Untuk pasien terakhir atau pasien 54 adalah laki-laki berusia 33 tahun dari Desa Terbis, Kecamatan Panggul yang bekerja sebagai sopir. Setatus pasien ini terkonfirmasi positif tanpa gejala
Caping Gunung Indonesia - Terdapat 12 kasus terkonfirmasi positif Covid 19 baru di Kabupaten Trenggalek yang diumumkan langsung oleh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin melalui siaran Pers di Gedung Smart Center, Kamis (16/7/2020).
Trend Covid yang naik tajam ini membuat Bupati Trenggalek ini berusaha mengingatkan kepada warganya untuk berhati-hati terhadap pandemi ini, pasalnya wabah Corona memang belum hilang hingga sekarang.
Menurut Nur Arifin, Trenggalek pernah berhasil menekan angka sebaran Covid, mampu menekan angka arus mudik ketika hari-hari besar tiba. Namun setelah ada kelonggaran penerapan era kenormalan baru ada penambahan kasus yang cukup signifikan, 12 kasus baru terkonfirmasi positif di Trenggalek.
Selain ada penambahan 12 kasus baru ada 9 pasien positif yang dinyatakan sembuh dan bisa kembali kepada keluarga malam itu. Pasien yang dinyatakan sembuh ini adalah Pasien 20, 22, 23, 26, 27, 28, 30, 31 dan Pasien 33.
Meskipun sembuh pasien ini diminta tetap mematuhi protokol kesehatan dan tidak melakukan perjalanan dulu.
Saat ini pasien yang masih menjalani perawatan menyisakan 10 pasien yang belum sembuh diluar 12 tambahan baru yang akan diumumkan. 10 orang ini diantaranya masih dirawat di RSUD 2 orang dan 7 orang dirawat di Ascov 1 dan 1 orang (Pasien 39) yang dirawat di Wisma Atlet Jakarta.
Sedangkan untuk perkembangan 12 kasus baru sendiri diperjelas oleh Juru Bicara Percepatan Covid 19 dr. Murti Rukiyandari, yang melanjutkan paparan Bupati Trenggalek dalam siaran pers tersebut.
12 kasus baru ini dimulai dari Pasien 43, seorang laki-laki berusia 55 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai ASN di Kabupaten Lumajang. Alamat yang bersangkutan di Kelurahan Sumbergedong, Trenggalek.
Setiap Hari Jumat pasien ini pulang ke Trenggalek dan kembali ke Lumajang pada hari Minggu.
Tanggal 28 Juni lalu sepulang dari Lumajang merasakan keluhan demam. Karena keluhan ini yang bersangkutan memeriksakan diri di fasilitas kesehatan.
Tanggal 3 Juli, pasien 43 berobat ke dokter jantung karena merasakan demam dan batuk. Kemudian disarankan untuk MRS ke RSUD untuk dilakukan uji swab.
Tanggal 9 Juli dilakukan Swab Test di RSUD dr. Soedomo dan tanggal 13 nya hasil Swab Testnya keluar dan dinyatakan positif Covid 19.
Dari kasus ini terdapat 6 kontak erat dan dari ke enamnya didapatkan 5 orang non reaktif dan 1 orang reaktif Rapid Test. Pasien ini dimungkinkan terpapar dari Lumajang
Untuk Pasien 44, merupakan seorang ibu rumah tangga, berusia 33 tahun. Pasien ini adalah istri dari pasien 36 dengan alamat Desa Suko Kecamatan/ Kabupaten Sidoarjo yang berdomisili di Kelurahan Ngantru, Trenggalek
Kronologis, tanggal 28 Juni lalu pasien melakukan perjalanan bersama keluarga ke Blitar dalam acara lamaran keluarga. Kemudian langsung pulang ke Sidoarjo.
Selama di Sidoarjo tidak pernah melakukan kegiatan diluar. Tanggal 1 Juli pasien dan keluarga melakukan perjalanan kembali ke Trenggalek.
Tanggal 9 Juli tim puskesmas melakukan kunjungan ke rumah untuk mengambil sampel darah untuk pemeriksaan rapid test, dan hasilnya non reaktif.
13 Juli dilakukan pemeriksaan swab di RSUD Dr Soedomo Trenggalek. Tak berselang lama hasil Swab keluar dan Terkonfirmasi Positif Covid 19.
Dari Pasien ini sementara terdapat 3 kontak erat, 1 orang (Ibu kandung), 1 orang (kakak kandung) dan 1 orang (sopir keluarga) dan kesemuanya non reaktif rapid test. Disinyalir pasien ini terpapar saat perjalanan dari Sidoarjo.
