PPA-PKH 2015 Trenggalek (Part-11)

Bupati Trenggalek (Mulyadi) menyampaikan: "Program ini harus terus berjalan. Insya Alloh tahun depan akan ada anggaran lagi dari pusat (APBN). Kepada Regan Subiyanto Mulyadi juga mengatakan bahwa kegiatan ke depan dapat kita usul anggarkan lewat anggaran daerah (APBD Kab. Trenggalek)".

XI. Penutupan Kegiatan Shelter

Seperti telah dijadwalkan sebelumnya bahwa hari ini (Senin, 6 Juli 2015) adalah hari terakhir kegiatan shelter. Acara yang berlangsung di depan serambi masjid Pondok Pesantren Darul Muttaqin Ds. Jatiprahu Kec. Karangan Kab. Trenggalek tersebut diawali dengan acara sambutan atas kedatangan Bupati Trenggalek. Susunan Acara selengkapnya adalah sebagai berikut:

• Pembukaan / Penyambutan Kedatangan Bupati Trenggalek (Mulyadi)
• Pembacaan Surat Al-Fatihah
• Laporan Disnakertransos Trenggalek oleh Mufti Ahmadi
• Pembacaan Pesan dan Kesan Anak PPA-PKH oleh Badiyatun Nikmah
• Pembacan Puisi yang berjudul Seragam Kenangan
• Serah terima Tas dan Seragam Sekolah oleh Disnakertransos kepada anak PPA-PKH yang akan melanjutkan pendidikan ke SMP dan SMA
• Sambutan Romo Kyai Mas'ud (Kyai Sepuh Ponpes Darul Muttaqin)
• Sambutan Bupati Trenggalek sekaligus penutupan Kegiatan Shelter Program PPA-PKH 2015 Kab. Trenggalek
• Pembacaan Do'a oleh Romo Kyai Mas'ud

Menurut M. Bahrudin Trisnowanto (salah seorang pendamping): "Kegiatan yang berlangsung sekitar 3 jam (09.00 s/d 12.00 WIB) hari ini sangat mengesankan. Pesan dan kesan anak sangat mengharukan, ditambah lagi puisi yang dibacakan anak dengan penuh penjiwaan membuat air mata saya menetes tak tertahankan", katanya.

1. Laporan Disnakertransos oleh Mufti Ahmadi

Dalam laporannya Mufti Ahmadi (Kepala Disnakertransos Kab. Trenggalek) menyampaikan antara lain:

• Bahwa latar belakang kegiatan PPA-PKH adalah upaya penghapusan pekerja anak;
• Bahwa dasar pelaksanaan kegiatan adalah Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 125 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Kegiatan Pengurangan Pekerja Anak dalam rangka Mendukung Program Keluarga Harapan (PPA-PKH);
• Kegiatan shelter (rumah singgah motivasi anak) berada di Ponpes Darul Muttaqin selama 28 hari (9 Juni s/d 6 Juli 2015) dengan melibatkan: 150 anak yang berasal dari beberapa kecamatan (Dongko 39, Pogalan 25, Karangan 18, Pule 18, Tugu 15, Trenggalek 15, Gandusari 8, Durenan 7, Suruh 5, Kampak 2, Panggul 1) | 18 Tim Teknis dari Kesehatan, Kemenag, dan LPA (Lembaga Perlindungan Anak) | Sejumlah Tutor dari SKB (Sanggar Kelompok Belajar) | dan 15 Pendamping;
• Pembiayaan dari Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Kementerian Tenaga Kerja RI.

