Bendungan Bagong dibutuhkan lahan sekitar 200 hektare lebih. Dari luasan itu, ada sekitar 161 hektare lahan yang terdampak. Pembangunan bendungan Bagong yang ada di sisi utara pusat Kota Trenggalek atau persisi di bawah Kecamatan Bendungan yang berada di kaki Gunung Wilis ini bertujuan untuk mengendalikan banjir, pengairan sawah di puluhan desa di sekitar Trenggalek, penyediaan air baku untuk air minum hingga untuk kepentingan pariwisata.
Wakil Bupati Trenggalek, H Moch Nur Arifin menyambut positif rencana Kementrian PUPR untuk memulai pembangunan Bendungan Bagong . Di saat pekerjaan fisik akan dimulai, Pemerintah Daerah akan terus berkoordinasi dengan baik dengan para pihak terkait, sehingga apa yang menjadi tanggung jawab Daerah dapat dipersiapkan dengan baik sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
bupati muda yang akrab disapa Mas Ipin itu memastikan bahwa proyek strategis nasional itu akan memberi manfaat sangat besar bagi masyarakat Trenggalek, khususnya warga sekitar lokasi bendungan di RT 14 Dusun Winong, Desa Sumurup Kecamatan Bendungan.
"Warga semuanya sepakat dengan adanya pembangunan bendungan, hanya ada beberapa hal yang perlu diklarifikasi terkait mekanisme penempatan yang baru," kata Mas Ipin.
Mas Ipin menjelaskan bahwa untuk ganti untung lahan warga yang terdampak proyek bersifat "cash and carry", dengan variabel yang telah ditentukan oleh tim.
"Tadi konsultan menjelaskan ada yang dinilai tanah, dinilai bangunan, tanaman di atasnya, kompensasi masa tunggu, semuanya 'all in' masuk di situ," katanya.
Camat Bendungan, Nur Koliq menyambut sosialisasi yang terhadap warga ini, apalagi Bupati Trenggalek mau hadir langsung untuk mendengar keluh kesah masyarakat.
Menurut Kholiq, pada intinya di RT 14 tersebut setuju terhadap proses pembangunan bendungan.
Namun harapannya kompensasi terhadap mereka layak untuk membangun hunian lagi serta menopang kehidupan kedepannya selama adaptasi di tempat yang baru.
Selain itu warga di RT ini, juga meminta difasilitasi tempat dalam satu lingkungan karena mereka sudah nyaman hidup berdampingan selama ini, ujarnya. Hasilnya, diketahui bahwa berdasarkan "detail engineering design" (DED) proyek pembangunan Bendungan Bagong dibutuhkan lahan sekitar 200 hektare lebih. Dari luasan itu, ada sekitar 161 hektare lahan yang terdampak. Pembangunan bendungan Bagong yang ada di sisi utara pusat Kota Trenggalek atau persisi di bawah Kecamatan Bendungan yang berada di kaki Gunung Wilis ini bertujuan untuk mengendalikan banjir, pengairan sawah di puluhan desa di sekitar Trenggalek, penyediaan air baku untuk air minum hingga untuk kepentingan pariwisata.
Untuk kepentingan tersebut sedikitnya ada 130 hektare kawasan hutan yang bakal dialihfungsikan untuk mendukung pembangunan proyek prestisius tersebut.#nur_cgo
Sumber, berita Indonesia
0 comments:
Posting Komentar