Ing Ngarsa Sung Pawarta Ing Madya Mangun Karya Tut Wuri Jaya-jaya Wijayanti

our facebook page

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Tantangan Belajar Dari Rumah Bagi Wali Murid

Tantangan Belajar Dari Rumah Bagi Wali Murid

Kebijakan pemerintah ini mulai efektif diberlakukan di beberapa wilayah provinsi di Indonesia pada hari Senin, 16 Maret 2020 yang juga diikuti oleh wilayah-wilayah provinsi lainnya.
Caping Gunung Indonesia - Saat ini Corona menjadi pembicaraan yang hangat. Di belahan bumi manapun, corona masih mendominasi ruang publik. Dalam waktu singkat saja, namanya menjadi trending topik, dibicarakan di sana-sini, dan diberitakan secara masif di media cetak maupun elektronik. Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menyebabkan penyakit menular ke manusia.

Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Walaupun lebih banyak menyerang ke lansia, virus ini sebenarnya bisa juga menyerang siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa. Virus corona ini bisa menyebabkan ganguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. 
Tantangan Belajar Dari Rumah Bagi Wali Murid


Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular sangat cepat dan telah menyebar hampir ke semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan saja. Sehingga WHO pada tanggal 11 Maret 2020 menetapkan wabah ini sebagai pandemi global.

Hal tersebut membuat beberapa negara menetapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.Karena Indonesia sedang melakukan PSBB, maka semua kegiatan yang dilakukan di luar rumah harus dihentikan sampai pandemi ini mereda.

Beberapa pemerintah daerah memutuskan menerapkan kebijakan untuk meliburkan siswa dan mulai menerapkan metode belajar dengan sistem daring (dalam jaringan) atau online. Kebijakan pemerintah ini mulai efektif diberlakukan di beberapa wilayah provinsi di Indonesia pada hari Senin, 16 Maret 2020 yang juga diikuti oleh wilayah-wilayah provinsi lainnya. Tetapi hal tersebut tidak berlaku bagi beberapa sekolah di tiap-tiap daerah. Sekolah-sekolah tersebut tidak siap dengan sistem pembelajaran daring, dimana membutuhkan media pembelajaran seperti handphone, laptop, atau komputer.

Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada di rumah. Solusinya, guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online).

Hal ini sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).

Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru dapat melakukan pembelajaran bersama diwaktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), telegram, instagram, aplikasi zoom ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran. Dengan demikian, guru dapat memastikan siswa mengikuti pembelajaran dalam waktu yang bersamaan, meskipun di tempat yang berbeda.#nur_cgo
 
Sumber, Berita Indonesia 
Share:

Suhu Minus 4 Derajat Embun Es di Dieng Makin Luas dan Tebal


 
 
Caping Gunung Indonesia - Kompleks Candi Arjuna di dataran tinggi Dieng kembali diselimuti embun es. Hari ini, embun es lebih tebal dan lebih luas dibanding saat akhir pekan lalu.

Hasta Priyandono, warga Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara mengatakan, suhu udara di sekitar komplek Candi Arjuna turun hingga minus 4 derajat celsius. Suhu udara ini lebih dingin saat muncul embun es akhir pekan lalu.

"Pagi ini lebih dingin dari yang kemarin. Saya ukur dengan thermometer suhunya sampai minus 4 derajat celsius. Itu di jalan menuju telaga bale kambang. Saya juga sempat mengukur yang dekat Candi Arjuna minus 3 derajat," terang Hasta, Kamis (30/7/2020).

Kompleks Candi Arjuna di dataran tinggi Dieng kembali diselimuti embun es. Hari ini, embun es lebih tebal dan lebih luas dibanding saat akhir pekan lalu.

Hasta Priyandono, warga Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara mengatakan, suhu udara di sekitar komplek Candi Arjuna turun hingga minus 4 derajat celsius. Suhu udara ini lebih dingin saat muncul embun es akhir pekan lalu.

"Pagi ini lebih dingin dari yang kemarin. Saya ukur dengan thermometer suhunya sampai minus 4 derajat celsius. Itu di jalan menuju telaga bale kambang. Saya juga sempat mengukur yang dekat Candi Arjuna minus 3 derajat," terang Hasta, Kamis (30/7/2020).  #nurul_cgo

Sumber, Berita Indonesia
Share:

Tantangan Dalam Belajar Dari Rumah di Lembaga TK Pertiwi Sumbergedong

Tantangan Dalam Belajar Dari Rumah di Lembaga TK Pertiwi Sumbergedong

Dalam pelaksanaannya, pembelajaran di rumah dengan metode pembiasaan tidaklah semudah yang dibayangkan. Faktor kurangnya semangat anak dan kurangnya kemampuan orang tua dalam mendampingi anak menjadi tantangan dalam penerapan metode pembiasaan.
Caping Gunung Indonesia - Belajar dari rumah masih saja berlanjut di Semester 2020/2021 dikarenakan masih adanya pandemi ini dan belum berakhir. Apalagi untuk anak PAUD, pandemi ini sangat rentan untuk anak-anak PAUD.
Tantangan Dalam Belajar Dari Rumah di Lembaga TK Pertiwi Sumbergedong


Termasuk di TK Pertiwi Sumbergedong, banyak tantangan dalam Pembelajaran Dari Rumah ini.

Tidak Semudah yang Dibayangkan

Dalam pelaksanaannya, pembelajaran di rumah dengan metode pembiasaan tidaklah semudah yang dibayangkan. Faktor kurangnya semangat anak dan kurangnya kemampuan orang tua dalam mendampingi anak menjadi tantangan dalam penerapan metode pembiasaan. Seorang kepala sekolah di Bantul menyampaikan kepada penulis, ternyata tidak semua orang tua bisa seperti guru di sekolah. Banyak orang tua tidak telaten, anak biasanya malah dibentak-bentak yang juga efeknya kurang bagus. Mungkin karena keadaan situasi dan kondisi, anak jadi kurang semangat di rumah sehingga jenuh, tidak ada teman-teman, dan tidak ada yang memotivasi. Karena biasanya di sekolah guru menyampaikan pembelajaran diselingi dengan seni, ada tepuk-tepuk, bernyanyi, dan selingan berbagai kreativitas lainnya, sedangkan di rumah cenderung monoton.

Sinergi dan Dukungan

Dari beberapa permasalahan yang diungkapkan oleh guru dan kondisi orang tua murid di atas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan metode pembiasaan tidak berjalan dengan mudah. Peran vital orang tua dalam penerapan metode pembiasaan di rumah belum diikuti dengan pemahaman yang cukup tentang bagaimana mendampingi dan membimbing anak sesuai kaidah-kaidah PAUD. Kebingungan orang tua dapat berakibat pada anak mengalami hal-hal yang seharusnya tidak dialami pada usianya. Kesiapan orang tua untuk menciptakan lingkungan belajar menjadi kritis. Sementara pengamatan terbatas yang menyebabkan validitas penilaian berkurang menjadi masalah yang krusial dialami guru.#nur_cgo
Sumber, berita Indonesia
Share:

Pengalaman BDR Untuk Wali Murid TK Pertiwi Sumbergedong





 Pengalaman BDR Untuk Wali Murid TK Pertiwi Sumbergedong


Caping Gunung Indonesia - Pandemi Covid19 belum kunjung usai. Dampak dari pandemik ini masih sangat terasa terutama bagi kalangan pelajar baik dari tingkat TK sampai Perkuliahan. Hal ini juga dirasakan oleh para wali murid mulai dari kurang efektifnya kegiatan belajar dirumah atau kelebihan dari belajar di rumah itu sendiri. Seperti yang disampaikan salah satu wali murid Ibu Wida ibunda dari ananda Akbar saat mengunjungi sekolahan sembari mengumpulkan hasil karya dari pembelajaran yang diberikan.


 Pengalaman BDR Untuk Wali Murid TK Pertiwi Sumbergedong

Ibu Wida pun mempunyai sedikit keluhan tentang sistem Belajar di Rumah. "Ada kalanya akbar itu susah sekali diajak belajar bu, apalagi kalu sudah asyik bermain. Kalo belajar dirumah sama saya itu kebanyakan ngalemnya, kalau ndak sesuai keinginannya itu pasti anaknya marah-marah", ungkap Ibu Wida. Kami pun memaklumi karena memang di usia anak TK adalah anak masih dalam tahap bermain sambil belajar.

