Caping Gunung Indonesia - Kurma tidak hanya bisa tumbuh di negara-negara Timur Tengah. Tapi juga di Tanah Air yang memiliki iklim tropis. Seperti di Ponpes Pari Ulu yang berada di Desa Sumbercangkring, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri.
Pengasuh Ponpes KH. Mustain Anshori telah melakukan penelitian selama 4 Tahun dan berhasil membudidayakan 14 jenis kurma di Kediri.
Jenis-jenis kurma yang ia budidayakan diberi nama Kurma Nusantara. Ia menjelaskan, penelitian sudah dilakukan dalam beberapa tahap. Pertama, kurma yang dibudidayakan bisa berbuah dalam kurun waktu 4 tahun sejak benih mulai ditanam. Sedangkan dalam eksperimen tahap dua, kurma bisa berbuah dalam kurun waktu dua tahun.
"Ini masih riset, masih menunggu 1 tahun lagi untuk memastikan ini. Tapi secara fakta saya memiliki 4 pohon yang kurang dari dua tahun sudah keluar mayangnya. Ini adalah peningkatan dari tahap awal," kata Mustain, Senin (22/7/2019).
Pengasuh Ponpes KH. Mustain Anshori telah melakukan penelitian selama 4 Tahun dan berhasil membudidayakan 14 jenis kurma di Kediri.
Jenis-jenis kurma yang ia budidayakan diberi nama Kurma Nusantara. Ia menjelaskan, penelitian sudah dilakukan dalam beberapa tahap. Pertama, kurma yang dibudidayakan bisa berbuah dalam kurun waktu 4 tahun sejak benih mulai ditanam. Sedangkan dalam eksperimen tahap dua, kurma bisa berbuah dalam kurun waktu dua tahun.
"Ini masih riset, masih menunggu 1 tahun lagi untuk memastikan ini. Tapi secara fakta saya memiliki 4 pohon yang kurang dari dua tahun sudah keluar mayangnya. Ini adalah peningkatan dari tahap awal," kata Mustain, Senin (22/7/2019).
Mustain melanjutkan, ada 3 jenis kurma yang sudah berbuah dari 14 jenis yang ia budidayakan. Yakni jenis Ajwa, Ruzeis dan Madinah.
"Ada 14 jenis kurma, banyak jenisnya. Namun semuanya saya beri nama Kurma Nusantara. Saya tidak tahu apakah di Indonesia ada seperti ini atau bagaimana. Namun semoga kurma ini dapat bermanfaat ke depannya," imbuh Mustain.Merawat kurma terbilang sulit dan ribet jika belum mengetahui karakter masing-masing pohon dan bibit. Masing-masing bibit pohon kurma berbeda penanganannya. Mulai dari pemberian air dan menangkal hama. Seperti yang dirasakan santri yang merawat kurma-kurma tersebut, Usman Efendi.
"Kalau belum tahu, ribet dan sulit. Apalagi soal pemberian air sesuai dengan iklim tropis di Indonesia, cara tangkal hama. Sehingga semuanya dapat berakibat pada tumbuh kembang kurma," kata Usman.
Hingga saat ini kurma hasil budidaya Mustain belum diperjualbelikan. Menurutnya itu karena masih dalam proses penelitian hingga satu tahun ke depan. Setelah terbukti bisa dikembangkan oleh petani di Indonesia, Mustain baru akan menjualnya, dengan harapan dapat dibudidayakan oleh petani secara masal.
Maka dari itu, ia menggelar seminar 'Ngaji Tani Budidaya Kurma' pada Minggu (21/7). Ia ingin berbagi ilmu tentang berbudidaya Kurma Nusantara.
Ahamad Basori (35), salah seorang peserta seminar mengaku takjub sekaligus terhormat dapat mempelajari budidaya kurma. Karena sebelumnya ia banyak mendengar cerita soal budidaya kurma. Namun hanya sebatas menanam dan tidak berbuah. Tapi di Kediri, mulai bibit, tanam hingga berhasil berbuah.
"Saya penasaran dengan kabar keberhasilan milik Abah Mustain, mengenai mulai bibit, tanam hingga berhasil berbuah seperti ini. Makanya saya ingin belajar budidayanya, apalagi ini ditanam asli di tanah Kediri," pungkas Basori. #nurul_cgo
"Ada 14 jenis kurma, banyak jenisnya. Namun semuanya saya beri nama Kurma Nusantara. Saya tidak tahu apakah di Indonesia ada seperti ini atau bagaimana. Namun semoga kurma ini dapat bermanfaat ke depannya," imbuh Mustain.Merawat kurma terbilang sulit dan ribet jika belum mengetahui karakter masing-masing pohon dan bibit. Masing-masing bibit pohon kurma berbeda penanganannya. Mulai dari pemberian air dan menangkal hama. Seperti yang dirasakan santri yang merawat kurma-kurma tersebut, Usman Efendi.
"Kalau belum tahu, ribet dan sulit. Apalagi soal pemberian air sesuai dengan iklim tropis di Indonesia, cara tangkal hama. Sehingga semuanya dapat berakibat pada tumbuh kembang kurma," kata Usman.
Hingga saat ini kurma hasil budidaya Mustain belum diperjualbelikan. Menurutnya itu karena masih dalam proses penelitian hingga satu tahun ke depan. Setelah terbukti bisa dikembangkan oleh petani di Indonesia, Mustain baru akan menjualnya, dengan harapan dapat dibudidayakan oleh petani secara masal.
Maka dari itu, ia menggelar seminar 'Ngaji Tani Budidaya Kurma' pada Minggu (21/7). Ia ingin berbagi ilmu tentang berbudidaya Kurma Nusantara.
Ahamad Basori (35), salah seorang peserta seminar mengaku takjub sekaligus terhormat dapat mempelajari budidaya kurma. Karena sebelumnya ia banyak mendengar cerita soal budidaya kurma. Namun hanya sebatas menanam dan tidak berbuah. Tapi di Kediri, mulai bibit, tanam hingga berhasil berbuah.
"Saya penasaran dengan kabar keberhasilan milik Abah Mustain, mengenai mulai bibit, tanam hingga berhasil berbuah seperti ini. Makanya saya ingin belajar budidayanya, apalagi ini ditanam asli di tanah Kediri," pungkas Basori. #nurul_cgo
Sumber, Berita Indonesia
0 comments:
Posting Komentar