Ing Ngarsa Sung Pawarta Ing Madya Mangun Karya Tut Wuri Jaya-jaya Wijayanti

our facebook page

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Miris, Pesta Gay di Kala Masa Pandemi di Jakarta

Miris, Pesta Gay di Kala Masa Pandemi di Jakarta

 

Mirisnya, pesta gay tersebut dilakukan di tengah kondisi pandemi Corona yang sedang tinggi-tingginya di DKI Jakarta.

 Caping Gunung Galek - Polisi menggerebek pesta gay di salah satu apartemen di Kuningan, Jakarta Selatan (Jaksel). Sembilan orang ditahan terkait peristiwa tersebut.

"Yang diamankan ada banyak, tapi sementara yang dilakukan penahanan ada 9 orang," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat ketika dihubungi wartawan, Rabu (2/9/2020).

Tubagus enggan membeberkan secara rinci kronologi penggerebekan tersebut. Barang bukti serta alasan penahanan terhadap 9 orang tersebut juga belum dijelaskan oleh pihak kepolisian.Penggerebekan pesta gay akan dirilis langsung oleh Polda Metro Jaya sore ini. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan pihaknya akan menjelaskan secara mendalam mengenai pesta gay tersebut.Saya akan langsung rilis di TKP-nya di Kuningan ya," pungkas Yusri

Mirisnya, pesta gay tersebut dilakukan di tengah kondisi pandemi Corona yang sedang tinggi-tingginya di DKI Jakarta. Berdasarkan informasi dari Satgas Penanganan COVID-19, Selasa (1/9), DKI Jakarta menjadi provinsi terbanyak penambahan kasus Corona, yakni 901 kasus. Disusul Jawa Timur dengan 350 kasus.#nur_cgo

 

Sumber, berita Indonesia

Share:

Kabar Gembira Tak Cuma PNS, Mahasiswa dan Masyarakat Juga Dapat Pulsa

 

 

Kabar Gembira Tak Cuma PNS, Mahasiswa dan Masyarakat Juga Dapat Pulsa

 

Caping Gunung Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi menetapkan besaran pulsa yang diberikan kepada pegawai negeri sipil (PNS). Besarannya dari Rp 200 ribu sampai Rp 400 ribu per orang per bulan. Namun, dalam keputusan ini mahasiswa dan masyarakat juga dapat pulsa dari pemerintah.

Keputusan itu tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 394/KMK.02/2020 tentang Biaya Paket Data dan Komunikasi Tahun Anggaran 2020. Keputusan Menteri ini ditetapkan pada 31 Agustus 2020.

 Dalam beleid ini terdapat delapan keputusan yang diberlakukan hingga akhir Desember 2020. Salah satunya adalah mahasiswa dan masyarakat yang bisa mendapat pulsa sebesar Rp 150 ribu per orang per bulan.Keputusan tersebut tertuang dalam Diktum Ketiga yang berbunyi kepada mahasiswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar secara daring (online) dan masyarakat yang terlibat dalam kegiatan secara daring yang bersifat insidentil dapat diberikan biaya paket data sesuai kebutuhan paling tinggi sebesar Rp 150 ribu per orang per bulan.

"Yang dimaksud masyarakat pada diktum tersebut adalah mereka yang terlibat pada kegiatan pemerintah, yang menurut kuasa pengguna anggaran (KPA) perlu diberikan support biaya komunikasi, misalnya sosialisasi daring pada kelompok masyarakat bawah," kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi (KLI) Kementerian Keuangan, Rahayu Puspasari ketika dihubungi wartawan, Selasa (1/9/2020).

Dihubungi secara terpisah Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo menjelaskan pemberian pulsa yang terdapat pada poin ketiga hanya ditujukan hanya kepada mahasiswa dan masyarakat."Kalau pelajar masuk yang skema Kemendikbud," jelasnya.  #nurul_cgo


Sumber, Berita Indonesia

Share:

Perayaan Hari Jadi Trenggalek Ke 826 di Tengah Pandemi

Perayaan Hari Jadi Trenggalek Ke 826 di Tengah Pandemi


"Kita laksanakan secara sederhana, tanpa mengurangi kesakralannya. Dimulai dari jamasan pusaka, kemudian ziarah leluhur, istogozah yang dilaksanakan di 2 tempat, Kamulan dan Pendopo secara online," tuturnya.

Caping Gunung Galek - Tidak ingin menghilangkan tradisi menjelang hari jadi Trenggalek, Bupati Trenggalek bersama Forkopimda dan sejumlah tokoh agama lakukan ziarah makam para pendahulu Kabupaten Trenggalek, Minggu (29/8/2020).