Ini adalah salah satu ungkapan dari wali murid. Untuk itu Kita semua baik Guru maupun Wali murid harus terus bekerja sama untuk menyukseskan kegiatan belajar di rumah ini agar pendidikan anak-anak kita tetap berlanjut walau di tengah masa pandemi seperti sekarang ini.  #nurul_cgo

Sumber, Berita Indonesia
Share:

HIKMAH PEMBELAJARAN DARING

HIKMAH PEMBELAJARAN DARING
Caping Gunung Indonesia- Kegiatan belajar mengajar di Tanah Air berubah kala virus corona masuk ke Indonesia. Namun ada hikmah yang bisa diambil saat pemangku kebijakan negeri ini memutuskan kegiatan tersebut dilakukan di rumah secara online atau dengan model dalam jaringan (daring). 
Perbedaan aktivitas belajar mengajar dengan sebelum coronavirus disease 2019 atau Covid-19 datang menebar teror juga terjadi di Taman Kanak-kanak Pertiwi Sumbergedong, Kecamatan Trenggalek, kabupaten Trenggalek.  . Semuanya berubah 90 derajat, baik sistem pembelajaran siswa, model kerja guru hingga situasi sekolah. 
 Sekolah Taman Kanak-kanak ini beralamat di jalan P.Diponegoro no 92 Kelurahan Sumbergedong Trenggalek, dan berdiri sejak tahun 1972. Sebelum ada corona, sekolah tersebut senantiasa ramai oleh aktivitas bermain dan belajar para siswa usia anak. 
Ya, perubahan situasi itu mulai muncul setelah pemerintah menerapkan kebijakan social distancing bagi warga. Seluruh lembaga pemerintahan dan pihak terkait patuh terhadap imbauan Presiden Jokowi untuk meminimalisir aktivitas keluar rumah.

Hikmah Pembelajaran Daring

HIKMAH PEMBELAJARAN DARING Dengan adanya kejadian pandemi virus corona ini. Yang begitu jelas dirasa adalah terbangunnya komunikasi yang lebih intens antara guru dengan orang tua siswa. Karena proses belajar mengajar secara daring butuh peran serta orang tua siswa.
"Orang tua siswa berperan penting dalam pembelajaran sistem daring ini. Karena aktivitas murid di rumah terpantau secara online dan itu direkam oleh orang tua melalui smartphone,
Pada hari biasa atau sebelum corona mewabah,  guru lebih banyak berinteraksi dengan siswa siswi. Dan ketika KBM berubah dengan model daring, guru dan orang tua kompak untuk bersama melakukan kontrol atau pemantauan terhadap putra putrinya. 
Perubahan positif interaksi ini terjadi sehak tanggal 17 Maret 2020 atau sejak dimulainya instruksi belajar di rumah. Para guru menyajikan materi pembelajaran dan membahasnya di grup WhatsApp yang beranggotakan para orang tua siswa. #shelyn_cgo

sumber. berita Indonesia 

Share:

Kelebihan dan Kekurangan Belajar di Rumah atu Belajar Online Selama Masa Pandemik





Caping Gunung Indonesia - Masih bicara masalah belajar di rumah atau belajar online selama masa pandemi. Cara belajar online/daring seperti ini bisa dikatakan adalah cara belajar yang baru di dunia pendidikan Indonesia, yang sebelumnya tidak pernah dilakukan. Tentunya sebagai sesuatu yang baru pasti ada kelebihan/keuntungan dan kekurangan/kerugian yang dirasakan dengan adanya sistem belajar online seperti ini.


Berikut kelebihan dari sistem belajar online:
1.Waktu belajar lebih singkat
Dengan mudahnya mengakses materi pembelajaran atau mengikuti video tatap muka, maka para pelajar memiliki waktu yang lebih cepat untuk belajar, apalagi belajarnya hanya di rumah, sehingga tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk pergi ke kampus atau sekolah seperti biasa. Selain itu, para pelajar tidak memerlukan waktu lagi untuk menunggu pengajar yang kadang datangnya "ngaret" sehingga memerlukan banyak waktu yang terbuang.

2.Pendidikan Indonesia lebih maju
Dengan adanya sistem belajar seperti ini setidaknya pendidikan Indonesia lebih maju walaupun sedikit. Salah satu kemajuannya, yaitu pendidikan Indonesia sudah bisa memanfaatkan teknologi yang ada dan cara belajar pendidikan di Indonesia lebih bervariatif dengan adanya belajar online.

3.Siswa bisa mengembangkan diri
Belajar online yang tidak memakan waktu banyak dapat membuat pelajar bisa mengembangkan diri pada hal lain, seperti membaca, menulis atau menggambar. Dengan begitu para pelajar tidak hanya sekadar belajar saja, atau mencari ilmu saja, tapi bisa mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki.
Berikut kekurangan dari sistem belajar online:
1)Tugas-tugas menumpuk
Meski belajar di rumah para pelajar tidak bisa hidup tenang, karena harus menghadapi tugas-tugas yang diberikan oleh pengajar. Waktu di rumah dihabiskan untuk mengerjakan tugas-tugas menumpuk. Para pengajar memberikan tugas agar para pelajar tetap mendapat nilai, dan materi pembelajaran.

2)Menghabiskan banyak data internet/kuota
Para siswa yang biasanya membeli paket internet sebulan sekali, kini bisa membeli paket internet dua sampai tiga kali dalam waktu sebulan. Selain itu yang memakai wi-fi juga berpengaruh, karena batas internet yang sudah ditentukan mengalami pemakaian berlebihan ditambah kadang wi-fi bermasalah, entah dari perusahaan atau hal lain.

3)Materi pembelajaran sulit di dapat
Sistem belajar online memang lebih menghemat waktu, tapi belum tentu belajar online lebih efektif dalam penerimaan materi pembelajaran bagi para pelajar. Banyak yang mengeluhkan cara belajar online hanya memberikan tugas-tugas yang menumpuk, yang menambah stress para pelajar selama di rumah. Selain itu kondisi di dalam rumah yang kondusif mungkin bisa membuat seseorang menerima pelajaran atau tidak. Jika kondusif mungkin akan lebih mudah menerima pembelajaran, tapi seandainya rumah kurang kondusif para pelajar akan kesulitan menerima pelajaran.

4) Adu pendapat yang sulit
Jika di sekolah atau di kampus ada sesuatu yang sulit dimengerti atau terjadi perbedaan pendapat mungkin akan lebih muda didiskusikan, namun dalam hal belajar online akan terasa sulit. Mengapa? Karena dalam cara belajar tersebut jika ada satu yang bicara, ada kemungkinan yang lain bicara dan pengajar sulit untuk mengontrol situasi ketika banyak yang bicara, dengan kata lain suara di dalam video pertemuan saling tumpang tindih. Selain itu, bagi mereka pelajar yang memiliki koneksi jaringan buruk atau ponsel yang "sedikit rusak" akan kesulitan mendengar audio yang saling tumpang tindih tersebut.

Kegiatan belajar online yang terjadi selama sebulan belakangan ini bisa dibilang cukup berhasil, meski terjadi "shock habit" dikalangan siswa dan guru. Terlepas dari efektif atau tidaknya cara belajar online, setidaknya cara belajar seperti ini tetap bisa mengisi waktu siswa dan guru selama di rumah aja. #nurul_cgo


Sumber, Berita Indonesia 
Share:

Pengalaman Belajar Di Rumah (BDR) Bersama TK Pertiwi Sumbergedong



Caping Gunung Indonesia - Semenjak adanya pandemi Covid19 ini semua kegiatan yang dilakukan di luar rumah kini mejadi kegiatan di dalam rumah dengan sistem online. Mulai dari pekerja kantoran, transaksi jual-beli, begitu juga dengan kegiatan belajar untuk anak-anak. Dengan adanya kegiatan belajar di rumah, diharapkan pendidikan anak-anak tidak tertinggal dan terus berlanjut walaupun tengah berada dimasa pandemi seperti sekarang ini. 

Kami dari TK Pertiwi Sumbergedong ,melakukan metode "Dor to Dor" untuk penyampaian materi kepada anak. Dengan dilakukan satu ( 1 ) kali dalam seminggu kami mengunjungi setiap rumah dari anak didik kami guna menyampaikan materi pembelajaran, tidak lupa kami juga menjalankan kegiatan tersebut sesuai protokol yang ditetapkan.

Pengalaman Belajar Di Rumah (BDR) Bersama TK Pertiwi Sumbergedong


Selain penyampaian materi kami para guru juga berdiskusi dengan wali murid tentang masalah ataupun kendala anak didik selama belajar di rumah. Banyak pengalaman baru yang didapatkan selama belajar dirumah, mulai dari anak yang susah saat diajak belajar, kesulitan orang tua untuk mencoba menyampaikan tugas kepada anak, media (seperti Hp, Internet) yang kurang memadai dan lain sebagainya. Maka dari itu kerja sama antara guru dengan orang tua pun sangat diperlukan agar pendidikan anak-anak tetap berjalan. #nurul_cgo


Sumber, Berita Indonesia  
Share:

Belajar Dari Rumah (BDR) Bersama TK Pertiwi Sumbergedong


Begitu pun saat kita ber interaksi dengan anak didik, kita tetap melakukan protokol kesehatan. Dan tentu saja kita tidak berlama-lama mengunjungi wali murid dan anak didik.
Caping Gunung Indonesia - Pembelajaran di awal tahun ajaran 2020/2021 dilaksanakan dengan konsep Belajar dari Rumah (BDR), termasuk juga di TK Pertiwi Sumbergedong. Oleh karena itu, kami menyesuaikan perkembangan anak dengan kunjungan rumah atau visit home.

