Ing Ngarsa Sung Pawarta Ing Madya Mangun Karya Tut Wuri Jaya-jaya Wijayanti

our facebook page

Botol Miras di Rumah Mbah Daliman

Botol Miras di Rumah Mbah Daliman
Hakekatnya saya sendiri tidak tahu pasti, "apakah saya ini punya agama?" Saya tidak tahu.
Caping Gunung Indonesia - Botol / guci bekas minuman keras berlabelkan "hulstkamp & zoon & molyn rotterdam" ini kami temukan 5 Mei 2015 di RT. 31 RW. 08 Dsn. Kebon Ds. Gondang Kec. Tugu Kab. Trenggalek - Jawa Timur. Di bawah pohon pisang kepok pekarangan rumah almarhumah Mbah Marsinem putri ke 3 dari almarhum Mbah Daliman.

Siapa Mbah Daliman?

Mengutip dari www.organisasi.org, nama Daliman artinya adalah laki-laki yang gesit yang diberikan untuk seorang anak laki-laki.  Nama Daliman berasal dari Jawa (Indonesia), dengan huruf awal D dan terdiri atas 7 huruf.  Kata Daliman memiliki pengertian, definisi, maksud atau makna laki-laki yang gesit.

Mbah Daliman adalah seorang pribumi Jawa, hidup pada masa penjajahan Belanda. Melihat nama tanpa gelar dari Daliman menunjukkan bahwa beliau hanyalah rakyat jelata. Dari peninggalan yang sampai hari ini masih tersisa berupa tanah pekarangan dan sawah, sekarang ditempati / diolah anak cucunya. Menggambarkan bahwa Mbah Daliman dulunya adalah seorang petani seperti layaknya masyarakat pada zamannya. Di samping bertani tentunya juga berkebun. Pada zaman penjajahan Belanda dahulu, wilayah Dsn. Kebon Ds. Gondang ini adalah hamparan Kebun Kopi dalam sejarahnya. Terkait dengan tulisan selanjutnya, perlu kami paparkan bahwa lokasi Ds. Gondang ini berbatasan / bertetangga dengan Ds. Nglongsor.

Mbah Daliman memiliki seorang istri Maryam namanya. Pasangan ini dikaruniai 6 putra-putri: 1. Nangin alias Bungkik, 2. Supinah, 3. Marsinem, 4. Saijah, 5. Saidi, dan 6. Mustamar alias Sekartaji yang kini kesemuanya telah meninggal dunia.

Konon Mbah Maryam (istri Mbah Daliman) saat masih hidup menjelang wafatnya pernah curhat kepada salah seorang cucunya mengatakan bahwa sebenarnya Mbah Daliman bukanlah suaminya. Melainkan pembantu setia dari suaminya. Mbah Daliman disuruh menjaga harta benda, pekarangan, sawah, kebun, sekaligus menemani dan menjaga Maryam serta anak-anaknya sebab sang suami yang misterius ini harus pergi mengembara dalam rangka menyebarkan agama Islam.

Hal-hal yang Menggelitik Saya

  1. Mengapa Mbah Daliman meninggalkan tanda pada anak keturunannya berupa botol/guci minuman keras? Apa maksudnya?
  2. Kalau misalnya Mbah Daliman seorang pemabok. Mengapa si pengembara / penyebar Islam misterius itu mempercayainya?
Sampai tulisan ini diunggah, belum sempat saya telusuri lebih jauh. Namun sedikit terkait dengan Islam, dapat dilihat dari tempat dimana Mbah Daliman + Mbah Maryam di semayamkan. Jasad beliau-beliau disemayamkan di Komplek Pemakaman Masjid Nurul Huda Dsn. Santren Ds. Nglongsor Kec. Tugu Kab. Trenggalek - Jawa Timur.

Mbah Maryam juga punya kakak bernama Mbah Rais yang kemudian anak beranak hingga menurunkan salah satu cucunya Ustadz Imam Waras beralamatkan di RT. 16 RW. 04 Dsn. Santren Ds. Nglongsor (Utara Masjid Nurul Huda) hingga kini masih sugeng / hidup. Sedang almarhum Mbah Rais juga dimakamkan di tempat yang sama dengan Mbah Daliman dan Mbah Maryam.

=======
  • Tulisan ini saya maksudkan sebagai penyemangat kepada anak-anak Indonesia untuk peduli pada leluhurnya. Karena leluhur adalah pendahulu sekaligus pahlawan-pahlawan bagi kehidupan kita hari ini. Tanpa perjuangan para pendahulu, kiranya mustahil kita sekarang bisa hidup lebih baik seperti ini.
  • Menurut saya, tentang agama tidak perlu dipermasalahkan. Masalah agama itu menyangkut keyakinan dan keyakinan itu menyangkut masalah hati. Bahkan hakekatnya saya sendiri tidak tahu pasti, "apakah saya ini punya agama?" Saya tidak tahu.
  • Lepas benar / tidaknya sejarah ini. Ada hikmah yang bisa diambil bahwa ternyata banyak perilaku luhur dari para pendahulu yang patut kita contoh misalnya Mbah Misterius dalam hal ini telah rela berpisah dengan harta benda bahkan istri dan anak-anaknya demi mengejar kebenaran sejati yang beliau yakini menyebarkan Islam. Di sisi lain kepatuhan Mbah Daliman menjalankan amanah dari Mbah Misterius patut juga dijadikan sebagai suri tauladan.
  • Akhirnya, sebagai buyut dari Mbah Daliman + Mbah Maryam + Mbah Misterius, mohon maaf jika cerita dalam tulisan ini ada salahnya. Karena kebenaran itu hanyalah milik Allah semata. Sekali lagi sungguh-sungguh buyut mohon maaf. Wallohua'lam.

Referensi Bacaan:
1. http://www.hulstkamp.eu/hulstkamp
2. http://www.organisasi.org/1970/01/

Penulis:
Edy Rochani
Sekjen Yayasan Capil Indonesia

Share:

0 comments:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List

Support