Diawali dengan makam Mbah Kawak di Dusun Kauman, Kelurahan Ngantru Trenggalek. Konon katanya Mbah Kawak ini adalah tokoh yang ikut andil dalam babat Trenggalek dan mensyiarkan agama Islam di Trenggalek.

Dari makam Mbah Kawak, dilanjutkan ke makam Setono Gedong.  Pada komplek pemakaman ini dimakamkan  bupati pertama Trenggalek R. T. Soemo Truno dan saudaranya D. Jaja Negoro bupati kedua Trenggalek serta orang tuanya Bupati Ponorogo R. T.A. Merto Diningrat.

Perayaan Hari Jadi Trenggalek Ke 826 di Tengah Pandemi


Menariknya pada komplek pemakaman ini ada makam Warok Suromenggolo yang terkenal di kalangan kesenian Reog Ponorogo. Suromenggolo sendiri merupakan patih dari Bupati Ponorogo ini, karena saking setianya kepada pimpinannya dia ikut dimakamkan di Trenggalek.

Ziarah berlanjut ke makam Adipati Menaksopal, tokoh pertanian yang sempat membawa nama harum Trenggalek lewat pertaniannya.

Kemudian berlanjut ke makam Kanjeng Jimat di Desa Ngulan Kulon Pogalan dan terakhir di Makam Astono Girimolio di Desa Sumber, Kecamatan Karangan.

Di pemakaman ini dimakamkan 2 mantan Bupati Trenggalek KRT. Adipati Widjoyo Koesoemo yang menjabat tahun 1994 hingga yahun 1904 dan KRT Adipati Ario Poerbonegoro.

Kepada awak media, Mochamad Nur Arifin, Bupati Trenggalek menuturkan bawasannya peringatan hari jadi 826 Trenggalek ini berjalan sederhana karena masih masa Pandemi Covid 19. "Kita laksanakan secara sederhana, tanpa mengurangi kesakralannya. Dimulai dari jamasan pusaka, kemudian ziarah leluhur, istogozah yang dilaksanakan di 2 tempat, Kamulan dan Pendopo secara online," tuturnya.

Kemudian paginya ada kirab dan prosesi hari jadi. Akan tetap ada wayangan namun ruwatan dan bisa disaksikan juga secara online. Tidak disarankan kepada masyarakat untuk berbondon-bondong datang, pesan suami Novita Hardini ini.#nur_cgo


Sumber, Berita Indonesia 

Share:

Keluarga Bantah Ada Masalah di Keluarga

Keluarga Bantah Ada Masalah di Keluarga
 

 "Jadi kita tidak bisa mengatakan adanya jarak atau masalah antara korban dan orang tuanya. Tapi kita melihatnya karena ada si Wawan ini sehingga membuat korban menjadi seperti itu terpedaya,"

Caping Gunung Galek - Pengacara keluarga remaja berusia 14 tahun yang dibawa kabur oleh Wawan Gunawan (41) hingga ke Sukabumi, Jawa Barat menepis kabar hubungan korban dan orang tuanya tidak harmonis. Pihak kuasa hukum keluarga mengatakan hal tersebut akibat korban terhasut oleh bujuk rayu dari Wawan.

"Jadi kita tidak bisa mengatakan adanya jarak atau masalah antara korban dan orang tuanya. Tapi kita melihatnya karena ada si Wawan ini sehingga membuat korban menjadi seperti itu terpedaya," kata pengacara keluarga korban, Jimmy Simanjuntak ketika dihubungi detikcom, Sabtu (22/8/2020).Jimmy menilai bujukan serta hasutan Wawan yang membuat korban menjadi renggang dengan orang tuanya. Dia mengatakan saat ini fokusnya adalah menyembuhkan trauma yang kini tengah dialami korban.Menurut Jimmy, pemulihan kondisi psikis dan fisik korban menjadi penting saat ini agar korban bisa kembali menjalani kehidupan seperti remaja berusia 14 tahun lainnya.

"Kita juga berpikirnya apa nih yang sudah disampaikan oleh Wawan ke korban selama ini sehingga hal itu yang harus dikembalikan. Cara berpikir korban sebagaimana anak perempuan seusia dia agar dia tetap bisa merasakan yang namanya orang tua ya tetap orang tua," ujar Jimmy. #nur_cgo


Sumber, Berita Indonesia

Share:

Viral Uang Baru Rp.75.000 Yang Jadi Perbincangan Warganet

 

Viral Uang Baru Rp.75.000 Yang Jadi Perbincangan Warganet

Prayoga mengatakan model dalam uang baru itu merupakan anak dari Tarakan, Kalimatan Utara. Anak tersebut langsung dipotret oleh petugas Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) untuk model uang baru.