Belajar Dari Rumah Bersama TK Pertiwi Sumbergedong

Jadi, setiap seminggu sekali kami melakukan kunjungan ke rumah wali murid untuk memberikan tugas di minggu berikutnya dan tentu saja tetap melakukan protokol kesehatan dengan tetap memakai masker dan jaga jarak.

Begitu pun saat kita ber interaksi dengan anak didik, kita tetap melakukan protokol kesehatan. Dan tentu saja kita tidak berlama-lama mengunjungi wali murid dan anak didik.

Pengumpulan tugas dilakukan melalui Grup Whatsaap yang dimana wali murid dapat mengumpulkan berupa video maupun foto. Terkadang saat kita kunjungan ke rumah wali murid, ada beberapa `wali murid yang ` mengeluh karena anak-anak mereka yang sangat susah untuk belajar dan mereka kebnayakan sudah bosan dirumah.#nur_cgo




Sumber, Berita Indonesia 

Share:

Akhirnya Polda Metro Jaya Ungkap Misteri Kematian Editor Metro TV

Akhirnya Polda Metro Jaya Ungkap Misteri Kematian Editor Metro TV

Sampel darah yang ada di TKP adalah darah korban. Berikutnya, polisi menemukan adanya rambut di sekitar penemuan jenazah korban, dan setelah dicek ternyata milik korban."Satu bilah pisau ditemukan saat di TKP, nanti ada kaitannya dengan penjelasan berikut. Di TKP ditemukan rambut, rambut ini sudah dicek dan ini milik korban," kata Tubagus.
Caping Gunung Indonesia - Polda Metro Jaya mengumumkan hasil penyelidikan pada kasus kematian editor Metro TV Yodi Prabowo. Dalam penyelidikan ini, polisi menyimpulkan kematian Yodi Prabowo akibat bunuh diri.
"Dari beberapa faktor penjelasan dari TKP, keterangan ahli, keterangan saksi, olah TKP, keterangan lain dan bukti petunjuk lain, penyidik sementara ini berkesimpulan bahwa yang bersangkutan diduga kuat melakukan bunuh diri," ujar Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/7/2020).

Tubagus mengatakan, kesimpulan itu didapat penyidik dari hasil pemeriksaan saksi-saksi dan ahli, bukti-bukti yang ada serta fakta-fakta yang diperoleh di lapangan juga petunjuk-petunjuk yang ada. Salah satu fakta yang ditemukan polisi adalah tidak ada ceceran darah di tempat lain.

"Fakta kedua tidak ditemukan ada ceceran darah di tempat lain," kata Tubags.

Sampel darah yang ada di TKP adalah darah korban. Berikutnya, polisi menemukan adanya rambut di sekitar penemuan jenazah korban, dan setelah dicek ternyata milik korban."Satu bilah pisau ditemukan saat di TKP, nanti ada kaitannya dengan penjelasan berikut. Di TKP ditemukan rambut, rambut ini sudah dicek dan ini milik korban," kata Tubagus.

Seperti diketahui, kasus kematian editor Metro TV Yodi Prabowo menyita perhatian publik. Setelah 2 pekan pascapenemuan mayat Yodi Prabowo, pihak kepolisian akhirnya membuka hasil penyelidikan tersebut.

Jenazah Yodi Prabowo sendiri ditemukan di daerah Ulujami, Pesanggarahan, Jakarta Selatan pada Jumat (10/7). Polisi menemukan dua luka tusuk pada bagian dada dan leher pada jenazah Yodi Prabowo.

Kasus ini kemudian mendapat atensi dari Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana yang kemudian membentuk tim khusus guna mengungkapkan kasus kematian editor Metro TV tersebut. Tim khusus ini dipimpin oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat, Kapolres Jaksel Kombes Budi Sartono, Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya AKBP Handik Zusen, AKP Resa F Marasabessy ini kemudian bergerak cepat dengan memeriksa total 34 saksi.

Selama dua pekan terakhir, polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sebanyak tiga untuk mendapatkan petunjuk. Polisi juga turut serta mengerahkan bantuan anjing pelacak (K-9) guna melacak jejak kematian Yodi Prabowo.

Selama proses penyelidikan ini, ada beberapa saksi yang diperiksa ulang agar polisi mendapatkan kepastian terkait peristiwa tersebut. Olah TKP juga dilakukan secara cermat dan berulang-ulang. Polisi juga telah mengecek sejumlah rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian dan tempat lain.#nur_cgo

Sumber, Berita Indonesia 
Share:

Angka Kesembuhan Covid19 di Jatim Meningkat


Angka Kesembuhan Covid19 di Jatim Meningkat


Caping Gunung Indonesia - Kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Jatim bertambah 357 kasus. Sehingga total ada 19.450 kasus. Angka sembuh di Jatim mencatatkan rekor hari ini karena bertambah 660 orang.

"Hari ini terkonfirmasi ada tambahan 357 pasien positif COVID-19. Hari ini, angka kesembuhan di Jatim catatkan rekor tertinggi yakni 660 pasien sembuh," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (23/7/2020).

Tambahan 357 kasus baru berasal dari Banyuwangi 1 kasus, Kabupaten Blitar 2 kasus, Bojonegoro 3 kasus, Gresik 34 kasus, Jember 15 kasus, Jombang 33 kasus, Kabupaten Kediri 3 kasus, Lamongan 3 kasus, Lumajang 1 kasus, Magetan 1 kasus, Kabupaten Malang 9 kasus, Kabupaten Mojokerto 13 kasus, Pacitan 3 kasus, Pamekasan 6 kasus, Kabupaten Pasuruan 11 kasus, Ponorogo 4 kasus, Kabupaten Probolinggo 3 kasus, Sampang 3 kasus.Kemudian Sidoarjo 55 kasus, Situbondo 4 kasus, Sumenep 1 kasus, Trenggalek 1 kasus, Tuban 2 kasus, Tulungagung 3 kasus, Kota Batu 4 kasus, Kota Blitar 3 kasus, Kota Kediri 1 kasus, Kota Madiun 1 kasus, Kota Malang 8 kasus, Kota Mojokerto 5 kasus, Kota Pasuruan 25 kasus, Kota Probolinggo 1 kasus dan Kota Surabaya 95 kasus.

Pasien sembuh bertambah 660 orang yakni 71 dari Bangkalan, 2 dari Kabupaten Blitar, 4 dari Bojonegoro, 78 dari Gresik, 4 dari Jember, 37 dari Jombang, 5 dari Kabupaten Kediri, 2 dari Lamongan, 1 dari Magetan, 34 dari Kabupaten Malang, 11 dari Kabupaten Mojokerto, 28 dari Nganjuk, 2 dari Pamekasan, 34 dari Kabupaten Pasuruan.

Kemudian 5 dari Ponorogo, 8 dari Probolinggo, 178 dari Sidoarjo, 1 dari Situbondo, 2 dari Trenggalek, 7 dari Tuban, 9 dari Kota Batu, 1 dari Kota Kediri, 1 dari Kota Madiun, 1 dari Kota Malang, 15 dari Kota Mojokerto, 16 dari Kota Pasuruan, 4 dari Kota Probolinggo dan 99 dari Kota Surabaya."Tambahan 660 pasien yang sembuh. Total kini di Jatim ada 11.125 orang yang sembuh," jelas Khofifah.

Untuk pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia di Jatim bertambah 29 orang. Yakni dari Gresik 4 pasien, Jombang 3 pasien, Kabupaten Kediri 1 pasien, Kabupaten Malang 3 pasien, Kabupaten Mojokerto 1 pasien, Kabupaten Pasuruan 3 pasien, Sidoarjo 4 pasien, Sumenep 2 pasien, Kota Mojokerto 1 pasien, Kota Pasuruan 1 pasien dan Kota Surabaya 6 pasien. Total 1.525 pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia.


Sumber, Berita Indonesia 
Share:

Tak Sesuai Protokol Kesehatan, Hajatan di Kampak Dibubarkan

Tak Sesuai Protokol Kesehatan, Hajatan di Kampak Dibubarkan

Dalam video singkat itu terlihat dengan jelas sejumlah penerima tamu serta warga yang ada di hajatan tidak memakai masker dan tidak menerapkan jaga jarak.
Caping Gunung Indonesia - Tim gabungan Satgas COVID-19 Desa Karangrejo dan Kecamatan Kampak Trenggalek membubarkan hajatan pernikahan yang digelar salah seorang warga. Pembubaran dilakukan lantaran tidak berizin dan mengabaikan protokol kesehatan.
Resepsi pernikahan di rumah Senen (50), warga Desa Karangrejo, Kecamatan Kampak yang rencananya digelar hari ini terpaksa digagalkan. Padahal sejumlah persiapan berupa tenda, dekorasi dan berbagai perlengkapannya telah terpasang.

