"Misalkan ikan koi ini, harus dikasih warga sehingga bisa mirip aslinya. Demikian halnya dengan puding yang berbentuk paha ayam, agar bisa mirip dengan ayam bakar maka harus diberikan warga juga," imbuhnya. Namun tidak semua bentuk puding bisa dicetak, beberapa di antaranya harus dibentuk dengan kreativitasnya sendiri. Seperti bentuk mie, sayur buncis serta beberapa bentuk lainnya.
Ceruk bisnis ini dimanfaatkan oleh Ria Safira, warga Desa Nglongsor, Kecamaran Tugu, Trenggalek. Berbekal ketekunan dan ketrampilan, dia mampu membuat tampilan puding menjadi aneka bentuk yang unik. Mulai dari ikan, bunga, hingga tumpeng puding lengkap dengan sayur, ayam dan telurnya.
"Saya mulai menjalankan bisnis ini sejak 2015, awalnya dari hobi, kemudian saya coba terus berkreasi dan kembangkan, hingga menjadi bisnis," kata Ria saat ditemui detikcom di kediamannya, Senin (5/2/2018).
Untuk membuat aneka kreasi puding tiga dimensi tersebut, dia memanfaatkan berbagai cetakan dari aneka bentuk. Sedangkan proses yang paling menentukan baik atau tidaknya hasil karyanya, berada pada proses pewarnaan.
Karena puding yang telah dicetak menjadi aneka bentuk masih polos dan belum memiliki warga yang menarik. Untuk melakukan pewarnaan dia menggunakan pewarna makanan dengan takaran yang sesuai.
"Misalkan ikan koi ini, harus dikasih warga sehingga bisa mirip aslinya. Demikian halnya dengan puding yang berbentuk paha ayam, agar bisa mirip dengan ayam bakar maka harus diberikan warga juga," imbuhnya. Namun tidak semua bentuk puding bisa dicetak, beberapa di antaranya harus dibentuk dengan kreativitasnya sendiri. Seperti bentuk mie, sayur buncis serta beberapa bentuk lainnya.
"Selain pewarnaan, yang juga ikut menentukan hasil dari puding 3D ini adalah proses merangkai, karena kalau rangkaiannya tidak tepat, maka puding juga kurang menarik," ujarnya.
Untuk menjaga rangkaian puding kreasinya tetap berada di posisi yang diinginkan, dia memanfaatkan puding transparan atau bening untuk difungsikan sebagai lem. Sehingga bentuknya tidak berubah saat dikirimkan ke konsumen.
Ria mengaku, puding kreasinya rata-rata dipesan untuk hidangan atau bingkisan ulang tahun anak-anak, karena selain unik, puding tersebut juga bisa menggantikan kue tart.
"Ada yang jenuh dengan kue tart, bisa juga menggunakan puding ini. Anak-anak pasti suka karena menarik dan juga sehat, kan puding itu banyak mengandung serat," katanya kepada detikcom.
Lebih lanjut, penyiar radio ini mengaku, untuk satu paket puding 3D karyanya dihargai mulai dari Rp 2.500 hingga ratusan ribu rupiah, tergantung dari besar kecilnya puding serta tingkat kerumitannya.
"Yang jelas harga sangat bersabahat, karena bisa menyesuaian budgetnya konsumen. Kalau yang lebih menarik dan lebih besar tentu lebih mahal," imbuhnya.#nur_cgo
Sumber, Berita Indonesia
0 comments:
Posting Komentar