Ing Ngarsa Sung Pawarta Ing Madya Mangun Karya Tut Wuri Jaya-jaya Wijayanti

our facebook page

Dirgahayu Hari Santri Indonesia



Dirgahayu Hari Santri  Indonesia
Ibu Yayuk Sri Rahayuningsih (Baju Putih) mengucapkan "Dirgahayu Hari Santri Indonesia" dan jadikan Hari Santri menjadi prasasti untuk menegakkan bernegara sama pentingnya dengan beragama,” tuturnya.“Para santri harus semakin kuat bersuara dan aktif memberikan perdamaian,” ujarnya. Ia juga mengingatkan agar para santri mau membantu menjaga persatuan di tengah perbedaan pilihan dan pandangan
Caping Gunung Indonesia - Tanggal 22 Oktober 2018 merupakan hari Santri Di Seluruh Indonesia. Ibu Yayuk Sri Rahayuningsih (Baju Putih) mengucapkan "Dirgahayu Hari Santri Indonesia" dan jadikan Hari Santri menjadi prasasti untuk menegakkan bernegara sama pentingnya dengan beragama,” tuturnya.“Para santri harus semakin kuat bersuara dan aktif memberikan perdamaian,” ujarnya. Ia juga mengingatkan agar para santri mau membantu menjaga persatuan di tengah perbedaan pilihan dan pandangan. Makna Hari Santri sendiri adalah Hari Santri Nasional pada tanggal 22 Oktober memiliki arti dan makna yang penting bagi kalangan santri sendiri dan segenap elemen bangsa.

Dalam sejarah, peran mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sudah tidak diragukan lagi. Mereka ikut merebut Indonesia, membangun Indonesia dan mempertahankan NKRI.

Sekarang ini, sejak 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional pada tahun 2015 lalu, hari itu menjadi refleksi bagi golongan santri dan bangsa untuk mengingat kembali sejarah perjuangan kaum pondok pesantren dalam berjuang melawan penjajah.

Refleksi dan ingat kembali pada sejarah adalah sesuatu yang penting. Ingatan sejarah akan memberikan bekal bagi para santri pada zaman modern sekarang ini untuk selalu berbenah, memperbaiki kualitas diri demi kemajuan bangsa Indonesia ke depan. Ketua Pengurus Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyyah Nahdlatul Ulama (RMI NU), KH Abdul Ghoffar Rozien

“Mari, Hari Santri Nasional menjadi momentum untuk berbenah, meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) santri untuk menjawab dan menghadapi tantangan, serta perubahan-perubahan global,” kata Gus Rozien.

Dengan demikian, Hari Santri Nasional memiliki arti, makna dan filosofi yang bukan hanya diperingati secara euforia atau seremonial belaka, tetapi menjadi momentum untuk refleksi yang kemudian menjadikan dasar refleksi itu untuk berbenah dan terus meningkatkan kualitas santri demi kemajuan bangsa.

Hari santri mengingatkan kita kembali akan pentingnya peran santri dari zaman ke zaman, sejak zaman penjajahan hingga sekarang.

Pada era modern-kontemporer sekarang ini, santri ikut andil dalam mengelaborasi, mempertemukan antara ilmu Islam murni dan ilmu pengetahuan atau sains. Mereka dalam posisi membantu TNI juga siap mempertahankan NKRI.

Sejarah dan latar belakang
Hari Santri Nasional ditetapkan pada masa pemerintahan Presiden Jokowi, dimulai pada 22 Oktober 2015 dan berlanjut setiap tahunnya, 2016, 2017, 2018, 2019, 2020, 2021, 2022, 2023, 2024, 2025, dan seterusnya.

Alasan dan latar belakang 22 Oktober ditetapkan sebagai hari santri nasional adalah untuk mengingat, menghargai, mengapresiasi peran historis para santri dalam memperjuangkan dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Peran kalangan pondok pesantren yang sedemikian besar itulah yang membuat 22 Oktober ditetapkan sebagai hari santri nasional. Kenapa 22 Oktober? Apa alasannya?

22 Oktober adalah hari atau tanggal di mana resolusi jihad dari KH Hasyim Asy’ari (pendiri NU) digelorakan.

Itu sebabnya, usulan Presiden Joko Widodo untuk menetapkan Hari Santri pada tanggal 1 Muharram tidak jadi digunakan.

Ada tradisi dan budaya yang unik bagi santri dalam menyambut hari tersebut. Mereka biasanya menggelar karnaval, arak-arakan atau kirab yang secara psikis akan membangkitkan kembali semangat mereka sebagai seorang santri yang punya peran besar dalam kemajuan bangsa.

Pertama kali dirayakan, ada tradisi kirab jihad resolusi dari PBNU dari Surabaya menuju Jakarta. Dalam perjalanan kirab, mereka singgah di sejumlah tempat.

Salah satunya di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah yang merupakan satu di antara pesantren terbesar dan berpengaruh di Indonesia.#nur_cgo
Sumber, Berita Indonesia
Share:

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List

Support