Caping Gunung Indonesia - Harga gula berjangka ICE secara mingguan
mengalami pelemahan tipis 0,1% pekan lalu. Pada perdagangan pekan lalu
harga gula bergerak volatil.
Hasil positif diperoleh pada awal dan
akhir pekan terdorong penguatan mata uang Real Brazil terhadap dollar
AS. Pelemahan dollar AS seiring pelemahan pasar saham AS dan merosotnya
saham-saham perbankan di pasar AS.
Namun pelemahan harga gula juga tertekan
pelemahan harga minyak mentah, pelemahan bursa global dan juga
pelemahan mata uang Real Brazil. Pelemahan ekonomi yang dapat menekan
Brazl sebagai produsen utama komoditas gula ini, dapat menekan harga
gula itu sendiri.
Pada perdagangan akhir pekan kemarin,
harga gula berjangka ICE ditutup dengan membukukan kenaikan pada akhir
perdagangan bursa ICE Futures New York Sabtu dini hari (13/02). Harga
komoditas ini mengalami kenaikan tinggi dengan adanya aksi beli. Aksi
beli dilakukan dengan pindahnya posisi pedagang dari kontrak Maret ke
dalam kontrak Mei, dan pedagang berusaha untuk memilih keuntungan di
bulan depan.
Pada penutupan perdagangan Sabtu dini
hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak
Maret 2016 terpantau menguat. Harga gula berjangka paling aktif tersebut
ditutup naik sebesar 0,08 sen atau setara dengan 0,61 persen pada
posisi 13,15 sen per pon.
Hari senin kaemarin pasar AS libur memperingati President’s Day.
Sore hari ini akan dirilis data ekonomi Retail Sales bulanan Brazil, yang diindikasikan mengalami penurunan.
Analyst Vibiz Research Center
memperkirakan bahwa pergerakan harga gula berjangka di ICE Futures New
York pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi melemah dengan
penguatan dollar AS terhadap Real Brazil.
Harga gula kasar berjangka di ICE
Futures New York berpotensi mengetes level Support pada posisi 12,65 sen
dan 12,15 sen. Sedangkan level Resistance yang akan dites jika terjadi
kenaikan harga ada pada posisi 13,65 sen dan 14,15 sen.#Lilis_cgo
Sumber,
Berita Indonesia
0 comments:
Posting Komentar