Caping Gunung Galek - Beredar narasi yang menyebut salah seorang dalam uang baru pecahan Rp 75.000 memakai baju adat China. Namun, dipastikan bahwa baju adat itu bukan berasal dari China, melainkan baju adat Tidung, Kalimantan Utara.

Narasi ini ramai beredar di media sosial, salah satunya berasal dari pertanyaan akun Twitter @Rianaaa_na09. Akun itu mempertanyakan asal baju adat tersebut. Kemudian ada akun lain yang menjawab baju adat itu berasal dari China. Namun, saat ini pemilik akun @Rianaaa_na09 mengunci akunnya.Sahabat Pandu Kalimantan Utara, Prayoga Bayu, menegaskan bahwa baju adat dalam uang baru itu adalah baju adat Tidung, Kalimantan Utara. Sahabat Pandu adalah organisasi yang bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam memperkenal budaya lokal.

"Itu baju adat asli Kalimantan utara. Baju adat Tidung dari Suku Tidung. Sekarang jadi baju adat Provinsi Kalimantan Utara," kata Prayoga, Selasa (18/8/2020).

Prayoga mengatakan model dalam uang baru itu merupakan anak dari Tarakan, Kalimatan Utara. Anak tersebut langsung dipotret oleh petugas Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) untuk model uang baru.Prayoga juga membantah narasi yang mengatakan model tersebut orang China karena bermata sipit. Dia menjelaskan suku Tidung termasuk dalam suku Dayak.

"Sebenarnya suku Tidung itu masuk ke dalam suku Dayak Tidung, makanya sipit, tapi dalam sejarahnya, suku Tidung tidak mau dibilang suku Dayak, karena juga suku Tidung beragama Islam, tersebar di Kalimantan Utara hingga Semenanjung Malaysia," jelasnya.#nur_cgo


Sumber, Berita Indonesia

Share:

Sekolah Tatap Muka Dibuka di 2 Zona


 


 Ketentuan soal Sekolah Buka di Daerah Zona Kuning

Caping Gunung Galek - Ada sejumlah ketentuan yang harus dipatuhi terkait pembukaan sekolah di daerah zona kuning. Nadiem mengatakan kegiatan seperti olahraga, ekstrakurikuler, berkumpul di kantin, bahkan perkumpulan antara rombongan belajar (rombel) masih belum diizinkan."Semua aktivitas yang pra-pandemi. Itu ada misal berkumpul di kantin, melakukan kegiatan olahraga dan ekskul, dan berbagai macam kegiatan lain tidak diperkenankan untuk saat ini. Jadi tidak ada aktivitas sosialisasi, perkumpulan antara rombel, itu tidak diperkenankan," kata Nadiem dalam telekonferensi di YouTube Kemendikbud RI, Jumat (7/8/2020).Lebih lanjut, Nadiem meminta setiap kelas hanya diisi maksimal 18 peserta didik untuk jenjang SD, SMP, SMA/SMK. Sementara bagi jenjang PAUD dan sekolah luar biasa (SLB) hanya diisi maksimal 5 siswa.

Menurut Nadiem, sekolah yang ingin melakukan pembelajaran tatap muka harus melakukan sistem pergantian atau shifting. Sebab, kapasitas di dalam kelas harus dikurangi.

"Jadinya, bahkan jika pemda dan sekolah siap untuk membuka sekolah, pada saat mereka melakukan itu, kapasitas mau tidak mau dilakukan dengan cara shifting. Dan kapasitas diturunkan secara drastis. Jadi harus sistem rotasi," ucap Nadiem.

Tak hanya itu, Nadiem menegaskan orang tua memiliki hak prerogatif untuk memilih apakah anaknya boleh melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah. Nadiem juga menegaskan pembukaan sekolah di zona hijau dan kuning bukanlah suatu keharusan.

"Bahkan kalau sekolahnya pun mulai melakukan tatap muka, kalau orang tua tidak memperkenankan, itu ada hak prerogatif orang tua. Jadi ini yang harus ditekankan. Walaupun di zona kuning hijau diperbolehkan tatap muka, tapi bukan harus," ujar Nadiem.Syarat lain yang harus dipatuhi masyarakat adalah penerapan protokol kesehatan yang ketat. "Perilaku wajib yang harus dilakukan, semua harus gunakan masker, masker kain non-medis, harus melakukan protokol cuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer. Dan tentunya menjaga jarak minimal 1,5 meter," kata Nadiem.

