Caping Gunung Indonesia - Pada tahun 2017, data pemantauan status gizi Kemenkes RI menemukan bahwa 3,8 persen balita di Indonesia mengalami gizi buruk. Padahal, kecukupan nutrisi anak merupakan salah satu aspek penting yang akan banyak berpengaruh pada tumbuh kembangnya.
Laporan UNICEF pada tahun 2011 juga menempatkan Indonesia sebagai salah satu dari 24 negara yang memiliki masalah nutrisi dengan angka stunting (bertubuh pendek) yang tinggi.
Anak banyak makan saja belum cukup. Makanan anak harus terdiri dari komponen nutrisi seimbang dari berbagai variasi jenis makanan dan kombinasi menu. Komponen nutrisi yang dibutuhkan anak terdiri dari makro dan mikronutrisi. Makronutrisi seperti karbohidrat, protein, dan lemak, dan yang termasuk mikronutrisi adalah vitamin dan mineral.
Memberikan anak berbagai varian jenis makanan akan membuatnya memperoleh berbagai jenis nutrisi yang dibutuhkan. Jadi, tak hanya kuantitas makanan yang perlu diperhatikan, tapi juga kualitas dan kandungannya.
Asupan nutrisi yang bergizi seimbang sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Selain pertumbuhannya seperti berat dan tinggi badan, nutrisi yang cukup juga dibutuhkan agar anak bisa berkembang secara optimal, seperti kecerdasannya dan fungsi organ tubuh yang optimal termasuk sistem kekebalan tubuhnya.
Sudah cukupkah nutrisi anak Anda?
Bagaimana mengukur apakah anak telah mendapat nutrisi yang cukup? Anda bisa mengukurnya dengan mengikuti pertumbuhannya melalui berat dan tinggi badan yang dapat dengan mudah diukur dengan angka.
Angka berat dan tinggi badan ini, kemudian disesuaikan dengan usia anak. Anda juga bisa melihat kesesuaiannya antara berat dan tinggi pada anak di usia yang sudah lebih besar.
Sebagai patokan untuk menentukan apakah anak memiliki status nutrisi yang baik, Anda dapat menggunakan grafik yang dimiliki WHO atau grafik yang tersedia di kartu menuju sehat (KMS). Dengan begitu, Anda dapat selalu memantau pertumbuhan anak apakah sesuai dengan standar yang diharapkan.
Selain itu, Anda bisa memelajari apa saja kebutuhan nutrisi anak sehingga dapat selalu mengevaluasi kebutuhan nutrisi harian lewat menu makanannya. Selain itu, pelajari juga kebutuhan nutrisi apa yang sering kurang tercukupi dari makanan, seperti kalsium, vitamin D, serat, dan kalium.
Pelajari juga tanda-tanda anak yang mengalami kurang nutrisi atau gizi buruk. Wawasan ini penting agar Anda dapat mendeteksi kondisi kurang nutrisi secara dini dan segera membawa anak untuk berkonsultasi dengan tenaga medis profesional.
Tanda-tanda yang dapat Anda kenali di antaranya adalah kulit yang terlihat tidak sehat seperti kering dan kusam, rambut yang kering dan mudah rontok, dan gusi yang mudah berdarah. Selain itu anak juga biasanya kurang aktif.
Sumber, Berita Indonesia
0 comments:
Posting Komentar