Caping Gunung Indonesia - Menurut International Osteoporosis Foundation, diperkirakan osteoporosis mempengaruhi sekira 200 juta wanita di seluruh dunia.Ini terjadi pada wanita karena mereka mulai kehilangan massa
tulang dengan cepat saat menua dan kepadatan tulangnya yang lebih
rendah. Rata-rata wanita berusia antara 20 dan 80 tahun kehilangan
sepertiga dari kepadatan tulang pinggulnya dibandingkan pria.
Statistik osteoporosis menunjukkan bahwa 68 persen dari 44 juta
wanita berisiko terkena osteoporosis berusia di atas 50 tahun dan juga
yang mengalami patah tulang.Melansir Boldsky, Jumat (9/3/2018, ada beberapa alasan
mengapa wanita menderita osteoporosis, yaitu wanita memiliki tulang yang
lebih kecil dan lebih tipis daripada pria; serta estrogen, hormon yang
melindungi tulang, menurun saat wanita mencapai masa menopause, yang
dapat menyebabkan keropos tulang.
Lantas mengapa wanita lebih rentan terkena osteoporosis? Berikut alasannya:
1. Penurunan tingkat hormon estrogen
Ada begitu banyak hormon yang bertanggung jawab untuk perubahan
suasana hati, migrain, dan lain-lain pada wanita. Estrogen adalah hormon
yang membantu mengatur siklus reproduksi wanita dan membantu menjaga
tulang tetap kuat. Ada penurunan tingkat estrogen yang signifikan ketika
seorang wanita mencapai masa menopause dan ini menyebabkan keropos
tulang dan osteoporosis.
2. Gangguan makan
Gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia dapat melemahkan
tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis pada wanita. Jika seorang
wanita menderita anoreksia, dia akan menjadi sangat kurus dan bulimia
yang diikuti dengan muntah.
3. Pra-menopause
Osteoporosis dapat memengaruhi anak muda juga, termasuk wanita
pra-menopause berusia 20, 30 dan 40 tahun. Istilah pra-menopause mengacu
pada wanita yang masih mengalami menstruasi secara teratur dan belum
mencapai masa menopause. Beberapa wanita muda yang memiliki kepadatan
tulang rendah memiliki kemungkinan peningkatan terkena osteoporosis.
4. Kehamilan
Beberapa wanita hamil mengembangkan jenis osteoporosis sementara
selama kehamilan. Ini adalah kasus yang jarang terjadi dan biasanya
hilang setelah wanita tersebut melahirkan. Ibu menyusui harus
meningkatkan asupan makanan kalsium dan vitamin D untuk membangun tulang
yang kuat. Jika tidak mendapatkan cukup nutrisi, kebutuhan kalsium bayi
akan terpenuhi dengan mengambil kalsium dari tulang Anda, sehingga
menyebabkan porositas tulang dan osteoporosis. #nurul_cgo
0 comments:
Posting Komentar