Ing Ngarsa Sung Pawarta Ing Madya Mangun Karya Tut Wuri Jaya-jaya Wijayanti

our facebook page

Jangan Menggunakan Garam Pada Makanan Bayi


Jangan Menggunakan Garam Pada Makanan Bayi

Caping Gunung Indonesia - Setelah bayi berusia 6 bulan, saatnya ia diberikan MPASI (Makanan Pendamping ASI). Penggunaan garam dalam MPASI sebaiknya dihindari karena bisa berdampak buruk bagi kesehatan bayi.

Bagi orang dewasa, menyantap makanan yang kurang garam membuat rasa makanan menjadi hambar dan tak enak. Namun, hal ini akan berbeda pada bayi berusia di bawah 1 tahun. Bagi bayi berusia di bawah 1 tahun, makanan tanpa garam akan berasa enak-anak saja. Langit-langit dalam mulut bayi belum sempurna yang membuatnya tidak terlalu peka terhadap rasa asin.

Kebutuhan garam pada bayi sebenarnya sudah terpenuhi melalui pemberian ASI, buah, daging, dan sayuran yang dikonsumsinya. Sehingga tak perlu lagi menambah garam dalam pengolahan MPASI. Namun, masih banyak Ibu yang tetap saja menambahkan garam dalam MPASI bayi dengan tujuan agar makanan berasa lebih enak dan si Kecil mau makan dengan lahap. Padahal, pemberian garam berlebih pada bayi berisiko terhadap kesehatannya.
Ada berbagai dampak buruk penggunaan garam pada bayi yang sebaiknya orang tua ketahui, yakni sebagai berikut:

Pembengkakan ginjal
Organ ginjal bayi belum dapat bekerja secara sempurna layaknya orang dewasa. Saat bayi mengonsumsi garam, maka ginjalnya akan bekerja secara ekstra untuk menyaring natrium dan mineral yang terkandung di dalamya. Hal ini dapat memicu terjadinya pembengkakan pada ginjal.

Penyakit hipertensi
Seorang anak yang banyak mengonsumsi garam, memiliki potensi mengidap tekanan darah tinggi. Dalam sebuah penelitian juga disebutkan, anak-anak yang sejak usia 6 bulan sudah diberi banyak asupan garam memiliki risiko hipertensi lebih besar daripada anak yang tidak mendapatkan asupan garam di usia tersebut. Oleh karena itu, Ibu tak perlu menambahkan garam dalam mengolah bubur atau sup untuk bayi.
Jantung

Memang, asupan garam berlebih pada bayi tidak akan berdampak secara langsung menimbulkan penyakit jantung. Namun, hipertensi yang dialami oleh anak akibat konsumsi garam berlebih meningkatkan potensi penyakit jantung semakin besar, bahkan saat usia anak masih muda.

Pilih-pilih makanan
Jika bayi semenjak awal MPASI sudah dikenalkan dengan garam, maka rasa asin akan terekam dalam pikirannya. Akhirnya, ia akan pilih-pilih makanan dan lebih menyukai makanan asin untuk dikonsumsi, bahkan hingga dewasa. Hal ini bisa membuatnya menolak makanan berasa hambar, misalnya sayuran yang sebenarnya sangat baik untuk kesehatan tubuhnya.
Share:

0 comments:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List

Support