Caping Gunung Indonesia - Kekeringan yang terjadi di Kabupaten Trenggalek meluas. Akibatnya jumlah warga yang mengalami krisis air bertambah dari satu desa, menjadi tiga desa. Untuk mengatasi hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menambah jumlah pasokan bantuan air bersih.
"Sebelumya itu hanya di Dusun Selorejo, Desa Mlinjon, Kecamatan Suruh, saat ini tambah lagi di Desa Suruh yakni RT 19, RT 26 serta di Desa Jatiprahu, Kecamatan Karangan," kata Kasi Logistik BPBD Trenggalek, Putut Mahendra Data.
"Sebelumya itu hanya di Dusun Selorejo, Desa Mlinjon, Kecamatan Suruh, saat ini tambah lagi di Desa Suruh yakni RT 19, RT 26 serta di Desa Jatiprahu, Kecamatan Karangan," kata Kasi Logistik BPBD Trenggalek, Putut Mahendra Data.
Menurutnya, dari tiga desa yang mengalami krisis air tersebut, jumlah warga yang terdampak mencapai ratusan kepala keluarga (KK). Pihaknya mengaku telah merespon setiap laporan kekeringan yang masuk dengan mengirimkan bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga.
"Agar lebih mudah proses distribusi bantuan, kami menaruh air bersih itu ke bak-bak penampungan, sehingga warga tinggal mengambil di situ. Tadi yang masih belum ada di RT 26 Suruh," imbuhnya.
Pihaknya berharap, pemerintah desa untuk melakukan pengawasan terhadap potensi kekeringan di wilayahnya masing-masing dan segera melaporkan ke BPBD Trenggalek bila mulai terjadi krisis air. Sehingga bantuan air bersih bisa langsung didistribuskan.
Dari data di BPBD Trenggalek jumlah desa yang berpotensi mengalami kekeringan mencapai 75 desa yang tersebar di 13 kecamatan. Desa-desa tersebut rata-rata berada di kawasan pegunungan, seperti Kecamatan Suruh, Dongko, Panggul, Bendungan dan Karangan. #nurul_cgo
0 comments:
Posting Komentar