Ing Ngarsa Sung Pawarta Ing Madya Mangun Karya Tut Wuri Jaya-jaya Wijayanti

our facebook page

Antisipasi Turunnya Harga Cabai Jelang Idul Adha


Antisipasi Turunnya Harga Cabai Jelang Idul Adha

Caping Gunung Indonesia - Kementerian Pertanian (Kementan) mengklaim pasokan aneka cabai khususnya menjelang Hari Raya Idul Adha aman dan terkendali. Namun pasokan yang melimpah karena masa panen dapat memicu turunnya harga cabai di beberapa wilayah khususnya di Pulau Jawa.

Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementan Spudnik Sudjono mengatakan pihaknya telah mengantisipasi turunnya harga cabai dengan menerapkan pola kemitraan antara petani dengan pedagang cabai besar dan industri pengguna cabai.

"Pola kemitraan yang kita lakukan untuk mengatasi harga cabai termasuk untuk solusi jangka panjang. Beberapa pola kemitraan yang sudah kita dorong selama ini diharapkan mampu mengatasi masalah cabai. Kita buat kemitraan antara produsen bubuk cabai, produsen sambal, dan kemitraan petani langsung ke konsumen lewat Toko Tani. Jadi cabainya petani dibeli langsung, ada kontraknya," ujar Spudnik dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu 23 Agustus 2017.

Pola kemitraan juga dilakukan melalui petani-petani andalan yang dikategorikan sebagai petani champion. Petani champion berkoordinasi dengan industri sehingga cabai di tingkat petani bisa terserap maksimal.

"Saat ini misalnya, champion di Magelang sudah membangun kerja sama dengan industri, khususnya untuk cabai rawit merah. Kerja sama dilakukan antara lain dengan rumah makan dan industri kecil lainnya," jelas Spudnik.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Hortikultura ketersediaan cabai rawit merah di Agustus 81.864 ton, kebutuhan 73.197 ton, surplus 8.667 ton. Kemudian pada September ketersediaan cabai 78.606 ton, sedangkan kebutuhan 69.615 ton, sehingga surplus 8.991.

Begitu juga pada Oktober, cabai surplus hingga 8.669 ton. Di mana ketersediaan 77.983 ton dan kebutuhan 69.314 ton. "Bahkan ketersediaan aneka cabai mulai Agustus, September sampai Oktober nanti dapat dikatakan mencukupi, bahkan surplus jika dibandingkan dengan kebutuhan secara nasional," jelasnya.

Sedangkan untuk cabai besar, Spudnik juga mengklaim produksi cabai besar juga masih surplus sampai Oktober nanti. Menurutnya jumlah ketersediaan untuk Agustus sebesar 104.148 ton dengan kebutuhan 95.328, surplus 8.820 ton.

"Di September, ketersediaan 100.378 ton, kebutuhan 91.469 ton, surplus 8.904 ton. Sedangkan di Oktober, surplus 8.905 ton. Di mana ketersediaan 100.373 ton dan kebutuhan 91.468 ton," paparnya.

Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman juga sudah melakukan koordinasi untuk menolong petani cabai karena produksi melimpah saat masa panen dan ada gerakan tanam cabai serentak seluruh Indonesia. "Kami sudah duga tapi ini harus segera diantisipasi cepat," kata Amran.

Koordinasi sudah dilakukan antara lain dengan Bulog dan Kementerian Perdagangan (Kemendag). Mentan menegaskan, pemerintah selalu hadir dan berpihak pada petani.

"Kami sudah minta Bulog, kami sudah koordinasi dengan Kementerian Perdagangan dan dengan pak Dirjen, untuk bergerak cepat menolong petani, kita harus bela petani seperti petani jagung, bawang merah dan beras. Petani cabai juga Insyaallah akan kita bantu," pungkasnya. #nurul_cgo
Share:

0 comments:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List

Support