Untuk Pasien 45, anak berusia 6 tahun anak dari Pasien 36 dan Pasien 44 dengan kronologis perjalanan sama dengan Pasien 44 Trenggalek.
Pasien 46 adalah seorang wanita berusia 55 tahun, istri dari pasien 34 dengan alamat Desa Ngares, Trenggalek. Terkonfirmasi tanpa gejala.
Tanggal 19 Juni, Pasien 46 menerima kedatangan suami, Pasien 34 yang berprofesi sebagai sopir di Sidoarjo.
6 Juli dilakukan Rapid Test dan 2 hari kemudian, hasil swab suami dinyatakan positif. 11 Juli Pasien 46 kembali di periksa Rapid Test dengan hasil reaktif.
Dua hari kemudian dilakukan dilakukan swab dan 14 Juli dinyatakan positif Covid 19. Dan terpapar dari suaminya.
Terdapat 7 kontak erat pasien ini yaitu 3 orang anak, 1 menantu, 1 orang cucu dan 2 orang besan.
Pasien 47 dan 48. Untuk pasien 47 adalah pasien terkonfirmasi tanpa gejala dan seorang perempuan berusia 20 tahun, adalah Keponakan dari pasien 39 dengan alamat Desa Sumberingin Kecamatan Karangan. Sedangkan Pasien 48, laki-laki 16 tahun anak dari Pasien 39.
Setelah Pasien 39 dinyatakan positif Covid 19, Tim gugus tugas segera melakukan tracing terhadap kontak erat, diantaranya pasien 47 dan 48 ini.
Tanggal 13 juli dua pasien ini bersama kontak erat pasien 39 lainnya dilakukan Swab Test dan besoknya hasil swab keluar dan dua pasien ini dinyatakan positif Covid 19.
Dua pasien ini segera dipindahkan ke Asrama Covid 2 Trenggalek, untuk menjalani karantina dan dipantau perkembangan penyakitnya.
Untuk Pasien 49 adalah seorang laki-laki berusia 58 tahun, bekerja sebagai petani dan tinggal di Desa Mlinjon, Kecamatan Suruh.
Pasien 49 memiliki riwayat penyakit jantung sejak 3 tahun lalu. Tanggal 7 Juli melakukan kontrol ke Poli Jantung. 4 hari kemudian berobat ke klinik swasta dan disarankan untuk berobat ke RSUD Dr. Soedomo Trenggek.
Tanggal 13 Juli dilakukan Swab Test dan besoknya hasilnya keluar dan dinyatakan positif Covid 19. Pasien ini dilakukan oerawatan di RSUD Dr. Soedomo Trenggalek.
Terdapat 8 kontak erat dari pasien ini dengan hasil Rapid Test non reaktif semua dan masih didalami status penularannya.
Untuk Pasien 50 sendiri, perempuan berusia 32 tahun asal Desa Suruh, Kecamatan Suruh. Perempuan ini bekerja sebagai ART di Surabaya.
5 Juli lalu Pasien 50 pulang ke Trenggalek menggunakan travel bersama 6 orang lain dari Trenggalek. Pasien ini duduk di kursi belakang.
Dirumah pasien ini berinisiatif mendatangi puskesmas dan melaporkan kedatangannya. Kemudian puskesmas melakukan skrining dan tidak ditemui keluhan kesehatan.
Dihimbau untuk isolasi mandiri selama 14 hari, namun pasien 50 keluar untuk beraktifitas dan selanjutnha melaksanakan isolasi lagi.
11 Juli, puskesmas mendatangi pasien 50 untuk melaksanakan Rapid Test dengan hasil reaktif. 2 hari kemudian dilakukan Swab Test dan besoknya hasil keluar dan dinyatakan positif Covid 19.
Dari kasus ini terdapat 13 kontak erat 3 keluarga, suami, anak dan ayah yang kesemuanya non reaktif rapid test. Terus 1 karyawan mebel, 1 karyawan Konter HP, 2 karyawan elektronik, 1 sopir travel dan 5 penumpang travel lainnya.
Pasien 50 saat ini telah dipindahkan ke asrama 1 Covid BKD, untuk dipantau perkembangannya dan disinyalir terpapar di Surabaya.
Pasien 51, seorang laki-laki berusia 32 tahun. Bekerja sebagai KTU di salah 1 SMP di Surabaya dan tinggal di Desa Pucanganak Kecamatan Tugu.
Bulan Maret Pasien 51 mengajak keluarganya ke Surabaya karena tidak adanya aktifitas belajar. Selama Maret hingga Juli tidak melakukan perjalanan ke Trenggalek.