"Karena tidak berizin dan sudah menyalahi SE Bupati dan protokol kesehatan. Mau tidak mau pestanya dihentikan. Tapi ijab kabul tetap jalan, tapi dibatasi enam orang," kata Kepala Desa Karangrejo, Purwadi, Rabu (22/7/2020).Pembubaran kegiatan hajatan pernikahan itu berawal saat Senen hendak menikahkan anaknya. Karena lokasinya berada di pelosok desa, penyelenggara berspekulasi tidak akan diketahui oleh Satgas COVID-19. Senen pun sempat menggelar kegiatan buwuhan pada Selasa (21/7/2020) kemarin."Pak Senen mengira tidak ada yang tahu. Kemudian ada salah satu tamu buwuhan itu yang merekam video dan akhirnya viral," ujarnya.

Dalam video singkat itu terlihat dengan jelas sejumlah penerima tamu serta warga yang ada di hajatan tidak memakai masker dan tidak menerapkan jaga jarak.

Mengetahui hal itu satgas desa dan kecamatan serta aparat kepolisian dan TNI mendatangi lokasi hajatan, untuk mempertanyakan perizinan sekaligus penerapan protokol kesehatan. Dari hasil klarifikasi, Senen mengaku tidak memiliki izin penyelenggaraan pesta pernikahan. Di sisi lain hajatan tersebut juga tidak mematuhi protokol kesehatan seperti anjuran pemerintah.Satgas COVID-19 akhirnya merekomendasikan untuk membatalkan kegiatan pesta pernikahan tersebut, sedangkan ijab kabul tetap boleh dilaksanakan dengan dibatasi enam orang.

"Kemarin itu penyelenggara membuat surat pernyataan untuk tidak melanjutkan pesta pernikahan itu," imbuhnya.

Sejumlah perlengkapan pesta, seperti tenda kursi, hingga dekorasi yang telah terpasang di halaman rumah Senen akhirnya dibongkar.#nur_cgo

Sumber, Berita Indonesia

Share:

Brasil Jadi Incaran Utama Uji Coba Vaksin Corona



"Penting menuju negara di mana sirkulasi penyakitnya kuat dan di mana terdapat institusi serta para profesional untuk menggelar tes vaksin. Brasil menawarkan dua faktor krusial tersebut," ujar Natalia Pasternak dari Institute of Biomedical Sciences di Sao Paulo's University (USP).


Caping Gunung Indonesia - Vaksin Corona diperlukan untuk mengendalikan pandemi yang merajalela di beberapa negara, salah satu yang paling parah adalah di Brasil. Negara di Amerika Latin itu sudah mencatatkan jutaan kasus positif virus Corona, sekitar 80 ribu kematian, bahkan presiden Jair Bolsonaro pun terkena.

Maka, negara itu pun menjadi incaran uji coba vaksin Corona skala besar. Selain angka penularan masih tinggi untuk menjajal kemanjuran vaksin, Brasil juga punya pusat riset berkelas dan sistem untuk membuat serta mendistribusikan vaksin.

Menurut WHO, sampai 14 Juli, 163 kandidat vaksin Corona telah dikembangkan di berbagai belahan dunia. Sebanyak 23 di antaranya telah memulai trial klinis yang melibatkan manusia.Akan tetapi baru dua vaksin yang mencapai fase 3, tahap ilmiah terakhir sebelum disetujui untuk dipasarkan. Nah, fase tersebut mensyaratkan uji coba skala besar, dengan ribuan relawan, demi membuktikan keamanan dan keampuhannya.

Dua vaksin tersebut adalah buatan Oxford dan Sinovac asal China. Trial fase 3 kedua vaksin melibatkan Brasil, dan kemungkinan diikuti oleh sedikitnya 14 ribu relawan. Bahkan sudah ada pembicaraan oleh 3 perusahaan pembuat vaksin Corona lain untuk uji coba pula di sana.

Salah satu yang sudah diinjeksi vaksin Oxford adalah Julio Barbosa, perawat usia 42 tahun, yang 5 temannya meninggal dunia terkena Corona. Ia mengaku setelah diberi vaksin Corona, sempat mengalami demam ringan dan nyeri otot, namun sudah pulih keesokan hari.

"Vaksin ini harus segera datang sehingga kami bisa beristirahat di rumah sakit. Saya belum berhenti bekerja dalam 4 bulan terakhir," katanya, dikutip detikINET dari Associated Press.

Sinovac juga mulai menggelar trial fase 3, kolaborasi dengan Butantan Institute di Sao Paolo. Tes bakal diikuti 9.000 relawan di beberapa negara bagian Brasil. Seperti halnya vaksin Oxford, kandidat vaksin Sinovac diberikan kebanyakan pada pekerja kesehatan.

"Semua produsen vaksin di dunia akan selalu melihat ke tempat di mana ada penularan tinggi untuk menguji seberapa efektif vaksin mereka," cetus Ricarod Palacios, direktur Butantan, di mana pihaknya saat ini juga didekati produsen lain."Penting menuju negara di mana sirkulasi penyakitnya kuat dan di mana terdapat institusi serta para profesional untuk menggelar tes vaksin. Brasil menawarkan dua faktor krusial tersebut," ujar Natalia Pasternak dari Institute of Biomedical Sciences di Sao Paulo's University (USP).

Uji coba di negaranya itu juga untuk memastikan Brasil punya akses pada vaksin Corona jika sudah tersedia. Butantan sendiri punya fasilitas pembuatan vaksin yang nantinya bakal memproduksi vaksin Corona. #nurul_cgo


Sumber, Berita Indonesia 
Share:

DPR Sebut Banyak Sekolah Belum Siap Protokol Kesehatan



DPR Sebut Banyak Sekolah Belum Siap Protokol Kesehatan


"Banyak sekolah yang saat ini toiletnya itu tidak memiliki air yang mengalir, jangankan bicara wastafel," 

Caping Gunung Indonesia - Wakil Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sjaifudian menyebut banyak sekolah belum siap menerapkan prokotol kesehatan pencegahan Covid-19 meski aturan pembelajaran tatap muka telah dibolehkan di beberapa wilayah zona hijau.

Hetifah bahkan menyebut tak sedikit sekolah dengan fasilitas toilet yang tidak memadai. Apalagi, sejumlah fasilitas atau peralatan lain, seperti pengadaan desinfektan hingga alat pengecek suhu tubuh sebagai standar protokol pencegahan Covid-19.

"Banyak sekolah yang saat ini toiletnya itu tidak memiliki air yang mengalir, jangankan bicara wastafel," kata Hetifah dalam diskusi daring, Selasa (21/7) malam.Dalam diskusi yang juga dihadiri langsung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim itu, Hetifah mengingatkan bahwa Kemendikbud belum banyak memenuhi sejumlah kebutuhan bagi sekolah yang telah dibolehkan membuka kegiatan belajar mengajar secara langsung.

Di sisi lain, kondisi tersebut juga ditambah banyak sekolah yang belum siap menerapkannya. Ia bercerita, bahkan keluhan-keluhan itu tak jarang ia terima lewat media sosial baik dari siswa, orang tua, maupun guru.

"Karena saya sendiri aktif di media sosial, di dalam Instagram saya kalau saya kasih pancingan sedikit, 'bapak ibu, adik-adik, gimana pembelajaran jarak jauhnya', langsung beratus-ratus pesan masuk," kata dia.

Lebih lanjut, Hetifah juga mencatat sejumlah persoalan yang dialami murid dan sekolah selama masa penerapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) karena Covid-19.Sejumlah persoalan itu antara lain, akses internet, gawai yang tak memadai, mahalnya biaya kuota, beban tugas yang tidak proporsional, kurangnya pemahaman siswa maupun wali murid soal PJJ, dan kesulitan orang tua mendampingi anaknya selama PJJ.

Terkait gawai misalnya, Hetifah menerangkan, bahwa menurunnya daya beli masyarakat akibat Covid-19 saat ini menjadi persoalan lain bagi orang tua yang anaknya harus menjalani PJJ. Apalagi, gawai katanya juga harus ditunjang dengan akses internet yang juga memadai.

"Begitu new normal, orang tua masuk kerja, nah anak ini pertama tidak ada yang mendampingi kedua mereka juga belum tentu memiliki gawai seperti mungkin laptop atau tablet, atau apalah," ucap Hetifah.Soal gawai, Hetifah bercerita bahwa dirinya sempat berkomunikasi dengan salah satu pihak dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Hasil percakapan itu, ia menyebut ITB sebetulnya dapat memproduksi gawai asal pemerintah memberi kepastian.

"Mereka bilang mampu. Tapi berikan kami kesempatan setahun dan beri kami kepastian bahwa pemerintah akan menggunakan produk dalam negeri ini. Jangan menteri pendidikan tiba-tiba impor," katanya.  #nurul_cgo

Sumber, Berita Indonesia 
Share:

Jokowi Bubarkan Gugus Tugas, Ada Apa?


