Caping Gunung Indonesia - Penggunaan alat penghemat bahan bakar berjenis kapasitor pada mobil ternyata bisa menimbulkan risiko tersendiri. Risiko paling parah, bisa membuat mobil terbakar karena terjadinya korsleting di sistem kelistrikan.
"Jika kondisi kelistrikan di dalam mobil itu off, aman saja pasang alat apa pun. Tapi kecuali benda itu kayak power bank (atau kapasitor penghemat bahan bakar), kan menyimpan daya. Itu bisa saja dia panas, apalagi jika pintu mobil ketutup, bisa saja (jadi penyebab kebakaran)," terang Technical Support PT Toyota Astra Motor Didi Ahadi, kepada detikcom, Senin (7/8/2019).
Hal ini juga diiyakan ahli konversi energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung, Tri Yuswidjajanto Zaenuri.
"Kalau (penghemat bahan bakar) itu terbakar, ya mungkin. Apalagi itu menuju ke lighter. Nggak jaminan, karena arus listriknya loncat-loncat dan bisa menimbulkan panas. Padahal sebelahnya banyak plastik. Akhirnya bisa potensi terbakar," kata pria yang akrab disapa Yus.
Soal kasus mobil terbakar gara-gara alat penghemat bahan bakar ternyata pernah dilaporkan ke Auto2000 Tebet Supomo. Tapi untuk kasus yang satu ini kapasitor dipasang di sekitar area mesin.
"Di kami juga pernah ada customer yang datang dengan kondisi mobil seperti itu (terbakar akibat pemasangan alat kelistrikan untuk menjaga voltase dan ampere). Pemasangannya di area mesin, sangat tidak aman," ungkap Technical Leader Auto 2000 Tebet Supomo Ahmad Mu'min.
Jika pemasangan penghemat bahan bakar di area mesin tidak aman, hal itu bukan berarti pemasangan penghemat bahan bakar di dalam kabin aman ya, detikers."Kalau alat jenis ini, memang di dalamnya itu kumpulan kapasitor yang ON terus, yang jika kualitasnya kurang bagus, bisa cepet meledak, ini yang bisa menjadi penyebab kebakaran," terangnya.
Mu'min juga menganjurkan pemilik mobil agar tidak sembarang memasang alat penghemat bahan bakar di mobil mengingat risikonya yang tinggi."Di bengkel resmi, tidak mengenal modifikasi bahkan boleh dibilang haram, dan akan menggugurkan warranty," pungkasnya. #nurul_cgo
"Jika kondisi kelistrikan di dalam mobil itu off, aman saja pasang alat apa pun. Tapi kecuali benda itu kayak power bank (atau kapasitor penghemat bahan bakar), kan menyimpan daya. Itu bisa saja dia panas, apalagi jika pintu mobil ketutup, bisa saja (jadi penyebab kebakaran)," terang Technical Support PT Toyota Astra Motor Didi Ahadi, kepada detikcom, Senin (7/8/2019).
Hal ini juga diiyakan ahli konversi energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung, Tri Yuswidjajanto Zaenuri.
"Kalau (penghemat bahan bakar) itu terbakar, ya mungkin. Apalagi itu menuju ke lighter. Nggak jaminan, karena arus listriknya loncat-loncat dan bisa menimbulkan panas. Padahal sebelahnya banyak plastik. Akhirnya bisa potensi terbakar," kata pria yang akrab disapa Yus.
Soal kasus mobil terbakar gara-gara alat penghemat bahan bakar ternyata pernah dilaporkan ke Auto2000 Tebet Supomo. Tapi untuk kasus yang satu ini kapasitor dipasang di sekitar area mesin.
"Di kami juga pernah ada customer yang datang dengan kondisi mobil seperti itu (terbakar akibat pemasangan alat kelistrikan untuk menjaga voltase dan ampere). Pemasangannya di area mesin, sangat tidak aman," ungkap Technical Leader Auto 2000 Tebet Supomo Ahmad Mu'min.
Jika pemasangan penghemat bahan bakar di area mesin tidak aman, hal itu bukan berarti pemasangan penghemat bahan bakar di dalam kabin aman ya, detikers."Kalau alat jenis ini, memang di dalamnya itu kumpulan kapasitor yang ON terus, yang jika kualitasnya kurang bagus, bisa cepet meledak, ini yang bisa menjadi penyebab kebakaran," terangnya.
Mu'min juga menganjurkan pemilik mobil agar tidak sembarang memasang alat penghemat bahan bakar di mobil mengingat risikonya yang tinggi."Di bengkel resmi, tidak mengenal modifikasi bahkan boleh dibilang haram, dan akan menggugurkan warranty," pungkasnya. #nurul_cgo
Sumber, Berita Indonesia
0 comments:
Posting Komentar