Caping Gunung Indonesia - Kepala Rutan Kelas II B, Budi Prajitno meninggal dunia usai mengikuti senam massal. Diduga ia mengalami kelelahan dan mengalami serangan jantung.
Budi meninggal saat mengikuti senam massal bersama-sama para pegawai di lingkungan Rutan Kudus dan warga binaan. Acara senam massal itu dilakukan untuk memecahkan rekor tarian senam kolosal Indonesia Bekerja di aula dalam Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Kudus, di Jalan Sunan Kudus, nomor 70, Demaan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Kamis (15/8/2019).
Kepala Subsi Pelayanan Tahanan Rutan Kelas IIB Kudus Eko Budihartanto dikonfirmasi membenarkan info tersebut. "Iya (meninggal dunia)," kata Eko kepada detikcom via pesan pendek, Kamis siang.
Dia menjelaskan, berita duka Kepala Rutan Kudus meninggal dunia terjadi setelah selesai senam kolosal Indonesia Bekerja. "Kepala Rutan Kudus meninggal dunia usai senam kolosal Indonesia Bekerja. Kegiatan senam di aula dalam Rutan Kelas IIB Kudus," sambung Eko.
Dia menceritakan mulai pukul 07.00 WIB dilakukan persiapan senam sampai pukul 09.00 WIB. Usai senam, kepala rutan terjatuh."Bapak Kepala Rutan Kudus setelah selesai senam, tiba-tiba jatuh dan tidak sadarkan diri," ucap dia.
Pihaknya langsung memberikan pertolongan dengan membawa ke RS Mardi Rahayu Kudus. Tim dokter rumah sakit langsung melakukan penanganan secara cepat dengan alat pacu jantung selama lebih kurang 1 jam."Keadaan tekanan jantung melemah dan pukul 10.30 dan dari dokter RS Mardi Rahayu, menyatakan ada jantung koroner," kata Eko.
Dia menambahkan Budi menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit. Untuk pemakaman akan dimakamkan di Jawa Timur."Pemakaman jenazah di Trenggalek Jawa Timur," ujarnya.
Secara terpisah Humas RS Mardi Rahayu, Dewi saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut."Datang jam 09.15 WIB. Dinyatakan meninggal jam 10.30 WIB. Demikian yang bisa kami sampaikan," kata Dewi melalui pesan pendeknya. #nurul_cgo
Budi meninggal saat mengikuti senam massal bersama-sama para pegawai di lingkungan Rutan Kudus dan warga binaan. Acara senam massal itu dilakukan untuk memecahkan rekor tarian senam kolosal Indonesia Bekerja di aula dalam Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Kudus, di Jalan Sunan Kudus, nomor 70, Demaan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Kamis (15/8/2019).
Kepala Subsi Pelayanan Tahanan Rutan Kelas IIB Kudus Eko Budihartanto dikonfirmasi membenarkan info tersebut. "Iya (meninggal dunia)," kata Eko kepada detikcom via pesan pendek, Kamis siang.
Dia menjelaskan, berita duka Kepala Rutan Kudus meninggal dunia terjadi setelah selesai senam kolosal Indonesia Bekerja. "Kepala Rutan Kudus meninggal dunia usai senam kolosal Indonesia Bekerja. Kegiatan senam di aula dalam Rutan Kelas IIB Kudus," sambung Eko.
Dia menceritakan mulai pukul 07.00 WIB dilakukan persiapan senam sampai pukul 09.00 WIB. Usai senam, kepala rutan terjatuh."Bapak Kepala Rutan Kudus setelah selesai senam, tiba-tiba jatuh dan tidak sadarkan diri," ucap dia.
Pihaknya langsung memberikan pertolongan dengan membawa ke RS Mardi Rahayu Kudus. Tim dokter rumah sakit langsung melakukan penanganan secara cepat dengan alat pacu jantung selama lebih kurang 1 jam."Keadaan tekanan jantung melemah dan pukul 10.30 dan dari dokter RS Mardi Rahayu, menyatakan ada jantung koroner," kata Eko.
Dia menambahkan Budi menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit. Untuk pemakaman akan dimakamkan di Jawa Timur."Pemakaman jenazah di Trenggalek Jawa Timur," ujarnya.
Secara terpisah Humas RS Mardi Rahayu, Dewi saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut."Datang jam 09.15 WIB. Dinyatakan meninggal jam 10.30 WIB. Demikian yang bisa kami sampaikan," kata Dewi melalui pesan pendeknya. #nurul_cgo
Sumber, Berita Indonesia
0 comments:
Posting Komentar