Jokowi Bubarkan Gugus Tugas, Ada Apa?
"Seluruh program dan kebijakan untuk penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, harus dilakukan secara terstruktur, terkoordinasi, dan terintegrasi ke dalam satu kelembagaan,"
Caping Gunung Galek - Presiden Jokowi membubarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Hal ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang diteken pada 20 Juli 2020.
Fungsi gugus tugas kini digantikan oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Di dalam komite terdapat tiga unsur yaitu Komite Kebijakan, Satuan Tugas Penanganan COVID-19, dan Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional.

Berikut penjelasannya fungsi komite yang baru setelah Presiden Jokowi membubarkan gugus tugas:
1. Komite Kebijakan
Posisi ketua Komite Kebijakan dipegang oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto. Tugasnya adalah untuk mengkoordinasikan seluruh kebijakan penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi.

"Seluruh program dan kebijakan untuk penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, harus dilakukan secara terstruktur, terkoordinasi, dan terintegrasi ke dalam satu kelembagaan," ujar Airlangga 

Dalam Komite Kebijakan, Airlangga akan dibantu oleh 6 Wakil Ketua yang terdiri dari Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menko Polhukam Mahfud MD, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Menkes Terawan Agus Putranto dan Mendagri Tito Karnavian.

2. Satuan Tugas Penanganan COVID-19
Setelah Jokowi membubarkan gugus tugas, fungsi pelaksanaan operasional dan teknis kini dijalankan oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19. Pemimpinnya masih sama, yaitu Kepala BNPB Doni Monardo.

3. Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional
Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional dipimpin oleh Wakil Menteri 1 BUMN Budi G Sadikin. Fungsinya sama seperti satuan tugas lainnya, yaitu melaksanakan operasional dan teknis kebijakan, hanya saja lebih fokus pada sisi perekonomian.

Pemerintah berharap dengan dibentuknya Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional ini semua langkah dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan dapat dilakukan dengan koordinasi yang lebih baik.#nur_cgo

Sumber, Berita Indonesia 
Share:

Vaksin Covid19 Sudah Datang, IDI : Masih Tahap Awal




Caping Gunung Indonesia - Vaksin virus Corona dari China sedang diuji klinis sebelum diedarkan di Indonesia. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memprediksi paling cepat vaksin bisa digunakan pada tahun 2021.

"Hampir semua ahli, (prediksi) pada tahun depan. Optimis, belum tentu benar, paling cepat dua bulan lagi, tapi terlalu optimistik, kemungkinan tercepat, cepat 2021," kata Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban.

Menurut Zubairi, saat ini masyarakat masih berharap uji klinis berhasil. Sehingga, vaksin virus Corona bisa segera digunakan."Sekarang masih awal, mimpi yang kita harapkan jadi kenyataan, masih banyak bulan," ucap Zubairi.

Zubairi lalu menerangkan, vaksin harus melalui beragam tahapan sebelum akhirnya dipasarkan. Tahap pertama, lanjut dia, yakni melalui preklinik dan klinik.

"Preklinik itu belum uji klinik manusia, itu berarti di laboratorium dan hewan uji coba, ada 135 calon vaksin kelompok ini. Tahap dua, tahap dua itu lebih lanjut dari uji keamanan, ada 11 vaksin," tuturnya.

Setelah itu, Zubairi menerangkan fase ketiga ada empat vaksin. Setelahnya, baru diuji klinik."Uji klinik di China berhasil," ujar dia.Zubairi mengatakan, kalau dari 3 tahapan itu tidak berhasil di salah satu fase, maka tidak bisa berlanjut ke tahap berikutnya. Sehingga, dalam pengujian vaksin ini dimungkinkan masih membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

"Dari tahap 1, 2, 3 itu ada sesuatu gagal, ya sudah berhenti tak bisa tahap berikutnya. Uji fase 2 diuji ke ratusan orang. Bisa tidak lindungi minimal 50 persen, baru naik ke tahap tiga. Tahap tiga ini, harus diuji ke beberapa ribu orang, dikerjakan di dinas. Tapi belum diketahui apakah berhasil di negara lain," terangnya.Diketahui, vaksin Corona buatan China resmi masuk ke Indonesia per Minggu (19/7) kemarin. Setibanya di Indonesia, vaksin ini langsung dibawa ke PT Bio Farma (Persero) ke Bandung untuk diuji coba klinis.Vaksin ini merupakan buatan Sinovac Biotech Co., perusahaan biofarmasi yang fokus pada penelitian, pengembangan, pembuatan, dan komersialisasi vaksin. Perusahaan tersebut berbasis di Beijing, China.

Vaksin Sinovac melalui proses yang amat panjang sejak pandemi Corona bergulir. Sinovac sudah memulai risetnya sejak awal 2020.  #nurul_cgo


Sumber, Berita Indonesia 

Share:

Tak Ada Internet, Siswa Ambil Tugas Ke Sekolah


Tak Ada Internet, Siswa Ambil Tugas Ke Sekolah
"Belajar daring disini tidak bisa dilaksanakan karena susah Sinyal. Selain itu, siswa disini banyak yang tidak punya smartphone android. Hanya ponsel biasa," ujar Guru MI Pasawahan Yayat Hayatul Hasani saat dihubungi, Senin (20/7/2020).
Caping Gunung Indonesia - Belajar daring atau online saat Pandemi COVID-19 tak bisa dilaksanakan semua sekolah di Kabupaten Ciamis karena susah jaringan internet. Seperti yang alami oleh Madrasah Ibtidaiyaah (MI) Pasawahan, Desa Pasawahan, Kecamatan Banjaranyar.
MI Pasawahan ini berada di daerah cukup jauh dari perkotaan. Ditambah sebagian siswanya tak memiliki ponsel canggih untuk mengikuti belajar daring. Diketahui mayoritas warga di sana sebagai petani.

Sehingga sekolah memutuskan tak memberlakukan belajar daring. Tapi siswa secara berkelompok mengambil tugas dari guru ke sekolah, kemudian dikerjakan di rumah masing-masing. Karena tidak boleh belajar tatap muka selama Pandemi COVID-19.

"Belajar daring disini tidak bisa dilaksanakan karena susah Sinyal. Selain itu, siswa disini banyak yang tidak punya smartphone android. Hanya ponsel biasa," ujar Guru MI Pasawahan Yayat Hayatul Hasani saat dihubungi, Senin (20/7/2020).

MI Pasawahan membentuk kelompok tiap 5 orang siswa. Secara terjadwal siswa satang ke sekolah mengambil tugas dari guru yang telah diprint. Kemudian dikerjakan di rumah secara berkelompok. Lalu tugas dikembalikan saat datang kembali ke sekolah untuk mengambil tugas pelajaran selanjutnya. Sedangkan untuk guru, setiap hari datang ke sekolah.

"Jadi tugas kami print, lalu oleh siswa dicatat dan dikerjakan di rumah. Kalau di fotokopi disini tidak ada, kalaupun ada lokasinya jauh. Siswa disini jumlahnya 104 orang. Datang ke sekolah dijadwal jadi tidak berkerumun, tidak harus pakai seragam," jelas dia.Sistem ambil tugas ke sekolah dirasa tepat di saat kendala sinyal menghambat proses belajar daring. Namun ia berharap, pandemi COVID-19 ini segera berakhir. Agar proses belajar mengajar bisa kembali dilaksanakan di sekolah.

Sementara itu, untuk Sekolah Dasar (SD), Dinas Pendidikan Ciamis memberlakukan dua sistem pembelajaran. Yakni belajar daring dan mobile teacher atau guru keliling.

Penyampaian pelajaran dilakukan menggunakan media seperti whatsapp. Namun Disdik Ciamis juga memberlakukan Mobil Teacher (Guru Keliling) ke beberapa anak yang dikelompokkan dalam satu lingkungan. Dimana lingkungan itu dianggap bersih dari paparan Corona.

"Penyelenggaraannya kalau ada orang tua yang siap bisa, atau ditempat lain bisa itu sesuai kesepakatan. Untuk operasional guru keliling, atau bensin itu bisa menggunakan dana BOS," ujar Kepala Dinas Pendidikan Ciamis Tatang melalui Sekretaris Dinas Pendidikan Ciamis Asep Saeful Rahmat.

Tatang mengatakan pertemuan guru dan siswa memang perlu dilakukan. Karena untuk menumbuhkan karakter dan psikologi siswa agar kenal dengan guru. Supaya tetap berada pada suasana belajar yang semestinya.

"Intinya proses mobile teacher atau dikenal juga guru keliling harus tetap menerapkan protokol kesehatan, pakai masker cuci tangan dan jaga jarak," pungkasnya.#nur_cgo

Sumber, Berita Indonesia
Share:

SIKM ( Surat Ijin Keluar Masuk) di Hapus Oleh Pemprov DKI



SIKM ( Surat Ijin Keluar Masuk) di Hapus Oleh Pemprov DKI


Meski tak ada lagi SIKM, penumpang tetap diminta untuk menunjukkan Surat Bebas COVID-19 (Tes PCR/Rapid Test) yang masih berlaku (14 hari sejak diterbitkan) atau surat keterangan bebas gejala seperti influenza (influenza-like illness) yang dikeluarkan oleh dokter Rumah Sakit/Puskesmas bagi daerah yang tidak memiliki fasilitas Tes PCR dan/atau Rapid Test, serta menginstal dan mengaktifkan aplikasi Peduli Lindungi.


