Ing Ngarsa Sung Pawarta Ing Madya Mangun Karya Tut Wuri Jaya-jaya Wijayanti

our facebook page

Perayaan Hari Jadi Trenggalek Ke 826 di Tengah Pandemi

Perayaan Hari Jadi Trenggalek Ke 826 di Tengah Pandemi


"Kita laksanakan secara sederhana, tanpa mengurangi kesakralannya. Dimulai dari jamasan pusaka, kemudian ziarah leluhur, istogozah yang dilaksanakan di 2 tempat, Kamulan dan Pendopo secara online," tuturnya.

Caping Gunung Galek - Tidak ingin menghilangkan tradisi menjelang hari jadi Trenggalek, Bupati Trenggalek bersama Forkopimda dan sejumlah tokoh agama lakukan ziarah makam para pendahulu Kabupaten Trenggalek, Minggu (29/8/2020).

Diawali dengan makam Mbah Kawak di Dusun Kauman, Kelurahan Ngantru Trenggalek. Konon katanya Mbah Kawak ini adalah tokoh yang ikut andil dalam babat Trenggalek dan mensyiarkan agama Islam di Trenggalek.

Dari makam Mbah Kawak, dilanjutkan ke makam Setono Gedong.  Pada komplek pemakaman ini dimakamkan  bupati pertama Trenggalek R. T. Soemo Truno dan saudaranya D. Jaja Negoro bupati kedua Trenggalek serta orang tuanya Bupati Ponorogo R. T.A. Merto Diningrat.

Perayaan Hari Jadi Trenggalek Ke 826 di Tengah Pandemi


Menariknya pada komplek pemakaman ini ada makam Warok Suromenggolo yang terkenal di kalangan kesenian Reog Ponorogo. Suromenggolo sendiri merupakan patih dari Bupati Ponorogo ini, karena saking setianya kepada pimpinannya dia ikut dimakamkan di Trenggalek.

Ziarah berlanjut ke makam Adipati Menaksopal, tokoh pertanian yang sempat membawa nama harum Trenggalek lewat pertaniannya.

Kemudian berlanjut ke makam Kanjeng Jimat di Desa Ngulan Kulon Pogalan dan terakhir di Makam Astono Girimolio di Desa Sumber, Kecamatan Karangan.

Di pemakaman ini dimakamkan 2 mantan Bupati Trenggalek KRT. Adipati Widjoyo Koesoemo yang menjabat tahun 1994 hingga yahun 1904 dan KRT Adipati Ario Poerbonegoro.

Kepada awak media, Mochamad Nur Arifin, Bupati Trenggalek menuturkan bawasannya peringatan hari jadi 826 Trenggalek ini berjalan sederhana karena masih masa Pandemi Covid 19. "Kita laksanakan secara sederhana, tanpa mengurangi kesakralannya. Dimulai dari jamasan pusaka, kemudian ziarah leluhur, istogozah yang dilaksanakan di 2 tempat, Kamulan dan Pendopo secara online," tuturnya.

Kemudian paginya ada kirab dan prosesi hari jadi. Akan tetap ada wayangan namun ruwatan dan bisa disaksikan juga secara online. Tidak disarankan kepada masyarakat untuk berbondon-bondong datang, pesan suami Novita Hardini ini.#nur_cgo


Sumber, Berita Indonesia 

Share:

0 comments:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List

Support