Selain melibatkan klub klub member alumni edisi I dan II, dalam pelaksanaan tahun ketiga nanti, KAG juga aman melibatkan beberapa klub baru. Meski belum bisa menyampaikan, tapi untuk pelaksaan kali ini delapan klub akan dilibatkan. Bukan hanya Putri Surakarta sebagai tuan rumah atau klub senior Persatuan Sepak Bola Wanita (PSW) Mataram, simbol wadah bagi pemain di DIY Yogyakarta dan Jawa Tengah pesisir selatan, juga beberapa klub jadi wadah di provinsi lain.
Caping Gunung Indonesia - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mendorong Kaukus Anak Gawang (KAG) lebih berani membawa sepak bola wanita melompat jauh di tahun keempat kampanyenya.
KAG merupakan komunitas yang konsen menggerakan sepak bola wanita di tanah air. Salah satu produk yang dijadikan sebagai wadah tempat berkreasi bagi pemain dan klub putri di Indonesia adalah Bengawan Cup.
Memasuki pelaksanaan Women’s Football Club Tournament Bengawan Cup III 2017 di Stadion Sriwedari, Solo, dari 17-24 Desember mendatang, Menpora meminta ada lompatan besar yang dilakukan oleh KAG untuk musim 2018.
“Ini sudah memasuki tahun ke tiga, diharapkan bisa lebih besar. Bukan lagi sekedar turnamen, tapi ke depan bisa seperti liga,” ujar Imam Nahrawi, di sela-sela menerima perwakilan KAG di kantor Kemenpora, Selasa (3/10).
Dalam pertemuan ini KAG menyampaikan beberapa progress kampanye sepak bola sepak bola yang sudah dilakukan 2017. Finalisasi kampanye yang akan disajikan dalam format turnamen antar klub akhir tahun ini.
Selain melibatkan klub klub member alumni edisi I dan II, dalam pelaksanaan tahun ketiga nanti, KAG juga aman melibatkan beberapa klub baru. Meski belum bisa menyampaikan, tapi untuk pelaksaan kali ini delapan klub akan dilibatkan.
“Kami secara bertahap terus mencoba meningkatkan kualitas dan kuantitas dari event ini. Selain dari sisi jumlah peserta, dari sisi kemasan juga tengah mengoptimalkan beberapa tampilan, terlebih dari sisi publikasi,” ujar Muhammad Jaenuri, Koordinator Member KAG.
Jaenuri menjelaskan, kontestan yang dilibatkan dalam ajang ini, bukan semata-mata klub, tapi forum yang selama satu tahun terakhir sudah coba diolah menjadi wadah bagi pelaku sepak bola wanita di beberapa daerah.
Bukan hanya Putri Surakarta sebagai tuan rumah atau klub senior Persatuan Sepak Bola Wanita (PSW) Mataram, simbol wadah bagi pemain di DIY Yogyakarta dan Jawa Tengah pesisir selatan, juga beberapa klub jadi wadah di provinsi lain.
Selain Jawa Barat, kini KAG coba bekerja sama dengan klub di DKI Jakarta dan Banten. “Sedang untuk pemain yang di daerah tempat tinggal belum ada klub, rencana kami akan membuat satu tim gabungan, yang berisi pemain dari beberapa daerah,” terang Jaenuri.
Saat disinggung terkait harapan Menpora, yang ingin agar KAG mampu berbicara lebih besar, bukan hanya turnamen tapi liga, bukan hanya di tanah jawa tapi di Indonesia, Jaenuri menyampaikan itu bagian tujuan akhir yang sedang ditapaki setahap.
“Harapan Pak Menteri, harapan klub, pemain dan semua pencinta sepak bola wanita, sama seperti kami juga. Itu tantangan, yang sejak awal coba kami wujudkan. Mungkin, delapan klub Bengawan Cup III nanti, akan coba kami gerakan untuk menjalankan prototype liga versi kami,” tutup Jaenuri. Terkait keikutsertaan sepak bola wanita di Asia Games 2018, Jaenuri menjelaskan terkait Timnas ada di federasi. Misi KAG, hanya memastikan semua pemain putri dan tidak ada yang tercecer untuk menikmati indahnya sepak bola.#Lilis_cgo
0 comments:
Posting Komentar