Caping Gunung Indonesia - Keputusan Pemprov DKI Jakarta menghapus Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) disambut baik industri transportasi. Salah satunya para pengusaha angkutan darat.

Ketua DPD Organda DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan menilai hal ini bisa memudahkan masyarakat berpergian. Sebelum ini, dengan diterapkannya SIKM, Shafruhan mengatakan banyak masyarakat yang mengalami kesulitan. Pasalnya, pembuatan SIKM syaratnya banyak dan prosesnya panjang.

"Ini sih yang dilakukan melalui Dishub ini langkah positif buat pergerakan transportasi khususnya bus AKAP. Memperingan dan mempermudah. SIKM kan syaratnya banyak, harus surat keterangan bahkan instansi tempat dia"Mau pergi bisa cepat, orang ngurus SIKM juga ribet, waktunya panjang seminggu, kalau jalan dadakan kan repot," lanjutnya.

Kini berpergian dengan angkutan darat, naik bus AKAP misalnya, menurut Shafruhan tetap wajib mengisi Corona Likelihood Metric (CLM) pada aplikasi JAKI yang dapat diunduh di Google Play Store dan Apple App Store sebagai pengganti SIKM. Penumpang juga diminta jujur dalam mengisinya.

"Iya wajib CLM, itu harus mengisi data itu. kan bisa melakukan sendiri mudah. Jadi cukup mengisi data penumpang aja, sesuai KTP, ada sakit apa nggak jadi penumpang juga diharapkan jujur," jelas Shafruhan. dinas bekerja dulu," ujar Shafruhan Menurutnya, CLM tetap diperlukan sebagai kontrol penumpang. Mengisinya pun mudah langsung di handphone, jadi menurut Shafruhan intrumen ini meringankan masyarakat dan tidak membuat lepas kontrol kepada penumpang.

"Jadi cukup mengisi data penumpang di handphone mudah kan itu. Jadi bisa memperingan tapi tidak lepas kontrol Pemprov dan Gugus Tugas," kata Shafruhan.

Bukan cuma angkutan darat, PT KAI selaku operator angkutan perkeretaapian juga sudah buka suara soal dihapusnya SIKM. Seperti apa?Sama dengan Shafruhan, PT KAI menilai dihapusnya SIKM bisa mempermudah masyarakat berpergian. Tak lupa dengan menerapkan protokol kesehatan ketat tentunya.

"Diharapkan dengan perubahan syarat tersebut, dapat meningkatkan minat masyarakat untuk naik kereta api dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus Persyaratan SIKM ini kemudian digantikan dengan mengisi Corona Likelihood Metric (CLM) pada aplikasi JAKI yang dapat diunduh di Google Play Store dan Apple App Store. Masyarakat pun diminta jujur mengenai kondisinya dalam mengisi CLM.

 Meski tak ada lagi SIKM, penumpang tetap diminta untuk menunjukkan Surat Bebas COVID-19 (Tes PCR/Rapid Test) yang masih berlaku (14 hari sejak diterbitkan) atau surat keterangan bebas gejala seperti influenza (influenza-like illness) yang dikeluarkan oleh dokter Rumah Sakit/Puskesmas bagi daerah yang tidak memiliki fasilitas Tes PCR dan/atau Rapid Test, serta menginstal dan mengaktifkan aplikasi Peduli Lindungi.

Penumpang juga tetap diharuskan dalam kondisi sehat (tidak menderita flu, pilek, batuk, demam), suhu badan tidak lebih dari 37,3 derajat celsius, wajib menggunakan masker, menggunakan pakaian lengan panjang atau jaket, menjaga jarak, dan rutin mencuci tangan. Selain itu, pelanggan KA Jarak Jauh diharuskan mengenakan face shield yang disediakan oleh KAI selama dalam perjalanan hingga meninggalkan stasiun tujuan. Untuk pelanggan dengan usia di bawah 3 tahun agar menyediakan sendiri face shield pribadi.

"Protokol tersebut harus dipatuhi mulai dari keberangkatan, selama di dalam perjalanan, dan sampai di stasiun tujuan. Tujuannya agar kereta api menjadi moda transportasi yang aman, nyaman, selamat, dan seluruh pelanggannya sehat sampai di tujuan," tegas Joni.  #nurul_cgo


Sumber, Berita Indonesia 
Share:

Pengawas Pilkada Trenggalek Lakukan Rapid Test

Pengawas Pilkada Trenggalek Lakukan Rapid Test

Komisioner Bawaslu Trenggalek Rusman Nuryadin mengatakan petugas yang menjalani rapid test hari ini mencapai 214 orang, terdiri dari pengawas desa, panitia pengawas kecamatan (panwascam) hingga jajaran bawaslu di tingkat kabupaten.
Caping Gunung Indonesia - Ratusan jajaran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Trenggalek menjalani pemeriksaan rapid test. Rapid test digelar menjelang Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek Desember mendatang.

Komisioner Bawaslu Trenggalek Rusman Nuryadin mengatakan petugas yang menjalani rapid test hari ini mencapai 214 orang, terdiri dari pengawas desa, panitia pengawas kecamatan (panwascam) hingga jajaran bawaslu di tingkat kabupaten.

"Pelaksanaan rapid test dilakukan serentak di 19 puskesmas yang ada di Trenggalek, jadi masing-masing petugas kami secara bergiliran datang ke puskesmas yang ada di wilayahnya," kata Rusman, Jumat (17/7/2020).Pemeriksaan ini dilakukan guna mendeteksi lebih dini potensi penyebaran virus Corona di kalangan penyelenggara pilkada. Sehingga diharapkan petugas yang menjalankan fungsi pengawasan pilkada di Trenggalek terbebas dari paparan COVID-19."Apabila dalam pelaksanaan ada yang reaktif maka akan ditindaklanjuti oleh dinas kesehatan maupun Gugus Tugas COVID-19, untuk dilakukan karantina dan pemeriksaan lanjutan melalui swab," ujarnya.

Rusman mengaku saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dari Dinas Kesehatan Trenggalek. Pihaknya berharap seluruh jajarannya tidak ada yang reaktif atau positif COVID-19, sehingga dapat melaksanakan fungsi pengawasan dengan baik dan aman.

Untuk pelaksanaan rapid test ini, Bawaslu Trenggalek mendapatkan suntikan anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp 156,8 juta. Rencananya rapid test serupa juga akan kembali dilakukan pada setiap tahapan pilkada.

"Untuk yang didanai APBN ini hanya tahap pengawasan coklit (pencocokan dan penelitian) saja, sedangkan untuk rapid test berikutnya pada tahap kampanye atau jelang pencoblosan akan dibiayai dari anggaran NPHD ," imbuh Rusman.Kata dia, anggaran NPHD dari Pemkab Trenggalek tersebut juga akan digunakan untuk pembelian alat pelindung diri (APD) untuk seluruh petugas pengawas. Bawaslu Trenggalek mengklaim telah melakukan penyisiran dan restrukturisasi anggaran agar mencukupi untuk seluruh tahapan pilkada.

"Dari total Rp 10 miliar NPHD kami sudah melakukan restrukturisasi anggaran, sehingga bisa menyisihkan Rp 760.795.000 untuk rapid test dan pembelian APD. Karena nanti kebutuhan kami juga sampai di tingkat pengawas TPS," kata Rusman.

Pihaknya mengaku terpaksa melakukan beberapa penghematan agar bisa menyisihkan anggaran untuk APD, beberapa kegiatan rapat tatap muka terpaksa ditiadakan dan diganti dengan sistem daring. Selain itu beberapa anggaran lain juga dipangkas. "Kami harus lakukan penghematan, karena kami tidak ada tambahan anggaran dari daerah. Alhamdulillah cukup," jelasnya.#nur_cgo

Sumber, Berita Indonesia 
Share:

Tren Gowes Hits di Tengah Pandemi Covid19





Caping Gunung Indonesia - Sejak pandemi virus Corona COVID-19 melanda, demam gowes merebak di mana-mana. Bukan cuma toko sepeda yang kebanjiran pengunjung, pengusaha rental sepeda juga kewalahan melayani pelanggan.

Hal ini diakui oleh Rizky, salah seorang pengusaha rental sepeda di kawasan PIK 2 (Pantai Indah Kapuk 2), Jakarta Utara. Sejak buka bulan Mei silam, usahanya nyaris tidak pernah sepi terutama di akhir pekan. Terlebih, belakangan ini kawasan PIK 2 tengah hits di kalangan pesepeda.

"Mulai pas musim corona dua bulan terakhir pas rame-ramenya, ini baru dua bulan," ucap Rizky, ditemui detikcom baru-baru ini.Jasa rental sepeda Rizky buka setiap hari pada jam-jam tertentu. Pagi hari, ia melayani pengunjung pada pukul 06.00-9.30 WIB, sedangkan pada sore hari ia buka pukul 16.00-19.30 WIB.

