Caping Gunung Indonesia - Biduran, atau yang dalam bahasa medis disebut dengan urtikaria adalah
munculnya benjolan-benjolan di sekujur tubuh sebagai reaksi dari
alergi. Benjolan-benjolan gatal tersebut umumnya berwarna putih,
walaupun ada juga yang berubah warna menjadi merah terutama saat
digaruk. Ruam-ruam tersebut tidak hanya menyebar di area kulit saja tapi
juga bisa menjalar di area kulit wajah, bibir, lidah, tenggorokan,
hingga telinga.
Walaupun terlihat mengerikan, biduran sebenarnya tidak
perlu dikhawatirkan, karena akan menghilang dengan sendirinya dalam
kurun waktu jam atau beberapa hari. Dan sebenarnya selain alergi, ada
beberapa faktor lain penyebab biduran pada anak lho. Simak ulasannya berikut yuk, Moms.
Alergi terhadap makanan yang mengandung protein tinggi seperti telur, ikan, seafood atau kacang-kacangan memang sering menjadi penyebab biduran pada anak yang paling umum. Selain itu, biduran ternyata juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor lain. Yaitu:
- Reaksi alergi tubuh terhadap kandungan obat antibiotik, aspirin, dan ibuprofen
- Reaksi alergi tubuh terhadap gigitan serangga
- Reaksi alergi terhadap paparan iklim atau kontak dengan sinar matahari
- Reaksi alergi terhadap kontak tubuh dengan bahan latex
- Reaksi yang muncul setelah transfusi darah
- Reaksi alergi terhadap bulu hewan (kucing, anjing, kelinci, dan sebagainya)
- Reaksi alergi terhadap serbuk bunga
- Reaksi alergi akibat kontak tubuh dengan getah tanaman
Tapi selain sebagai reaksi alergi, biduran juga bisa jadi gejala awal
penyakit serius, Moms. Jadi tidak ada salahnya untuk terus waspada.
Biduran bisa jadi gejala dari:
- Infeksi bakteri. Penderita infeksi saluran kencing (UTI) dan radang tenggorokan biasanya menunjukkan gejala serupa dengan gejala biduran
- Infeksi virus. Salah satunya seperti virus flu, mononukleosis, dan hepatitis.
- Penyakit tiroid
- Penyakit Lupus
Dan tahukah Anda kalau biduran dibagi menjadi 2 jenis, yaitu biduran
akut dan biduran kronis. Biduran akut adalah biduran yang muncul dan
kemudian menghilang dengan sendirinya dalam rentang waktu kurang dari 6
minggu. Sedangkan biduran kronis adalah jenis biduran yang berlangsung
lebih dari 6 minggu, bahkan bisa sampai bertahun-tahun.
Biduran atau uritkaria kronis untungnya sangat jarang terjadi. Baik
biduran akut maupun biduran kronis bukan kondisi medis yang fatal
sehingga Bunda tidak perlu khawatir. Hanya saja jika gejala biduran
tersebut disertai dengan gejala-gejala lain seperti pembengkakan di area
tenggorokan atau sesak napas pada anak, maka si kecil memerlukan
pertolongan medis segera.
Nah, semoga informasi mengenai penyebab biduran pada anak di atas bermanfaat buat Anda sekeluarga.#nurul_cgo
0 comments:
Posting Komentar