Proses pemurnian urin dimulai dengan mengumpulkan urin di sebuah tangki. Tangki lalu dipanaskan menggunakan panas dari tenaga surya. Ketika urin menguap melewati membran, beberapa kandungannya dipisahkan. Kandungan air diproses lebih lanjut menjadi air layak minum yang nantinya bisa diolah menjadi bir. Sementara kandungan nitrogen dan fosfor dipisahkan untuk diolah menjadi pupuk.
Caping Gunung Indonesia - Peneliti temukan cara memanfaatkan urin manusia. Dengan mesin tenaga surya, mereka mengubah urin menjadi bir! Seperti apa prosesnya?
The Telegraph (27/7) mengabarkan peneliti di Universitas Ghent, Belgia menciptakan perangkat berbasis teknologi surya dan membran khusus yang mampu memanfaatkan urin menjadi dua hal yaitu air dan pupuk.
Metode ini sebelumnya diuji di sebuah festival musik di Ghent. Tim peneliti mengumpulkan 1.000 liter air yang didapat dari urin pengunjung festival selama 10 hari. Kini mereka menggunakan air tersebut untuk membuat bir.
"Kami menyebutnya 'From Sewer to Brewer,'" ujar Sebastiaan Derese, salah seorang peneliti Universitas Ghent. Menurutnya dengan proses sederhana dan bantuan tenaga surya, urin bisa diubah menjadi air layak minum dan pupuk.
Proses pemurnian urin dimulai dengan mengumpulkan urin di sebuah tangki. Tangki lalu dipanaskan menggunakan panas dari tenaga surya. Ketika urin menguap melewati membran, beberapa kandungannya dipisahkan.
Kandungan air diproses lebih lanjut menjadi air layak minum yang nantinya bisa diolah menjadi bir. Sementara kandungan nitrogen dan fosfor dipisahkan untuk diolah menjadi pupuk.
Para peneliti berharap mesin pemurnian urin bisa diletakkan di lebih banyak tempat seperti di pusat perbelanjaan, arena olahraga, atau bandara. Tujuannya ialah mendaur ulang urin menjadi sesuatu yang lebih berguna.
Lebih jauh lagi metode ini bisa dimanfaatkan di negara-negara berkembang yang sulit mengakses air bersih. Cara kerja mesin pemurnian dinilai sederhana tanpa menggunakan tenaga listrik.
"Proses pemurnian juga berguna untuk pertanian di area pedalaman yang rentan kekeringan," pungkas Derese.
Sebelumnya, langkah serupa pernah dilakukan di festival musik Roskilde, Denmark. Pihak panitia mengumpulkan sekitar 25 ribu liter urin dari 100 ribu pengunjung. Urin tersebut diproses dalam tangki penyimpanan khusus dan diolah menjadi bir.
Leif Nielsen dari Danish Agriculture & Food Council (DAFC) yang menjadi mitra Roskilde mengatakan, "Banyaknya urin yang dihasilkan dari festival ini akan berdampak negatif pada lingkungan dan juga sistem pembuangan limbah. Dengan mengolah urin menjadi bir, maka urin menjadi sesuatu yang dapat dimanfaatkan." #Lilis_cgo
0 comments:
Posting Komentar