10 Desa/kelurahan yang terdampak banjir yakni, Kelurahan Tamanan, Kelutan, Desa Ngares Kecamatan Trenggaek, Desa Salamrejo Kecamatan Karangan, Desa Ngadirenggo Kecamatan Pogalan, Desa Ngrayung, Gandusari, Karanganyar, dan Sukorejo Kecamatan Gandusari serta Desa Tasikmadu Kecamatan Watulimo.
Caping Gunung Indonesia - Banjir di Kabupaten Trenggalek meluas hingga ke 10 desa dan kelurahan. Daerah yang terdampak berada di 6 kecamatan dengan ketinggian air 30 cm-1 meter.
10 Desa/kelurahan yang terdampak banjir yakni, Kelurahan Tamanan, Kelutan, Desa Ngares Kecamatan Trenggaek, Desa Salamrejo Kecamatan Karangan, Desa Ngadirenggo Kecamatan Pogalan, Desa Ngrayung, Gandusari, Karanganyar, dan Sukorejo Kecamatan Gandusari serta Desa Tasikmadu Kecamatan Watulimo.
Di Kelurahan Kelutan luapan banjir masuk hingga perumahan warga dan beberapa sekolah dan pondok pesantren. Akibatnya aktivitas belajar mengajar menjadi terganggu. Salah seorang siswa, Ilyas mengatakan, seluruh ruang kelas di SMP Islam Darunnajah Kelurahan terendam banjir. Saat ini sejumlah siswa dan pengurus sekolah kerja bakti membersihkan material lumpur yang terbawa banjir. "Iya semua kelas kena, ini langsung kami bersihkan, karena besok akan dipakai untuj ujian," kata Ilyas, Jumat (30/11/2018).
Menurutnya luapan Sungai Ngasinan tersebut mulai masuk ke sekolah sekitar Pukul 04.00 WIB, atau terjadi setelah daerah Kelurahan Tamanan. Ketinggian air di jalan raya mencapai satu meter.
Hal senada diungkapkan warga setempat, Mohammad. Menurutnya luapan air Sungai Ngasinan kali ini berlangsung lebih lebih cepat dibanding banjir tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut dipicu jebolnya tanggul sungai.
"Tanggulnya jebol di beberapa titik, sehingga air itu lebih cepat masuk ke kempung. Sedangkan saat ini waktunya surut justru cukup lambat, karena di jembatan itu ada rumpun bambu yang mengalangi," ujar Mohammad. Sementara Bupati Trenggalek Emil Elestiangto saat mengunjungi sejumlah titik banjir mengakui intensitas curah hujan yang terjadi semalam cukup lebat dan berlangsung lama.
"Sehingga dampaknya sungai-sungai kita tidak mampu untuk menampung air, kemudian jebolnya tanggul juga ikut memperparah keadaan," kata Bupati Emil Dardak saat di Kelurahan Kelutan.
Dia mengatakan banjir yang terjadi sporadis di sejumlah desa mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah. Pihaknya telah memerintahkan jajaran terkait mulai dari BPBD maupun Dinas Sosial untuk bergerak lebih cepat guna melakukan proses penanggulangan.
"Untuk jangka pendeknya kami lakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondusi di lapangan. Seperti di Ngares tadi butuh pasokan air bersih, langsung saya perintahkan untuk mengirim. Jalan yang kondisinya berlumpur butuh penyemprotan atau pengerukan, sedangkan untuk Tamanan dan Kelutan kelihatannya masih belum bisa memasak, kami usahakan agar ada dapur umum," ujarnya.
Menurutnya penanganan secara cepat dan tepat dibutuhkan masyarakat, sehingga aktivitas yang lain bisa kembali normal apabila kondisi air telah surut. Sementara itu sejumlah tim Dinas Sosial juga menyisir beberapa titik bencana untuk memberikan bantun untuk para korban.#nur_cgo
Sumber, Berita Indonesia
0 comments:
Posting Komentar