20 Juni Pasien 51 tidak enak badan dan berobat ke poliklinik di Surabaya dan istirahat 3 hari.
7 Juli penyakit pasien kambuh sampai menggigil, nyeri kepala, dan nyeri sendi kemudian dibawa ke praktek swasta di Surabaya. Berdasarkan hasil laborat didiagnosa suspek DBD.
9 juli Pasien 51 berobat ke dokter Spesialis Saraf di Surabaya. Selama sakit pasien ini dirawat istrinya. Besoknya pasien 51 bersama keluarga 1 istri dan 2 orang anak pulang ke Trenggalek mengendarai mobil pribadi.
11 juli melapor ke puskesmas dan dilaksanakan Rapid Test, dengan hasil reaktif. Kemudian pasien ini dipindahkan ke asrama 2 Covid Trenggalek.
Dua hari setelahnya dilakukan Swab Test dengan hasil positif Covid 19. Terdapat 7 kontak erat dari kasus ini yaitu istri, 2 orang anak yang menunggu hasil Swab. Ayah mertua yang reaktif Rapid Test, ibu mertua, 1 adik ipar dan pemilik toko non reaktif.
Karena positif Covid, Pasien 51 segera dipindahkan ruag isolasi di Asrama Covid BKD. Pasien ini kemungkinan terpapar dari Surabaya.
Pasien 52 adalah seorang laki-laki berusia 31 tahun dari Desa Nrayung, Kecamatan Gandusari. Pasien ini mempunyai riwayat bekerja di Papua. Status pasien ini terkonfirmasi positif tanpa gejala.
Tanggal 15 Maret yang bersangkutan pulang dari Papua dan memiliki riwyat alergi.
10 Juli datang ke balai desa untuk meminta surat keterangan bepergian. Ditemani paman dan teman temannya pasien 52 mendatangi fasilitas kesehatan untuk mencari surat keterangan sehat dan Rapid Test, sebagai persyaratan untuk melakukan perjalanan ke Papua. Hasil Rapid Test yang dilakukan Reaktif.
Tiga hari kemudian dilakukan Swab Test dan 14 Juli hasil Swab keluar, pasien ini terpapar Covid 19.
Terdapat 8 Kontak erat, yang terdiri dari ayah, ibu, paman, bibi, 2 orang keponakan, 1 orang anak, dan calon istri. Hasil Rapid Test semua non reaktif.
Karena positif maka pasien ini segera dipindahkan ke Asrama Covid 1 BKD dan indikasi terpaparnya masih dalam pendalaman.
Pasien 53 adalah seorang laki-laki berusia 52 tahun asal Desa Pringapus, Kecamatan Dongko. Sehari-hari pasien ini bekerja sebagai tukang bangunan. Status pasien ini terkonfirmasi positif tanpa gejala.
Sebelum 25 Juni, bekerja sebagai tukang bangunan dirumah A di Dusun Dawung. Tanggal 1 hingga6 Juli bekerja di rumah S RT. 35 membuat kamar mandi bersama 2 orang
7 Juli bekerja dirumah J RT. 35 bersama 10 orang tetangga dan saudara sekitar. Besoknya berobat ke salah satu mantri kesehatan di Kampak, kemudian ke Desa Ngrandu untuk ziarah makam.
2 hari kemudian melakukan rapid tes di klinik swasta, sebagai persyaratan untuk berangkat bekerja ke Kalimantan dengan hasil reaktif. Kemudian dilakukan edukasi untuk melaksanakan isolasi dirumah dan melaksanakan Swab Test.
13 Juli dilaksanakan Swab di RSUD Dr. Soedomo dan 2 hari setelahnya hasil kelur dan dinyatakan terpapar Covid 19. Dari kasus ini ditemukan 18 kontak erat.
Untuk pasien terakhir atau pasien 54 adalah laki-laki berusia 33 tahun dari Desa Terbis, Kecamatan Panggul yang bekerja sebagai sopir. Setatus pasien ini terkonfirmasi positif tanpa gejala.
14 hari terakhir pasien ini tidak melaksanakan pekerjaannya. 8 Juni pasien berkunjung ke Bank dan dalam kurun tanggal 12 Juni hingga 8 Juli membangun rumah.
10 Juli yang beraangkutan melaksanakan Rapid Test untuk keperluan KPPS dengan hasil reaktif. Selanjutnya dilakukan Swab Test dan hasilnya terpapar Covid 19.
Dari kasus ini terdapat 12 orang kontak erat yaitu Istri, 2 anak, ayah, ibu, 2 orang adik, nenek, teman satgas dan 3 orang kontak saat di Bank.
Hasil Rapid Test semua kontak erat non reaktif semua. Karena positif pasien ini dilakukan isolasi di Ascov 1 BKD Trenggalek dan masih didalami penyebarannya.#nur_cgo