Caping Gunung Indonesia - Para pemudik yang akan melintasi jalur selatan Jawa Timur di Trenggalek diimbau waspada. Sebab beberapa ruas jalan kawasan rawan longsor dan kecelakaan.
KBO Satlantas Polres Trenggalek, Iptu Suwanan, mengatakan dari hasil pemetaan yang dilakukan tim gabungan, beberapa ruas jalan yang rawan longsor adalah jalan nasional Trenggalek-Ponorogo KM 16 hingga KM 17 di Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu serta KM 50 ruas Jalan Nasional Trenggalek-Dongko-Pacitan.
"Untuk di jalur Trenggalek-Ponorogo lokasinya sebelum dan sesudah proyek nasional Bendungan Tugu. Tahun lalu sempat berkali-kali longsor, karena memang tebingnya tinggi dan curam, tapi sekarang sudah dibangun tembok penahan," kata KBO satlantas saat dikonfirmasi.
Pihaknya berharap dengan adanya tembok penahan akan mengurangi risiko yang fatal bila terjadi tanah longsor. Namun warga tetap diminta waspada terlebih pada saat dan setelah terjadi hujan.
Selain rawan longsor di jalur antar provinsi tersebut juga berkelok-kelok dan ada jurang di sekitar jalan raya. Sedangkan di dua titik yakni KM 16 dan KM 17 juga tengah dilakukan proses perbaikan jalan.
"Untuk saat ini kalau panas terik berdebu, karena aspal dikeruk dan akan diganti baru, tapi rencananya akan segera dikerjakan, sehingga pada saat arus mudik terjadi sudah selesai dikerjakan," jelasnya. Perwira pertama ini menjelaskan beberapa perbaikan saluran irigasi juga tengah dikerjakan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) di ruas Trenggalek-Ponorogo. Namun pada saat arus mudik, pekerjaan harus sudah tuntas atau dihentikan sementara.
"Saya sudah sampaikan kepada pemilik pekerjaan, H-7 sudah harus bersih dan tidak ada aktivitas, material pembangunan seperti batu pasir yang ada di pinggir jalan harus dibersihkan agar tidak menggangu lalu lintas," jelasnya.
Sementara terkait jalur black spot atau rawan kecelakaan berada di ruas jalan nasional Trenggalek-Tulungagung, tepatnya di Desa Kendalrejo, Kecamatan Durenan. Di lokasi tersebut berulangkali terjadi kecelakaan, baik roda dua atau roda empat.
"Sebetulnya jalannya bagus dan lurus, nah justru di jalan yang kondisinya seperti itulah, para pengendara memacu kendaraannya lebih kencang, sehingga risiko kecelakaan lebih tinggi," jelas Suwanan.
Untuk meminimalisir kecelakaan, polisi akan memasang tanda peringatan di beberapa ruas jalan yang rawan longsor maupun kecelakaan. #nurul_cgo
KBO Satlantas Polres Trenggalek, Iptu Suwanan, mengatakan dari hasil pemetaan yang dilakukan tim gabungan, beberapa ruas jalan yang rawan longsor adalah jalan nasional Trenggalek-Ponorogo KM 16 hingga KM 17 di Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu serta KM 50 ruas Jalan Nasional Trenggalek-Dongko-Pacitan.
"Untuk di jalur Trenggalek-Ponorogo lokasinya sebelum dan sesudah proyek nasional Bendungan Tugu. Tahun lalu sempat berkali-kali longsor, karena memang tebingnya tinggi dan curam, tapi sekarang sudah dibangun tembok penahan," kata KBO satlantas saat dikonfirmasi.
Pihaknya berharap dengan adanya tembok penahan akan mengurangi risiko yang fatal bila terjadi tanah longsor. Namun warga tetap diminta waspada terlebih pada saat dan setelah terjadi hujan.
Selain rawan longsor di jalur antar provinsi tersebut juga berkelok-kelok dan ada jurang di sekitar jalan raya. Sedangkan di dua titik yakni KM 16 dan KM 17 juga tengah dilakukan proses perbaikan jalan.
"Untuk saat ini kalau panas terik berdebu, karena aspal dikeruk dan akan diganti baru, tapi rencananya akan segera dikerjakan, sehingga pada saat arus mudik terjadi sudah selesai dikerjakan," jelasnya. Perwira pertama ini menjelaskan beberapa perbaikan saluran irigasi juga tengah dikerjakan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) di ruas Trenggalek-Ponorogo. Namun pada saat arus mudik, pekerjaan harus sudah tuntas atau dihentikan sementara.
"Saya sudah sampaikan kepada pemilik pekerjaan, H-7 sudah harus bersih dan tidak ada aktivitas, material pembangunan seperti batu pasir yang ada di pinggir jalan harus dibersihkan agar tidak menggangu lalu lintas," jelasnya.
Sementara terkait jalur black spot atau rawan kecelakaan berada di ruas jalan nasional Trenggalek-Tulungagung, tepatnya di Desa Kendalrejo, Kecamatan Durenan. Di lokasi tersebut berulangkali terjadi kecelakaan, baik roda dua atau roda empat.
"Sebetulnya jalannya bagus dan lurus, nah justru di jalan yang kondisinya seperti itulah, para pengendara memacu kendaraannya lebih kencang, sehingga risiko kecelakaan lebih tinggi," jelas Suwanan.
Untuk meminimalisir kecelakaan, polisi akan memasang tanda peringatan di beberapa ruas jalan yang rawan longsor maupun kecelakaan. #nurul_cgo
Sumebr, Berita Indonesia
0 comments:
Posting Komentar