Nadiem juga mengatakan setiap orang yang memiliki komorbid tidak diperkenankan untuk masuk ke lingkungan sekolah. Pengajar ataupun peserta didik yang memiliki gejala COVID-19 juga dilarang masuk ke sekolah.

"Dan juga ada ketetapan bahwa seluruh warga yang mengindap komorbiditas, tidak diperkenankan untuk kembali ke sekolah. Dan juga bagi yang memiliki gejala COVID-19 di keluarga peserta didik atau pendidik tidak diperkenankan untuk masuk sekolah," ucap Nadiem. #nurul_cgo

Sumber, Berita Indonesia
Share:

Pelajar Asal Tulungagung Dua Kali Terpilih Jadi Paskibraka di Istana



Caping Gunung Galek - Dhea Lukita Andriana, pelajar SMAN I Ngunut, Tulungagung kembali terpilih sebagai pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) nasional yang akan bertugas dalam upacara detik-detik proklamasi Istana Negara Jakarta 17 Agustus mendatang.

"Ini yang kedua (menjadi paskibraka nasional), tahun lalu saya masuk pasukan 17 pada tim penurunan bendera," kata Dhea Lukita Andriani, saat di Pendapa Kongas Arum Kusumaning Bangsa Tulungagung, Jumat (7/8/2020).

Menurutnya, penetapan kembali dirinya menjadi anggota paskibraka tahun ini merupakan penunjukan langsung dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. Sebab pada musim pandemi COVID-19 tidak ada seleksi paskibraka dan hanya mengambil 8 pelajar dari anggota paskibraka tahun 2019."Sebelumnya memang sudah ada kabar terkait dengan penugasan paskibraka tahun lalu, tapi tidak menyangka kalau saya salah satunya. Ya kaget juga," ujarnya.

Dhea mengaku mendapatkan kabar penunjukan tersebut setelah dihubungi boleh petugas Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Jawa Timur serta mendapatkan surat resmi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

"Di seluruh Indonesia hanya ada 8 yang ditunjuk, tiga di antaranya adalah perempuan, saya, kemudian dari Aceh dan Sumatera Utara. Kemudian yang putra dari NTB, Sulawesi Tenggara, Bengkulu sama Kalimantan Selatan," ujar Dhea.

Pascapenunjukan itu ia langsung melakukan serangkaian persiapan, mulai dari fisik hingga pelatihan baris-berbaris. Selain itu Dhea juga mempersiapkan sejumlah persyaratan lain termasuk hasil test polymerase chain reaction (PCR) dan beberapa berkas lain."Untuk tahun ini ada syarat khusus, salah satunya tes swab," jelasnya.

Pelajar kelas XII IPA SMAN I Ngunut tersebut berharap bisa menjalankan tugas dengan baik saat pelaksanaan upacara kemerdekaan. Ia mengaku belum tahu akan ditugaskan pada saat pengibaran atau penurunan bendera. "Itu akan ditentukan sehari sebelum hari H. Ya kalau harapan bisa ditugaskan di upacara pagi," kata Dhea.Dhea Lukita diberangkatkan ke Surabaya dan selanjutnya diantar ke Jakarta untuk mengikuti karantina bersama tujuh paskibraka yang lain.

Dhea Lukita Andriana merupakan pelajar Kelas XII IPA SMAN I Ngunut Tulungagung. Putri pasangan Nursiyah dan Salim Rajun warga Desa Kalangan, Kecamatan Ngunut pada tahun 2019 menjadi wakil Jawa Timur di paskibraka nasional bersama M Devano Estiawan asal Kota Batu.Dhea selama ini tinggal bersama sang kakek di Desa Kalangan, sedangkan ibunya menjadi TKI di Taiwan dan ayahnya di Malaysia.

Sementara itu Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, mengaku bangga atas prestasi yang dicapai Dhea Lukita sebagai paskibraka. Pihaknya berharap sosok Dhea menjadi teladan bagi para pelajar lain."Di manapun sekolahnya asalkan belajar sungguh-sungguh, bisa berprestasi. Semoga sukses dalam menjalankan tugas saat di Istana Negara," kata Maryoto.  #nurul_cgo

Sumber, Berita Indonesia
Share:

Definition List

Unordered List

Support