mabuk dengan rebusan pembalut tersebut merupakan kegiatan coba-coba, dan juga dorongan dari faktor ekonomi. Mereka tidak mempunyai uang membeli narkoba, sabu dan minuman yang memabukkan lainnya.
Caping Gunung Indonesia - Terkait anak-anak jalanan di beberapa wilayah yang mabuk air rebusan pembalut, seperti Demak, Grobogon, Pati, Kudus, Rembang, Semarang, Karawang, Bekasi, Jakarta hingga Belitung membuat prihatin Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Menurut Komisioner KPAI Retno Listyarti (Sabtu 17 Nove 18) pilihan remaja untuk mabuk dengan rebusan pembalut tersebut merupakan kegiatan coba-coba, dan juga dorongan dari faktor ekonomi. Mereka tidak mempunyai uang membeli narkoba, sabu dan minuman yang memabukkan lainnya.
Faktor lainnya yang menjadi pemicu adalah lingkungan dan minimnya pengawasan keluarga. Di kasus anak-anak jalanan ini, tanggung jawab bukan hanya ada pada orang tua tetapi juga tanggung jawab Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas PPA, hingga Dinas Kesehatan. Harusnya mereka bisa memberikan perhatian lebih pada kasus ini.
Retno menyarankan agar pemerintah bisa membedakan sistem sekolah untuk anak-anak jalanan agar mereka betah menjalankan pendidikannya. Seperti durasi belajar di sekolah, anak jalanan sebaiknya tak lebih dari 3 jam, karena mereka cenderung cepat bosan.#nur_cgo
Sumber, Berita Indonesia Selamatkan Generasi Bangsa Dari Mabuk Rebusan Pembalut
0 comments:
Posting Komentar