Ing Ngarsa Sung Pawarta Ing Madya Mangun Karya Tut Wuri Jaya-jaya Wijayanti

our facebook page

Prinsip Dasar Defensive Driving Untuk Menghemat BBM

Prinsip Dasar Defensive Driving
Caping Gunung Indonesia - Teknik berkendara dengan menggunakan prinsip-prinsip dasar defensive driving dan safety driving sangat dibutuhkan. Terutama untuk mencapai berkendara dengan efisien (hemat BBM) dan mengurangi kadar polusi (ramah lingkungan).

Untuk mengemudi hemat BBM tentu mesin harus dipastikan dalam kondisi prima. Lakukan selalu pre trip inspection dan tune up kendaraan secara berkala.

Ketika berkendara, dianjurkan untuk tetap menjaga putaran mesin. Selalu injak pedal gas dengan lembut. Menginjak terlalu dalam akan bikin boros bahan bakar yang sangat banyak.

Hindari akselerasi dan pengereman berlebihan. Prinsipnya jika kita mengerem akan dibutuhkan tenaga mesin lebih untuk mengembalikan kececepatan semula.

Cara berkendara hemat BBM lain adalah soal penggunaan engine braking. Khusus mobil injeksi. Ketika proses engine braking berlangsung, komputer akan memutus aliran bahan bakar ke mesin.

Tak lupa, selalu cek tekanan angin pada ban. Tekanan ban yang berkurang akan mengakibatkan hambatan mobil bertambah. Pastikan tekanannya sesuai rekomendasi pabrik.

Bagaimana dengan pengisian di SPBU?. Sebisa mungkin mengisi bahan bakar di stasiun pengisian dengan takaran akurat.

Matikan AC jika tidak perlu. Kompresor AC memberi beban cukup besar pada mesin. Matikan saja jika Anda melaju pada area atau kota yang memiliki cuaca dan udara yang sejuk.

Mengemudi hemat BBM juga perlu memperhatikan pengoperasian gigi transmisi yang ideal.

Salah satu cara terbaik mengemudi dengan hemat BBM adalah dengan melakukan perpindahan gigi transmisi, antara 1.500-2.500 rpm dan dengan akselerasi yang halus.

Biasanya mobil dengan mesin bensin bekerja optimal di putaran 1.500 2.500 rpm, karena disitulah torsi optimal tersedia.

Oleh karena itu lakukan perpindahan gigi transmisi di putaran tersebut. Paling hemat jika mobil melaju dengan konstan di putaran tersebut dengan menggunakan gigi transmisi yang paling tinggi.

Apabila perilaku mengemudi kita cukup agresif, dalam arti mengemudi selalu melakukan akselerasi tinggi dan perpindahan posisi gigi di atas 3.000 rpm, maka konsumsi BBM akan menjadi lebih boros sekitar 10% - 20%.

Karena itu, cobalah melaju sekonstan mungkin dan selalu injak gas dengan lembut. Hindari akselerasi dan pengereman berlebihan.

Jika kendaraan berhenti dan diam lebih dari 20 detik, maka akan lebih ekonomis apabila mesin kendaraan dimatikan. Biasanya hal ini terjadi pada saat lampu lalu lintas sedang merah, perlintasan kereta api, jalan macet. Mematikan mesin tidak akan merusak atau mengurangi umur dari switch starter.

Begitu pun dengan berat kendaraan jelas sangat mempengaruhi pemakaian BBM. Beban berlebihan membuat kendaraan butuh tenaga exstra, maka bensin cepat mengucur deras. Karena itu jangan membawa barang dengan berat yang melebihi kapasitas.

Keluarkan barang-barang yang tidak diperlukan dari dalam mobil. Gunakan kecepatan rendah, apabila sedang membawa barang. Setiap penambahan beban muatan sebesar 20 kg, akan meningkatkan konsumsi BBM sekitar 1%.

Perlu diingat, mengemudi dengan beban penuh di kendaraan, ternyata menempati posisi kedua dari pemborosan konsumsi BBM.(erika)

Sumber, Caping Gunung Indonesia
Share:

Definition List

Unordered List

Support