Home »
3.Potret Desaku
,
5.Trenggalek
,
9.Warta
,
93.Sosial dan Lingkungan Hidup
» 1.000 Trembesi Untuk Antipasi Longsor di Trenggalek
1.000 Trembesi Untuk Antipasi Longsor di Trenggalek
Caping Gunung Indonesia - Puluhan personel gabungan dari Polisi, TNI, Perhutani dan masyarakat melakukan upaya penutupan retakan tanah di lereng Gunung Jamal Trenggalek. Tujuannya untuk meminimalisir potensi tanah longsor.
Dengan menggunakan peralatan tradisional berupa cangkul, tim gabungan menyisir seluruh retakan tanah di wilayah Desa Prambon, Kecamatan Tugu, Trenggalek. Rekahan tanah yang lebarnya antara 50 sentimeter aampai dengan 1 meter tersebut diuruk dengan material tanah yang ada di sekitarnya.
Kapolsek Tugu Iptu Bambang Purwanto mengatakan pengurukan titik retakan yang berada di atas perkampungan warga itu penting dilakukan untuk memperkecil ancaman longsor. Karena dengan tertutupnya rekahan, maka aliran air hujan tidak akan masuk ke dalam retakan.
"Kalau masuk ke dalam retakan maka potensi longsor akan semakin besar, karena akan mengikis tanah dari dalam. Nah, untuk itu kami juga audah membuat saluran untuk mengalihkan aliran air pada saat terjadi hujan," kata Bambang, Minggu (18/11/2018).Dijelaskan, retakan tanah di Dusun Pakel, Desa Prambon tersebut terjadi sepekan terakhir setelah wilayah Trenggalek diguyur hujan lebat dalam beberapa hari. Lereng yang masuk di wilayah Perhutani tersebut retak dengan lebar antara 50 sentimeter hingga 1 meter, dengan panjang retakan mencapai 300 meter.
"Ini cukup berbahaya, karena jarak antara kampung dengan titik retakan sekitar 500 meter, jarak tersebut kalau di daerah datar agak jauh tapi kalau di lereng kan dekat sekali, artinya posisi retakan di atas perkampungan," imbuhnya.
Sementara itu Wakil Administratur Perhutani wilayah Kediri Selatan, Andi Iswindarto, mengatakan penutupan titik retakan tanah tersebut merupakan salah satu bentuk kerjasama lintas instansi untuk mengantisipasi potensi longsor. "Sebelumnya juga kami lalukan bersama-sama untuk titik retakan di Desa Karangsoko. Kemudian selain itu kami berkerjasama dengan berbagai instansi dan masyarakat juga melalukan reboisasi di Kecamatan Panggul," kata Andi.
Reboisasi tersebut dilakukan pada lahan kritis di kawasan hutan sabuk merah Desa Ngrencak, Kecamatan Panggul. Pihaknya bersama masyarakat dan TNI melakukan penanaman seribu pohon trembesi.
"Ini sebagai upaya kita bersama untuk mengembalikan fungsi dan kelestarian hutan, semoga ke depan seluruh elemen bisa ikut menjaga tanaman tersebut hingga tumbuh besar. Kalau lestari tentu manfaatnya akan dirasakan oleh masyarakat luas," imbuhnya.#nurul_cgo
Sumber, Berita Indonesia
0 comments:
Posting Komentar