2. Pesan dan Kesan Anak oleh Badiyatun Nikmah

Dalam pesan dan kesannya, anak dampingan Regan Subiyanto tersebut selaku wakil seluruh anak PPA-PKH 2015 Trenggalek menyampaikan beberapa hal diantaranya:

• PPA-PKH adalah program nasional dimana Kementerian Tenaga Kerja RI sebagai leading scktornya, merupakan wujud komitmen pemerintah atas Pengesahan Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 182 Tahun 1999 Mengenai Pelarangan dan Tindakan Segera Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak (Undang-undang Nomor 1 Tahun 2000);
• Badiyatun Nikmah (Eni) menyampaikan pula rasa terimakasih kepada para pendamping yang tak kenal lelah nggulowentah anak-anak siang malam: "Sekarang kami semua mengerti betapa pentingnya pendidikan demi meraih masa depan. Di sinilah karakter kami terbentuk lebih dan semakin baik dibanding hari-hari sebelumnya", ucapnya;
• "Selain itu anak-anak sangat berharap adanya tindak lanjut semua stake-holder terkait program ini dengan memberikan pelayanan sebaik-baiknya (pelayanan khusus) mengingat kami semua adalah anak pekerja dari rumah tangga sangat miskin", imbuhnya;
• Di akhir pesan kesannya, Eni menyampaikan dengan nada bertanya: "Jika kami telah berani memutuskan bersedia ikut mensukseskan program pemerintah dengan kembali ke bangku pendidikan, kemudian mendapat ijazah / serifikat. Sudahkan pemerintah menyiapkan lapangan pekerjaan yang lebih baik buat kami???".

3. Sambutan Romo Kyai Mas'ud (Kyai Sepuh Ponpes Darul Muttaqin)

Dalam sambutannya Romo Kyai mengingatkan masalah kewajiban umat Islam terkait pendidikan (menuntut ilmu). Rosululloh S.A.W bersabda:

“THOLABUL ‘ILMI FARIDHO TUN ‘ALA KULLI MUSLIMINA WA MUSLIMATIN MINAL MAHDI ILA LAHDI” 

Artinya : Menuntut ilmu itu wajib bagi orang Islam laki-laki dan perempuan sejak dari kandungan ibu hingga ke liang lahat. 

Hadist tersebut menegaskan bahwa setiap umat Islam wajib menuntut ilmu atau belajar sejak sebelum lahir hingga ajal datang, artinya belajar itu tidak mengenal batas usia dan berlangsung sepanjang masa. Bahkan pepatah barat mengatakan LONG LIFE EDUCATION artinya pendidikan itu berlangsung seumur hidup.

4. Sambutan Bupati Trenggalek sekaligus Penutupan

Program ini sangat baik dan harus berkesinambungan. Mutu pendidikan saat ini menurun jauh dibanding dulu. Dulu, tahun 60-an Indonesia bisa ekspor tenaga-tenaga profesional seperti guru, dokter, maupun prajurit (tentara). Sekarang tidak ada yang bisa kita andalkan kecuali ekspor tenaga kasar (pekerja rumah tangga alias babu). Kualitas pendidikan bangsa ini benar-benar terpuruk.

Saya berharap anak-anak PPA-PKH ke depan bisa menjadi harapan bangsa. Program ini baik dalam rangka mencerdaskan dan membentuk karakter bangsa menjadi bangsa yang lebih maju. Karenanya, anak-anak putus sekolah yang ingin melanjutkan kembali bersekolah jangan sampai dipersulit.

Di akhir sambutannya, Mulyadi (Bupati Trenggalek) menyampaikan: "Program ini harus terus berjalan. Insya Alloh tahun depan akan ada anggaran lagi dari pusat (APBN)".

"Kepada Regan Subiyanto (Pendamping yang sekaligus Ketua LSM Caping Gunung), Mulyadi juga mengatakan bahwa kegiatan ke depan dapat kita usul anggarkan lewat anggaran daerah (APBD Kab. Trenggalek)".

Referensi:

1. Buku Pedoman Pendampingan Tahun 2015
2. Documents PPA-PKH Trenggalek 2015

Penyaji: Esti Yuliana (Anak PPA-PKH 2015 Trenggalek)

Editor: Edy Rochani (Sekjen LSM Caping Gunung)

Sumber, Berita Indonesia