Ing Ngarsa Sung Pawarta Ing Madya Mangun Karya Tut Wuri Jaya-jaya Wijayanti

our facebook page

Subandi Jadi Penyemangat Pemohon SIM


Subandi Jadi Penyemangat Pemohon SIM
Pria kelahiran 1979 ini bercerita, sebelum diperbantukan di tempat ujian praktik, ia hanya bertugas sebagai tukang bersih-bersih di Satuan Lalu Lintas. Berselang beberapa tahun kemudian, berkat kemahirannya dalam berkendara sepeda motor, Subandi dipindah ke bagian ujian praktik SIM C.
Caping Gunung Indonesia - Ujian praktik SIM di Satuan Lalu Lintas Polres Trenggalek sekilas tampak biasa. Namun jika dicermati ada hal yang unik dan jarang ditemui di tempat lain. Salah satu petugas merupakan seorang difabel yang tidak memiliki tangan secara sempurna.

Kedua tangan Subandi, pegawai lepas harian (PHL) satlantas ini mengalami cacat sejak lahir. Hanya sebatas lengan bagian atas yang dimiliki dan digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Termasuk menjalankan tugasnya sebagai salah satu petugas ujian praktik SIM.

"Di sini saya bertugas untuk memperagakan bagaimana cara melakukan ujian praktik dengan melewati berbagai rintangan. Mulai dari tikungan tajam, angka 8 hingga rintangan zig-zag," kata Subandi kepada detikcom di mapolres Jalan Brigjen Soetran, Senin (6/11/2017).

Setiap pagi, setelah para pemohon SIM berkumpul dan mendapatkan pengarahan dari penguji tentang apa yang harus dilakukan dalam ujian praktik, Subandi-lah yang bertugas pertama kali mencoba lintasan ujian.

Pria berusia 38 tahun itu dengan lincah mengendarai sepeda motor jenis bebek dan melibas semua rintangan yang ada, tanpa sedikitpun menyentuh pembatas yang ada di dalam lintasan. Selain menjadi trainer, Subandi juga membantu tim penguji untuk mengawasi jalannya ujian praktik yang dilakukan oleh para pemohon.

Pria kelahiran 1979 ini bercerita, sebelum diperbantukan di tempat ujian praktik, ia hanya bertugas sebagai tukang bersih-bersih di Satuan Lalu Lintas. Berselang beberapa tahun kemudian, berkat kemahirannya dalam berkendara sepeda motor, Subandi dipindah ke bagian ujian praktik SIM C.

"Saya gabung di satlantas sudah hampir 4 tahun ini. Saat pertama itu saya diuji juga oleh petugas, karena untuk ujian ini butuk konsentrasi dan ketenangan, saya sempat grogi dan gagal juga, tapi setelah beberapa kali akhirnya bisa," imbuhnya.

Dikatakan Subandi, dia mulai bisa mengendarai sepeda motor sejak lulus dari bangku SMA. Untuk bisa mahir berkendara di tengah keterbatasan fisik yang dimiliki membutuhkan proses waktu tersendiri.

"Dulu itu meskipun sudah bisa tapi tidak berani di jalan raya, tapi setelah benar-benar mahir akhirnya berani dan bisa digunakan untuk menunjang aktivitas saya," ujarnya.

Subandi mengaku, sebelum bekerja di Polres Trenggalek, dia sempat menjadi sales berbagai jenis produk, mulai dari onderdil kendaraan hingga peralatan pembersih kendaraan.

"Alhamdulillah kala itu lancar juga, saya tidak pikirkan apakah itu karena mereka kasihan atau memang butuh, yang penting saya berusaha dan ada hasilnya," katanya.

Dalam menjalankan tugas dan aktivitasnya sehari-hari, pria jalan ini tidak pernah merasa malu maupun minder. Keterbatasan fisik yang ia miliki bukan menjadi penghalang, bahkan menjadi pelecut semangat untuk bisa beraktivitas seperti layaknya manusia normal yang lain.#Lilis_cgo
Share:

0 comments:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List

Support