"Longsor menyebabkan 53 orang meninggal dunia, 60 orang luka-luka, 33.058 orang menderita dan mengungsi, 1.369 unit rumah rusak, dan 29 bangunan publik rusak. Dibandingkan dengan jenis bencana lain, longsor adalah bencana yang mematikan. Selama 2018
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho berkata hingga saat ini tanah longsor adalah bencana yang paling banyak menimbulkan korban jiwa. Selama 2018, dari 1 Januari hingga 27 Maret, terdapat 197 kejadian tanah longsor di Indonesia.
"Longsor menyebabkan 53 orang meninggal dunia, 60 orang luka-luka, 33.058 orang menderita dan mengungsi, 1.369 unit rumah rusak, dan 29 bangunan publik rusak. Dibandingkan dengan jenis bencana lain, longsor adalah bencana yang mematikan. Selama 2018 ini, banjir menyebabkan 34 orang meninggal dunia, puting beliung 12 orang, dan gempa 1 orang," kata Sutopo
Sutopo menyebut tanah longsor bahkan sudah menjadi bencana yang paling mematikan di Indonesia sejak 2014 hingga sekarang. Sering kali longsor tebing yang terjadi tidak terlalu besar tapi menimbun rumah di bawahnya sehingga satu keluarga menjadi korban.
Lanjut Sutopo, banyaknya warga yang terpapar dari potensi tanah longsor menyebabkan bencana tersebut memakan korban selama musim hujan. Ada sekitar 40,9 juta jiwa penduduk Indonesia yang tinggal di daerah rawan longsor tinggi hingga sedang. Kemampuan mitigasi mereka masih sangat minim. Umumnya korban tanah longsor adalah masyarakat yang kemampuan ekonominya di bawah. Mereka tinggal di lereng-lereng perbukitan, pegunungan, atau tebing yang curam tanpa ada mitigasi yang memadai sehingga sangat rentan "Pemerintah terus membangun dan meningkatkan mitigasi longsor. Namun masih terbatas. Saat ini baru terpasang sistem peringatan dini longsor sekitar 200 unit di Indonesia. Sedangkan kebutuhannya ratusan ribu unit," ujar Sutopo.
40,9 Juta Jiwa di Indonesia Terancam Longsor
Menurut Sutopo, banyak wilayah di Indonesia yang rawan tanah longsor. Data BNPB, daerah rawan longsor tersebar di sepanjang Bukit Barisan di Sumatera, Jawa bagian tengah dan selatan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Sebanyak 274 kabupaten/kota di Indonesia berada di daerah bahaya sedang-tinggi longsor.
"Jumlah penduduk terpapar dari bahaya sedang-tinggi longsor 40,9 juta jiwa," ujar pria kelahiran Boyolali, Jawa Tengah, 7 Oktober 1969 ini.menjadi korban.#nur_cgo
0 comments:
Posting Komentar