"Weekend malah lebih rame bisa rebutan, pada dateng dulu-duluan udah kaya pasar. Kalo weekend 80 jam perhari kira-kira 50 orang sedangkan weekday 50 jam perhari jadi kira-kira 30 orang yang sewa," katanya.Rizky menyediakan 20 unit sepeda terdiri dari 17 unit mountain (sepeda gunung), 2 unit ontel, dan 2 sepeda lipat."Sukanya orang lebih suka mountain karena dibawa santainya lebih enak buat bersepeda lebih enteng," jelasnya.

Bagi orang yang menyewa sepeda, harus menyerahkan KTP sebagai jaminannya. Jika seseorang melewati batas sewa akan terkena biaya ekstra."Kalau telat 15 menit kita itung 30 menit. Bukan denda sih sebenernya dihitung jam berikutnya. 30 menit 15 ribu satu jam 25 ribu," ucap Rizky.

Guna meminimalkan risiko penularan virus Corona COVID-19, Rizky dan beberapa pengusaha rental sepeda lain di kawasan tersebut hanya melayani transaksi non tunai.  #nurul_cgo

Sumber, Berita Indonesia
Share:

Trenggalek Punya Cara Efektif Untuk Hukum Warganya Yang Tidak Memakai Masker



Trenggalek Punya Cara Efektif Untuk Hukum Warganya Yang Tidak Memakai Masker


Caping Gunung Indonesia - Satpol PP Trenggalek tidak memberlakukan hukuman fisik terhadap warga yang tak memakai masker di tempat keramaian. Namun mereka diminta sosialiasi keliling menggunakan pengeras suara kepada warga lain.

Kepala Satpol PP Trenggalek Triadi Atmono mengatakan selama beberapa pekan terakhir pihaknya melakukan razia gencar yang dilakukan di beberapa pusat keramaian, seperti alun-alun, pasar hingga lokasi wisata. Hasilnya masih ditemukan sejumlah warga yang tidak tertib untuk menggunakan masker.

"Kami tidak memberikan hukuman fisik push up, kerja sosial atau denda, tapi biasanya kami langsung memberikan teguran secara lisan. Kemudian mengajak mereka untuk menggantikan posisi kami dalam melakukan sosialisasi,"Satpol PP membekali warga yang tidak tertib dengan pengeras suara dan plakat sosialisasi COVID-19. Selanjutnya Satpol PP meminta pelanggar berkeliling di tempat keramaian untuk memberikan imbauan kepada warga lain yang tidak menggunakan masker atau tidak jaga jarak."Tapi sebelum memberikan hukuman, kami berikan juga masker. Saat menjalani hukumannya, warga harus keliling sampai menemukan warga lain yang tidak pakai masker," ujarnya.

Triadi menilai hukuman sosialisasi akan lebih efektif dan memberikan dampak positif. Karena akan muncul rasa tanggung jawab untuk saling mengingatkan antara warga satu dengan yang lain.

"Sudah tidak zamannya lagi memberi hukuman fisik atau sekadar membuat surat pernyataan. Yang pas ya ini, siaran keliling," imbuhnya.Di sisi lain Triadi berharap masyarakat untuk tetap tertib dalam menerapkan protokol kesehatan, sebab pandemi Corona di Indonesia maupun Trenggalek masih belum berakhir. Dengan kedisiplinan masyarakat maka tingkat penyebaran COVID-19 dapat ditekan semaksimal mungkin.

"Disiplin ini harus kita mulai dari diri sendiri, kita semua tentu ingin agar kita pandemi ini segera berakhir dan bisa hidup normal lagi," kata Triadi.

Sementara itu data di Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Trenggalek, jumlah warga yang terpapar virus Corona mencapai 54 orang. Penambahan terakhir mengalami peningkatan signifikan dari semula 42 kasus menjadi 54 kasus. #nurul_cgo

Sumber, Berita Indonesia
Share:

Penambahan 12 Pasien Positif Corona di Trenggalek

Penambahan 12 Pasien Positif Corona di Trenggalek

Untuk pasien terakhir atau pasien 54 adalah laki-laki berusia 33 tahun dari Desa Terbis, Kecamatan Panggul yang bekerja sebagai sopir. Setatus pasien ini terkonfirmasi positif tanpa gejala
Caping Gunung Indonesia - Terdapat 12 kasus terkonfirmasi positif Covid 19 baru di Kabupaten Trenggalek yang diumumkan langsung oleh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin melalui siaran Pers di Gedung Smart Center, Kamis (16/7/2020).

Trend Covid yang naik tajam ini membuat Bupati Trenggalek ini berusaha mengingatkan kepada warganya untuk berhati-hati terhadap pandemi ini, pasalnya wabah Corona memang belum hilang hingga sekarang.

Menurut Nur Arifin, Trenggalek pernah berhasil menekan angka sebaran Covid, mampu menekan angka arus mudik ketika hari-hari besar tiba. Namun setelah ada kelonggaran penerapan era kenormalan baru ada penambahan kasus yang cukup signifikan, 12 kasus baru terkonfirmasi positif di Trenggalek.

Selain ada penambahan 12 kasus baru ada 9 pasien positif yang dinyatakan sembuh dan bisa kembali kepada keluarga malam itu. Pasien yang dinyatakan sembuh ini adalah Pasien 20, 22, 23, 26, 27, 28, 30, 31 dan Pasien 33.

Meskipun sembuh pasien ini diminta tetap mematuhi protokol kesehatan dan tidak melakukan perjalanan dulu.

Saat ini pasien yang masih menjalani perawatan menyisakan 10 pasien yang belum sembuh diluar 12 tambahan baru yang akan diumumkan. 10 orang ini diantaranya masih dirawat di RSUD 2 orang dan 7 orang dirawat di Ascov 1 dan 1 orang (Pasien 39) yang dirawat di Wisma Atlet Jakarta.

Sedangkan untuk perkembangan 12 kasus baru sendiri diperjelas oleh Juru Bicara Percepatan Covid 19 dr. Murti Rukiyandari, yang melanjutkan paparan Bupati Trenggalek dalam siaran pers tersebut.

12 kasus baru ini dimulai dari Pasien 43, seorang laki-laki berusia 55 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai ASN di Kabupaten Lumajang. Alamat yang bersangkutan di Kelurahan Sumbergedong, Trenggalek.

Setiap Hari Jumat pasien ini pulang ke Trenggalek dan kembali ke Lumajang pada hari Minggu.

Tanggal 28 Juni lalu sepulang dari Lumajang merasakan keluhan demam. Karena keluhan ini yang bersangkutan memeriksakan diri di fasilitas kesehatan.

Tanggal 3 Juli, pasien 43 berobat ke dokter jantung karena merasakan demam dan batuk. Kemudian disarankan untuk MRS ke RSUD untuk dilakukan uji swab.

Tanggal 9 Juli dilakukan Swab Test di RSUD dr. Soedomo dan tanggal 13 nya hasil Swab Testnya keluar dan dinyatakan positif Covid 19.

Dari kasus ini terdapat 6 kontak erat dan dari ke enamnya didapatkan 5 orang non reaktif dan 1 orang reaktif Rapid Test. Pasien ini dimungkinkan terpapar dari Lumajang

Untuk Pasien 44, merupakan seorang ibu rumah tangga, berusia 33 tahun. Pasien ini adalah istri dari pasien 36 dengan alamat Desa Suko Kecamatan/ Kabupaten Sidoarjo yang berdomisili di Kelurahan Ngantru, Trenggalek

Kronologis, tanggal 28 Juni lalu pasien melakukan perjalanan bersama keluarga ke Blitar dalam acara lamaran keluarga. Kemudian langsung pulang ke Sidoarjo.

Selama di Sidoarjo tidak pernah melakukan kegiatan diluar. Tanggal 1 Juli pasien dan keluarga melakukan perjalanan kembali ke Trenggalek.

Tanggal 9 Juli tim puskesmas melakukan kunjungan ke rumah untuk mengambil sampel darah untuk pemeriksaan rapid test, dan hasilnya non reaktif.

13 Juli dilakukan pemeriksaan swab di RSUD Dr Soedomo Trenggalek. Tak berselang lama hasil Swab keluar dan Terkonfirmasi Positif Covid 19.

Dari Pasien ini sementara terdapat 3 kontak erat, 1 orang (Ibu kandung), 1 orang (kakak kandung) dan 1 orang (sopir keluarga) dan kesemuanya non reaktif rapid test. Disinyalir pasien ini terpapar saat perjalanan dari Sidoarjo.

Untuk Pasien 45, anak berusia 6 tahun anak dari Pasien 36 dan Pasien 44 dengan kronologis perjalanan sama dengan Pasien 44 Trenggalek.

Pasien 46 adalah seorang wanita berusia 55 tahun, istri dari pasien 34 dengan alamat Desa Ngares, Trenggalek. Terkonfirmasi tanpa gejala.

