"Saat ini cakalang yang ramai, habis ini biasanya jenis ikan layur, kemudian untuk ikan tuna biasanya pada bulan Maret. Kalau untuk ikan tongkol dan sejenisnya di pertengahan tahun," ujarnya.
Caping Gunung Indonesia - Selama beberapa minggu gelombang laut stabil. Hasil tangkapan ikan para nelayan yang beroperasi di perairan selatan Kabupaten Trenggalek, mulai berangsur normal. Selain itu harga komoditas ikan laut juga relatif stabil.
Salah seorang nelayan, Prayit mengatakan cuaca di laut selatan selama beberapa minggu cukup cerah. Kondisi tersebut mempermudah para nelayan untuk melakukan aktivitas melaut.
Menurutnya, pada awal bulan November ini hasil tangkapan para nelayan rata-rata ikan cakalang dan layang. Ikan-ikan tersebut didapat dari kawasan rumpon yang berada sekitar 30 hingga 50 mil dari bibir pantai.
"Lumayan lah, sekarang sudah mulai ada ikan, karena dua tahun lebih musim paceklik karena cuaca buruk. Untuk saat ini dalam sekali melaut biasanya dapat ikan antara 2-4 ton," kata Prayit kepada detikcom di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi, Kamis (2/11/2017).
Hal senada diungkapkan nelayan lain, Arif. Menurutnya, dengan hasil tangkapan mulai stabil membuat para nelayan semangat untuk melakukan aktivitas melaut, untuk memulihkan perekomonian yang nyaris terpuruk selama musim paceklik ikan.
"Saat ini cakalang yang ramai, habis ini biasanya jenis ikan layur, kemudian untuk ikan tuna biasanya pada bulan Maret. Kalau untuk ikan tongkol dan sejenisnya di pertengahan tahun," ujarnya.
Selain kondisi tangkapan yang mulai normal, harga komoditas ikan laut di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi juga relatif stabil. Harga 1 kg ikan rata-rata dijual antara Rp 15 ribu - Rp 25 ribu.
"Tergantung dari jenis ikan dan kualitasnya, untuk jenis ikan-ikan besar seperti cakalang ini biasanya langsung dikirim ke luar kota. Ini nanti mau saya bawa ke Surabaya," imbuhnya.
Dikatakan dia, kondisi harga yang stabil cukup menguntungkan para nelayan, karena biasanya apabila sedang musim puncak panen ikan, harga komditas laut tersebut anjlok.
Sebelumnya, para nelayan di kawasan selatan trenggalek ini nyaris menganggur selama lebih dari 2 tahun, karena cuaca buruk. Kondisi tersebut berdampak pada minimnya hasil tangkapan nelayan. Bahkan beberapa nelayan terpaksa beralih pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan lain.
Dari catatan Dinas Perikanan Trenggalek produksi ikan selama beberapa tahun terakhir memiliki tren penurunan yang cukup tajam. Tahun 2014 produksi ikan nelayan masih 25 ribu ton, tahun 2015 turun menjadi 8.000 ton, sedangkan tahun 2016 anjlok menjadi 4.600 ton.#nur_cgo
0 comments:
Posting Komentar