Ing Ngarsa Sung Pawarta Ing Madya Mangun Karya Tut Wuri Jaya-jaya Wijayanti

our facebook page

Spesialis Pembobol Brankas Ditembak Usai Beraksi di 7 Kabupaten



Spesialis Pembobol Brankas Ditembak Usai Beraksi di 7 Kabupaten



Caping Gunung Indonesia - Komplotan spesialis pembobol brankas perusahaan diringkus setelah beraksi di 7 kabupaten, Jawa Timur. Pentolan komplotan ini ditembak petugas di kaki kirinya lantaran melawan saat ditangkap.

Kapolres Mojokerto AKBP Leonardus Simarmata mengatakan, komplotan ini beranggotakan tiga orang. Mereka adalah Moh Toheri (42) asal Sampang, Hamid Asnan (35) asal Jombang dan SM asal Jombang.

"Mereka ini spesialis pembobolan brankas lintas kabupaten," kata Leonardus saat jumpa pers di kantornya, Selasa (21/11/2017) sore.

Berbekal rekaman CCTV gudang ketela PT Best di Desa Sampangagung, Kutorejo dan distributor Unilever PT Mitra Usaha Sukses Sejahtera (MUSS) di Desa Pekukuhan, Mojosari, polisi berhasil mengidentifikasi komplotan ini. Hamid diringkus di rumahnya, Senin (20/11) sekitar pukul 19.00 Wib.

Dari keterangan Hamid, petugas meringkus pentolan komplotan ini. Dia adalah Toheri yang ditangkap di rumahnya dini hari tadi sekitar pukul 02.00 Wib. Namun, residivis kasus serupa yang pernah diringkus Polres Kediri akhir 2016 lalu, berusaha melawan polisi. Timah panas petugas menembus kaki kiri bapak satu anak ini.

"Tersangka terpaksa kami lumpuhkan karena membahayakan petugas saat ditangkap," ujar Leonardus.

Sayangnya, menurut Leonardus, tersangka berinisial SM berhasil kabur dari kejaran petugas. "Yang kami tangkap dua tersangka, satunya kami masukkan ke DPO (daftar pencarian orang)," ungkapnya.

Kepada penyidik, lanjut Leonardus, Toheri dan kawanannya setidaknya telah 4 kali membobol brankas perusahaan di Mojokerto. Antara lain di PT Sari Tani di Mojosari, 14 April dan 19 November 2016, PT Best pada bulan Mei 2017, serta di PT MUSS pada 11 Oktober 2017.

Menurut dia, untuk membobol brankas, komplotan ini masih menggunakan cara manual. Setelah berhasil masuk ke perusahaan dengan menjebol pintu belakang, mereka langsung mengincar brankas yang berisi uang.

Aksi komplotan ini juga tergolong nekat. Mereka membongkar brankas di dalam perusahaan hanya menggunakan linggis dan gergaji besi. "Total uang yang diambil dari tiga TKP di wilayah hukum kami sekitar Rp 300 juta," terangnya.

Berbagai macam barang bukti juga berhasil disita petugas dari para pelaku. Di antaranya motor Honda Vario hasil curian milik Toheri, 3 ponsel, 7 gergaji besi, 3 obeng, sebuah alat pemotong pelat, 2 linggis, 2 parang, 2 kunci pass, 3 pasang sarung tangan, 1 sabuk berisi jimat, 2 jaket, uang hasil kejahatan milik Hamid dan Toheri masing-masing Rp 275 ribu dan Rp 383 ribu serta motor Honda Scoopy hasil curian milik Hamid.

Tak hanya di Mojokerto, kata Leonardus, Toheri dan kawan-kawan juga mengaku pernah melakukan aksi serupa di 6 kabupaten lainnya di Jawa Timur. Antara lain di Bojonegoro, Jombang, Tulungagung, Lamongan, Sidoarjo dan Trenggalek.

"Sudah kami koordinasikan dengan beberapa polres tetangga untuk pengembangan kasus ini," cetusnya.

Akibat perbuatannya, tambah Leonardus, Toheri dan Hamid dijerat dengan Pasal 363 ayat (2) KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan. "Ancaman hukumannya 9 tahun penjara," tegasnya.

Sementara Toheri mengaku nekat membobol brankas untuk menafkahi anaknya yang masih kecil. Anak semata wayang itu tak ada yang mengasuh sejak dia bercerai dengan istrinya setahun lalu. Selain itu, uang curian juga digunakan untuk berjudi.

"Saya belajar membongkar brankas dari internet sama lihat di TV. Sekarang saya kapok, kasihan anak saya tak ada yang merawat," ujarnya.

Dalam setiap aksinya, Toheri selalu memakai sabuk berisi jimat. Di dalam sabuk warna hitam ini terdapat lipatan kertas dengan tulisan arab. "Jimat buat keselamatan saja," tandasnya.


Sumber, Berita Indonesia
Share:

0 comments:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List

Support