Ing Ngarsa Sung Pawarta Ing Madya Mangun Karya Tut Wuri Jaya-jaya Wijayanti

our facebook page

Longsor Di Gemaharjo Masih Membahayakan

Longsor Di Gemaharjo Masih Membahayakan

Caping Gunung Indonesia - Anda sedang berkendaraan dari Kabupaten Ponorogo menuju Kabupaten Pacitan, Jatim? Anda mesti berhati-hati, karena material tanah longsor di badan jalan di Desa Gemaharjo, Kecamatan Tegalombo, Pacitan belum sepenuhnya bisa dievakuasi.

Hal itu terjadi karena material longsoran yang menutupi badan jalan yang menghubungkan kedua kabupaten itu cukup tebal. Kisaran ketebalannya 1 meter dan sebarannya cukup luas. Ada 3 unit alat berat diterjunkan Dinas Bina Marga Jatim untuk mengatasi masalah ini.

Yang melewati jalur Pacitan-Ponorogo, Minggu (2/5/2015) kemarin menunjukkan, masih tampak material longsorarn berserakan di badan jalan. Topografi badan yang naik-turun dan berkelok-kelok juga membuat proses evakuasi material longsoran tak bisa berjalan cepat.

"Pagi, siang, dan malam pasti ada petugas dan warga di lokasi longsor untuk mengatur lalu lintas dan mengarahkan jalan kendaraan," kata Parto, warga Desa Gemaharjo.

Dia mengatakan, proses evakuasi material longsoran tak mungkin berjalan cepat. Sebab, di lokasi longsoran kerapkali terjadi turun hujan, sehingga petugas yang mengoperasikan peralatan berat tak berani bekerja saat hujan turun. "Khawatir terkena longsoran susulan dari tebing atas, Mas," tambah Mulyono, warga Desa Gemaharjo lainnya.

Longsor di Gemaharjo tergolong parah. Pengalaman yang beberapa kali melewati jalur Pacitan-Ponorogo PP, belum pernah terjadi longsor tebing separah di Gemaharjo sekarang. Longsor itu terjadi pada 21 April 2015 lalu dan mengakibatkan dua unit minibus tertimbun longsor. Kedua kendaraan itu berhasil dievakuasi beberapa lama pascakejadian.

Material longsoran sebagian telah dipinggirkan, tapi sebagian besar lainnya masih menutupi badan jalan yang menghubungkan kedua kabupaten itu. Jalur Ponorogo-Pacitan sepanjang 90 kilometer lebih. Dari badan jalan sepanjang itu, sekitar 70 kilometer di antaranya merupakan jalan naik-turun dan berkelok-kelok di antara tebing pegunungan dan Sungai Grindulu. Kalau berkendaraan dengan kecepatan normal, dibutuhkan waktu tempo sekitar 2 jam untuk jalur Ponorogo- Pacitan dan sebaliknya.

Tak semua kendaraan roda 4 atau lebih bisa melewati jalur tersebut. Mobil dengan enam roda lebih tak mungkin mampu melewati jalur tersebut. Sebab, badan jalan yang tertutup longsor setelah dibersihkan dari material longsoran, tak menutup kemungkinan terkena longsoran susulan ketika material dari atas tebing ambrol.

Karena itu, petugas Dinas Bina Marga, Kepolisian dan pemerintah setempat telah membikin jalan baru bersifat darurat dari material longsoran agar bisa dilewati kendaraan. Jalur baru itu menanjak cukup tajam dan tak bisa dilewati kendaraan dengan beban berat, terutama kendaraan dari arah Pacitan ke Ponorogo. Saat kendaraan berjalan naik atau turun, ada petugas dan warga yang memandu agar kendaraan tak terperosok ke tanah yang lembek.#okta_cgo

Sumber, Berita Indonesia

Share:

0 comments:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List

Support