Tanggal 19 Juni, Pasien 46 menerima kedatangan suami, Pasien 34 yang berprofesi sebagai sopir di Sidoarjo.

6 Juli dilakukan Rapid Test dan 2 hari kemudian, hasil swab suami dinyatakan positif. 11 Juli Pasien 46 kembali di periksa Rapid Test dengan hasil reaktif.

Dua hari kemudian dilakukan dilakukan swab dan 14 Juli dinyatakan positif Covid 19. Dan terpapar dari suaminya.

Terdapat 7 kontak erat pasien ini yaitu 3 orang anak, 1 menantu, 1 orang cucu dan 2 orang besan.

Pasien 47 dan 48. Untuk pasien 47 adalah pasien terkonfirmasi tanpa gejala dan seorang perempuan berusia 20 tahun, adalah Keponakan dari pasien 39 dengan alamat Desa Sumberingin Kecamatan Karangan. Sedangkan Pasien 48, laki-laki 16 tahun anak dari Pasien 39.

Setelah Pasien 39 dinyatakan positif Covid 19, Tim gugus tugas segera melakukan tracing terhadap kontak erat, diantaranya pasien 47 dan 48 ini.

Tanggal 13 juli dua pasien ini bersama kontak erat pasien 39 lainnya dilakukan Swab Test dan besoknya hasil swab keluar dan dua pasien ini dinyatakan positif Covid 19.

Dua pasien ini segera dipindahkan ke Asrama Covid 2 Trenggalek, untuk menjalani karantina dan dipantau perkembangan penyakitnya.

Untuk Pasien 49 adalah seorang laki-laki berusia 58 tahun, bekerja sebagai petani dan tinggal di Desa Mlinjon, Kecamatan Suruh.

Pasien 49 memiliki riwayat penyakit jantung sejak 3 tahun lalu. Tanggal 7 Juli melakukan kontrol ke Poli Jantung. 4 hari kemudian berobat ke klinik swasta dan disarankan untuk berobat ke RSUD Dr. Soedomo Trenggek.

Tanggal 13 Juli dilakukan Swab Test dan besoknya hasilnya keluar dan dinyatakan positif Covid 19. Pasien ini dilakukan oerawatan di RSUD Dr. Soedomo Trenggalek.

Terdapat 8 kontak erat dari pasien ini dengan hasil Rapid Test non reaktif semua dan masih didalami status penularannya.

Untuk Pasien 50 sendiri, perempuan berusia 32 tahun asal Desa Suruh, Kecamatan Suruh. Perempuan ini bekerja sebagai ART di Surabaya.

5 Juli lalu Pasien 50 pulang ke Trenggalek menggunakan travel bersama 6 orang lain dari Trenggalek. Pasien ini duduk di kursi belakang.

Dirumah pasien ini berinisiatif mendatangi puskesmas dan melaporkan kedatangannya. Kemudian puskesmas melakukan skrining dan tidak ditemui keluhan kesehatan.

Dihimbau untuk isolasi mandiri selama 14 hari, namun pasien 50 keluar untuk beraktifitas dan selanjutnha melaksanakan isolasi lagi.

11 Juli, puskesmas mendatangi pasien 50 untuk melaksanakan Rapid Test dengan hasil reaktif. 2 hari kemudian dilakukan Swab Test dan besoknya hasil keluar dan dinyatakan positif Covid 19.

Dari kasus ini terdapat 13 kontak erat 3 keluarga, suami, anak dan ayah yang kesemuanya non reaktif rapid test. Terus 1 karyawan mebel, 1 karyawan Konter HP, 2 karyawan elektronik, 1 sopir travel dan 5 penumpang travel lainnya.

Pasien 50 saat ini telah dipindahkan ke asrama 1 Covid BKD, untuk dipantau perkembangannya dan disinyalir terpapar di Surabaya.

Pasien 51, seorang laki-laki berusia 32 tahun. Bekerja sebagai KTU di salah 1 SMP di Surabaya dan tinggal di Desa Pucanganak Kecamatan Tugu.

Bulan Maret Pasien 51 mengajak keluarganya ke Surabaya karena tidak adanya aktifitas belajar. Selama Maret hingga Juli tidak melakukan perjalanan ke Trenggalek.

20 Juni Pasien 51 tidak enak badan dan berobat ke poliklinik di Surabaya dan istirahat 3 hari.

7 Juli penyakit pasien kambuh sampai menggigil, nyeri kepala, dan nyeri sendi kemudian dibawa ke praktek swasta di Surabaya. Berdasarkan hasil laborat didiagnosa suspek DBD.

9 juli Pasien 51 berobat ke dokter Spesialis Saraf di Surabaya. Selama sakit pasien ini dirawat istrinya. Besoknya pasien 51 bersama keluarga 1 istri dan 2 orang anak pulang ke Trenggalek mengendarai mobil pribadi.

11 juli melapor ke puskesmas dan dilaksanakan Rapid Test, dengan hasil reaktif. Kemudian pasien ini dipindahkan ke asrama 2 Covid Trenggalek.

Dua hari setelahnya dilakukan Swab Test dengan hasil positif Covid 19. Terdapat 7 kontak erat dari kasus ini yaitu istri, 2 orang anak yang menunggu hasil Swab. Ayah mertua yang reaktif Rapid Test, ibu mertua, 1 adik ipar dan pemilik toko non reaktif.

Karena positif Covid, Pasien 51 segera dipindahkan ruag isolasi di Asrama Covid BKD. Pasien ini kemungkinan terpapar dari Surabaya.

Pasien 52 adalah seorang laki-laki berusia 31 tahun dari Desa Nrayung, Kecamatan Gandusari. Pasien ini mempunyai riwayat bekerja di Papua. Status pasien ini terkonfirmasi positif tanpa gejala.

Tanggal 15 Maret yang bersangkutan pulang dari Papua dan memiliki riwyat alergi.

10 Juli datang ke balai desa untuk meminta surat keterangan bepergian. Ditemani paman dan teman temannya pasien 52 mendatangi fasilitas kesehatan untuk mencari surat keterangan sehat dan Rapid Test, sebagai persyaratan untuk melakukan perjalanan ke Papua. Hasil Rapid Test yang dilakukan Reaktif.

Tiga hari kemudian dilakukan Swab Test dan 14 Juli hasil Swab keluar, pasien ini terpapar Covid 19.

Terdapat 8 Kontak erat, yang terdiri dari ayah, ibu, paman, bibi, 2 orang keponakan, 1 orang anak, dan calon istri. Hasil Rapid Test semua non reaktif.

Karena positif maka pasien ini segera dipindahkan ke Asrama Covid 1 BKD dan indikasi terpaparnya masih dalam pendalaman.

Pasien 53 adalah seorang laki-laki berusia 52 tahun asal Desa Pringapus, Kecamatan Dongko. Sehari-hari pasien ini bekerja sebagai tukang bangunan. Status pasien ini terkonfirmasi positif tanpa gejala.

Sebelum 25 Juni, bekerja sebagai tukang bangunan dirumah A di Dusun Dawung. Tanggal 1 hingga6 Juli bekerja di rumah S RT. 35 membuat kamar mandi bersama 2 orang

7 Juli bekerja dirumah J RT. 35 bersama 10 orang tetangga dan saudara sekitar. Besoknya berobat ke salah satu mantri kesehatan di Kampak, kemudian ke Desa Ngrandu untuk ziarah makam.

2 hari kemudian melakukan rapid tes di klinik swasta, sebagai persyaratan untuk berangkat bekerja ke Kalimantan dengan hasil reaktif. Kemudian dilakukan edukasi untuk melaksanakan isolasi dirumah dan melaksanakan Swab Test.

13 Juli dilaksanakan Swab di RSUD Dr. Soedomo dan 2 hari setelahnya hasil kelur dan dinyatakan terpapar Covid 19. Dari kasus ini ditemukan 18 kontak erat.

Untuk pasien terakhir atau pasien 54 adalah laki-laki berusia 33 tahun dari Desa Terbis, Kecamatan Panggul yang bekerja sebagai sopir. Setatus pasien ini terkonfirmasi positif tanpa gejala.

14 hari terakhir pasien ini tidak melaksanakan pekerjaannya. 8 Juni pasien berkunjung ke Bank dan dalam kurun tanggal 12 Juni hingga 8 Juli membangun rumah.

10 Juli yang beraangkutan melaksanakan Rapid Test untuk keperluan KPPS dengan hasil reaktif. Selanjutnya dilakukan Swab Test dan hasilnya terpapar Covid 19.

Dari kasus ini terdapat 12 orang kontak erat yaitu Istri, 2 anak, ayah, ibu, 2 orang adik, nenek, teman satgas dan 3 orang kontak saat di Bank.

Hasil Rapid Test semua kontak erat non reaktif semua. Karena positif pasien ini dilakukan isolasi di Ascov 1 BKD Trenggalek dan masih didalami penyebarannya.#nur_cgo

Sumber, Berita Indonesia 
Share:

Definition List

Unordered List

Support