Caping Gunung Indonesia - Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) digelar serentak di 8 desa Kabupaten Trenggalek. Ribuan masyarakat antusias menggunakan hak pilihnya. Bahkan sejumlah lansia dan warga sakit ikut digotong ke TPS agar bisa mencoblos.
8 Desa yang menggelar pilkades adalah Desa Ngadirenggo dan Wonocoyo Kecamatan Pogalan, Desa Jombok dan Tanggaran Kecamatan Pule, Desa Banaran Kecamatan Tugu, Desa Salamwates Kecamatan Dongko, Desa Nglebo Kecamatan Suruh serta Desa Masaran Kecamatan Bendungan.
Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak saat meninjau jalannya pilkades di Desa Ngadirenggo, Senin (6/11/2017) mengaku kagum dengan antusias masyarakat yang cukup tinggi.
"Kalau dalam pemilu biasanya satu desa ada beberapa TPS dan satu TPS hanya sekitar 300-400 pemilih, kalau ini (Pilkades) satu desa hanya satu TPS dan pemilihnya mencapai ribuan bahkan di Jombok itu sampai 7.000," kata Bupati Emil Dardak.
Menurutnya, meskipun menjadi satu TPS namun seluruh tahapan pencoblosan berjalan cukup lancar dan tidak ada kendala yang berarti. Bahkan even pilkades menjadi salah satu ajang silaturrahmi sesama warga.
"Kenapa jadi satu TPS karena tradisinya dari dulu sudah seperti itu, pemilih juga bisa bersalaman langsung dengan calon kadesnya. Saya rasa masyarakat sudah cukup dewasa dalam berdemokrasi, sehingga meskipun banyak tapi cukup tertib," ujarnya.
Pihaknya berharap suasana kondusif akan tetap terjaga hingga proses penghitungan suara. Pemerintah dan aparat keamanan akan memantau langsung seluruh tahapan pilkades hingga tuntas.
Kepala Bagian Operasi Polres Trenggalek, Kompol Mukalam, mengatakan untuk proses pengamanan pilkades pihaknya menerjunkan 167 personel dari polres dan polsek jajaran. Pihaknya menilai proses pemilihan kepala desa serentak dinilai lebih aman.
"Jadi untuk pengamanan pilkades ini tidak ada backup dari Brimob maupun Polres samping, sampai sekarang suasana masih kondusif," katanya.
Sementara seorang panitia Pilkades Desa Wonocoyo, Imam Basuki, mengatakan antusiasme pemilih pilkades jauh lebih tinggi dibanding pemilu lain, mulai dari pilkada maupun pemilu legislatif. Menurutnya tingkat partisipasi pemilih diprediksi diatas 75 persen.
"Untuk panitia beban mentalnya lebih tinggi, karena seluruh calon dan pemilih merupakan warga lokal sini semuanya," ujarnya.
Rencananya, Pemkab Trenggalek juga akan menggelar pilkades serentak dengan jumlah mencapai lebih dari 130 desa pada tahun 2019 mendatang. Pilkades serentak sengaja digelar untuk meminimalisir potensi konflik di masing-masing desa serta mengurangi munculnya para penjudi atau bandar taruhan pilkades. #nurul_cgo
8 Desa yang menggelar pilkades adalah Desa Ngadirenggo dan Wonocoyo Kecamatan Pogalan, Desa Jombok dan Tanggaran Kecamatan Pule, Desa Banaran Kecamatan Tugu, Desa Salamwates Kecamatan Dongko, Desa Nglebo Kecamatan Suruh serta Desa Masaran Kecamatan Bendungan.
Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak saat meninjau jalannya pilkades di Desa Ngadirenggo, Senin (6/11/2017) mengaku kagum dengan antusias masyarakat yang cukup tinggi.
"Kalau dalam pemilu biasanya satu desa ada beberapa TPS dan satu TPS hanya sekitar 300-400 pemilih, kalau ini (Pilkades) satu desa hanya satu TPS dan pemilihnya mencapai ribuan bahkan di Jombok itu sampai 7.000," kata Bupati Emil Dardak.
Menurutnya, meskipun menjadi satu TPS namun seluruh tahapan pencoblosan berjalan cukup lancar dan tidak ada kendala yang berarti. Bahkan even pilkades menjadi salah satu ajang silaturrahmi sesama warga.
"Kenapa jadi satu TPS karena tradisinya dari dulu sudah seperti itu, pemilih juga bisa bersalaman langsung dengan calon kadesnya. Saya rasa masyarakat sudah cukup dewasa dalam berdemokrasi, sehingga meskipun banyak tapi cukup tertib," ujarnya.
Pihaknya berharap suasana kondusif akan tetap terjaga hingga proses penghitungan suara. Pemerintah dan aparat keamanan akan memantau langsung seluruh tahapan pilkades hingga tuntas.
Kepala Bagian Operasi Polres Trenggalek, Kompol Mukalam, mengatakan untuk proses pengamanan pilkades pihaknya menerjunkan 167 personel dari polres dan polsek jajaran. Pihaknya menilai proses pemilihan kepala desa serentak dinilai lebih aman.
"Jadi untuk pengamanan pilkades ini tidak ada backup dari Brimob maupun Polres samping, sampai sekarang suasana masih kondusif," katanya.
Sementara seorang panitia Pilkades Desa Wonocoyo, Imam Basuki, mengatakan antusiasme pemilih pilkades jauh lebih tinggi dibanding pemilu lain, mulai dari pilkada maupun pemilu legislatif. Menurutnya tingkat partisipasi pemilih diprediksi diatas 75 persen.
"Untuk panitia beban mentalnya lebih tinggi, karena seluruh calon dan pemilih merupakan warga lokal sini semuanya," ujarnya.
Rencananya, Pemkab Trenggalek juga akan menggelar pilkades serentak dengan jumlah mencapai lebih dari 130 desa pada tahun 2019 mendatang. Pilkades serentak sengaja digelar untuk meminimalisir potensi konflik di masing-masing desa serta mengurangi munculnya para penjudi atau bandar taruhan pilkades. #nurul_cgo
0 comments:
Posting Komentar