"Jumlah penderita DB ada 43 orang, dua meninggal dunia. Ini sudah KLB, karena meninggal satu saja sudah KLB. Untuk wilayah yang jumlah penderitanya terbanyak adalah Pogalan," kata Sutikno,
Caping Gunung Indonesia - Serangan Demam Berdarah (DB) di Trenggalek selama Januari 2019 merenggut 2 korban jiwa dari total 43 penderita. Dengan kondisi tersebut Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk (Dinkesdalduk) Trenggalek menetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Sekretaris Dinkesdalduk Trenggalek, Sutikno saat mengikuti rapat pimpinan di Gedung Bhawarasa mengatakan, 2 korban meninggal berasal dari Kecamatan Pogalan dan Watulimo.
"Jumlah penderita DB ada 43 orang, dua meninggal dunia. Ini sudah KLB, karena meninggal satu saja sudah KLB. Untuk wilayah yang jumlah penderitanya terbanyak adalah Pogalan," kata Sutikno, Senin (21/1/2019).Untuk mencegah meluasnya serangan nyamuk Aedes Aegypti, pihaknya melakukan pengasapan (fogging) di lokasi penyebaran. Hal tersebut dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran melalui nyamuk Aedes Aegypti yang telah dewasa."Kami juga sedang menggalakkan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) dengan gerakan 3M plus, kami mengimbau kepada Pak Kades agar menggerakkan warganya kerja bakti untuk PSN," ujarnya.Sutikno menjelaskan, PSN adalah salah satu cara yang dinilai paling efektif untuk mencegah terjadinya serangan demam berdarah. Karena dengan gerakan menutup, menguras dan mengubur barang-barang yang bisa digunakan untuk perkembangbiakan nyamuk maka akan menekan jumlah populasi nyamuk."Kalau dengan PSN jentik nyamuknya akan mati, sedangkan fogging hanya membunuh nyamuk dewasa," imbuhnya.
Sementara Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak, meminta Dinkesdalduk untuk lebih intensif melakukan upaya penanggulangan demam berdarah, sehingga jumlah korban tidak bertambah.
"Fogging harus lebih intensif lagi, ini sudah ada yang meninggal dunia," kata Emil.#nur_cgo
Sumber, berita Indonesia
0 comments:
Posting Komentar