Gas dalam perut diproduksi saat makanan (terutama gula) dipecah oleh bakteri dalam usus besar. Ini adalah proses normal, tetapi beberapa anak memiliki gas yang lebih banyak dibandingkan anak yang lain. Jika Si Kecil tidak toleran terhadap laktosa, makanan produk susu akan menimbulkan gas yang menyakitkan
Caping Gunung Indonesia - Sakit perut pada Si Kecil biasanya ditandai dengan muntah atau diare. Namun, tidak semua sakit perut menunjukkan tanda tersebut, bukan? Berikut berbagai macam sakit perut yang sering dialami anak dan cara menanganinya!
1. Konstipasi (Sembelit)
Yang dirasakan: Kram pada perut serta kembung.
Yang terjadi pada perut: Jika Si Kecil yang berusia 2 tahun ke atas terlihat tidak buang air besar selama 2 hari, Anda cukup berasumsi bahwa sembelit akan menyebabkan sakit perutnya. Sebenarnya, menurut Journal of Pediatrics, konstipasi menjadi penyebab hampir semua keluhan sakit perut yang dialami anak.
"Beberapa anak akan mengatakan bahwa mereka mengaku buang air besar setiap hari, tapi mereka tidak mengeluarkan semuanya dari usus mereka dengan benar," ujar Dan Thomas, MD, pediatric gastroenterologist di Childrens Hospital Los Angeles.
Gas dalam perut diproduksi saat makanan (terutama gula) dipecah oleh bakteri dalam usus besar. Ini adalah proses normal, tetapi beberapa anak memiliki gas yang lebih banyak dibandingkan anak yang lain. Jika Si Kecil tidak toleran terhadap laktosa, makanan produk susu akan menimbulkan gas yang menyakitkan
Apa yang harus dilakukan: Pastikan Si Kecil mendapatkan cukup banyak serat dan cairan selama mengalami konstipasi. “Makan banyak roti, pasta, nasi, kentang, susu, keju, apel, dan pisang bisa menyebabkan sembelit,” ujar Laura Jana, MD, penulis buku Food Fights. Sereal gandum dan jus buah pir dapat membantu meredakan gejala konstipasi. Hindari memberikan obat pencahar dewasa. Bila lebih dari 3-4 hari belum juga buang air, segera hubungi dokter untuk penanganan yang lebih baik.
2. Gastroesophageal reflux (GERD)
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau yang biasa dikenal dengan asam lambung, ternyata dapat diderita oleh siapa saja dan usia berapapun termasuk Si Kecil. Namun, tentu saja rasanya berbeda karena Si Kecil mengalami asam lambung ringan.
Yang dirasakan: Bayi sering muntah, dan biasanya rewel saat menyusui sambil berbaring.
Yang terjadi pada perut: Otot yang biasanya menutup kerongkongan saat selesai makan, ini tidak menutup dengan benar. Ini yang menyebabkan asam lambung bisa keluar dari perut dan menyebabkan penyakit asam lambung.
Yang harus dilakukan: Refluks dapat dipicu oleh makanan tertentu, jadi ada baiknya Anda melacak apa yang telah dimakan Si Kecil, lalu melakukan penyesuaian. Biasanya terjadi karena beberapa makanan berikut, makanan pedas, buah yang asam seperti jeruk, cokelat, kafein, serta jam makan yang mendekati waktu tidur.
3. Irritable Bowel Syndrome (IBS)
Irritable Bowel Syndrome (IBS) atau biasa disebut sindrom iritasi usus adalah sakit perut yang terlihat seperti diare, namun setelah beberapa lama ia mengalami konstipasi selama beberapa hari.
Yang dirasakan: Perut sangat perih dan membaik usai buang air besar. Terkadang terlihat diare dan beberapa hari kemudian konstipasi.
Yang harus dilakukan: Mengonsumsi lebih banyak serat dan sedikit lemak dapat mengurangi gejala IBS. Serta mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung fruktosa tambahan dan sorbitol yang memperparah diare.#Lilis_cgo
1. Konstipasi (Sembelit)
Yang dirasakan: Kram pada perut serta kembung.
Yang terjadi pada perut: Jika Si Kecil yang berusia 2 tahun ke atas terlihat tidak buang air besar selama 2 hari, Anda cukup berasumsi bahwa sembelit akan menyebabkan sakit perutnya. Sebenarnya, menurut Journal of Pediatrics, konstipasi menjadi penyebab hampir semua keluhan sakit perut yang dialami anak.
"Beberapa anak akan mengatakan bahwa mereka mengaku buang air besar setiap hari, tapi mereka tidak mengeluarkan semuanya dari usus mereka dengan benar," ujar Dan Thomas, MD, pediatric gastroenterologist di Childrens Hospital Los Angeles.
Gas dalam perut diproduksi saat makanan (terutama gula) dipecah oleh bakteri dalam usus besar. Ini adalah proses normal, tetapi beberapa anak memiliki gas yang lebih banyak dibandingkan anak yang lain. Jika Si Kecil tidak toleran terhadap laktosa, makanan produk susu akan menimbulkan gas yang menyakitkan
Apa yang harus dilakukan: Pastikan Si Kecil mendapatkan cukup banyak serat dan cairan selama mengalami konstipasi. “Makan banyak roti, pasta, nasi, kentang, susu, keju, apel, dan pisang bisa menyebabkan sembelit,” ujar Laura Jana, MD, penulis buku Food Fights. Sereal gandum dan jus buah pir dapat membantu meredakan gejala konstipasi. Hindari memberikan obat pencahar dewasa. Bila lebih dari 3-4 hari belum juga buang air, segera hubungi dokter untuk penanganan yang lebih baik.
2. Gastroesophageal reflux (GERD)
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau yang biasa dikenal dengan asam lambung, ternyata dapat diderita oleh siapa saja dan usia berapapun termasuk Si Kecil. Namun, tentu saja rasanya berbeda karena Si Kecil mengalami asam lambung ringan.
Yang dirasakan: Bayi sering muntah, dan biasanya rewel saat menyusui sambil berbaring.
Yang terjadi pada perut: Otot yang biasanya menutup kerongkongan saat selesai makan, ini tidak menutup dengan benar. Ini yang menyebabkan asam lambung bisa keluar dari perut dan menyebabkan penyakit asam lambung.
Yang harus dilakukan: Refluks dapat dipicu oleh makanan tertentu, jadi ada baiknya Anda melacak apa yang telah dimakan Si Kecil, lalu melakukan penyesuaian. Biasanya terjadi karena beberapa makanan berikut, makanan pedas, buah yang asam seperti jeruk, cokelat, kafein, serta jam makan yang mendekati waktu tidur.
3. Irritable Bowel Syndrome (IBS)
Irritable Bowel Syndrome (IBS) atau biasa disebut sindrom iritasi usus adalah sakit perut yang terlihat seperti diare, namun setelah beberapa lama ia mengalami konstipasi selama beberapa hari.
Yang dirasakan: Perut sangat perih dan membaik usai buang air besar. Terkadang terlihat diare dan beberapa hari kemudian konstipasi.
Yang harus dilakukan: Mengonsumsi lebih banyak serat dan sedikit lemak dapat mengurangi gejala IBS. Serta mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung fruktosa tambahan dan sorbitol yang memperparah diare.#Lilis_cgo
0 comments:
Posting Komentar