Hendrik dikabarkan hilang saat perahu yang ditumpangi terbalik diterjang ombak, Senin (14/8/2017) sekitar pukul 05.00 wib. Korban bersama 5 nelayan yaitu Eko Wahyudi, Maryono, Heru, Prayitno (kakak korban) dan Lasiman (ayah korban), berangkat mencari ikan ke tengah laut. Masing masing orang naik perahu kunting (dayung).
Caping Gunung Indonesia - Puluhan tim penyelamat melakukan pencarian nelayan Desa Bululawang, dengan menyisir Pantai Pasur Blitar. Pencarian Hendrik (24), dilakukan hingga radius 5 Km, setelah perahunya hilang diterjang ombak.
Koordinator Pos SAR Trenggalek, Asnawi Suroso mengatakan, upaya pencarian pagi ini melibatkan 80 personel.
"Walaupun gelombang masih tinggi, selama cuaca cerah kami kembali melakukan pencarian. Ada 80 personel gabungan, kami bagi menjadi dua kelompok untuk penyisiran darat dan laut," kata Asnawi saat dihubungi, Selasa (15/8/2017).
Kelompok pertama, jelas dia, akan menyisir darat sepanjang garis pantai. Arah barat radius 3 km dan arah timur sepanjang radius 2 km.
"Untuk penyisiran laut terdiri dari 2 perahu nelayan, dengan bergerak menyisir berbarengan ke arah barah sepanjang 5 km. Masing-masing perahu ada empat anggota tim bersama dua nelayan," jelasnya.
Hendrik dikabarkan hilang saat perahu yang ditumpangi terbalik diterjang ombak, Senin (14/8/2017) sekitar pukul 05.00 wib. Korban bersama 5 nelayan yaitu Eko Wahyudi, Maryono, Heru, Prayitno (kakak korban) dan Lasiman (ayah korban), berangkat mencari ikan ke tengah laut. Masing masing orang naik perahu kunting (dayung).
Dirasa hasil sudah cukup, sekitar pukul 11.00 wib mereka berencana pulang dan menepi di Pantai Pasur. Namun sekitar 50 m dari bibir pantai, ombak besar menghantam perahu yang ditumpangi korban hingga menyebabkan korban jatuh ke air.
Mengetahui kejadian itu nelayan lainnya berusaha mencari korban, namun tidak ketemu. Tim gabungan terdiri dari Basarnas, BPBD Kabupaten Blitar, Tagana dan PMI Blitar.#nur_cgo
Koordinator Pos SAR Trenggalek, Asnawi Suroso mengatakan, upaya pencarian pagi ini melibatkan 80 personel.
"Walaupun gelombang masih tinggi, selama cuaca cerah kami kembali melakukan pencarian. Ada 80 personel gabungan, kami bagi menjadi dua kelompok untuk penyisiran darat dan laut," kata Asnawi saat dihubungi, Selasa (15/8/2017).
Kelompok pertama, jelas dia, akan menyisir darat sepanjang garis pantai. Arah barat radius 3 km dan arah timur sepanjang radius 2 km.
"Untuk penyisiran laut terdiri dari 2 perahu nelayan, dengan bergerak menyisir berbarengan ke arah barah sepanjang 5 km. Masing-masing perahu ada empat anggota tim bersama dua nelayan," jelasnya.
Hendrik dikabarkan hilang saat perahu yang ditumpangi terbalik diterjang ombak, Senin (14/8/2017) sekitar pukul 05.00 wib. Korban bersama 5 nelayan yaitu Eko Wahyudi, Maryono, Heru, Prayitno (kakak korban) dan Lasiman (ayah korban), berangkat mencari ikan ke tengah laut. Masing masing orang naik perahu kunting (dayung).
Dirasa hasil sudah cukup, sekitar pukul 11.00 wib mereka berencana pulang dan menepi di Pantai Pasur. Namun sekitar 50 m dari bibir pantai, ombak besar menghantam perahu yang ditumpangi korban hingga menyebabkan korban jatuh ke air.
Mengetahui kejadian itu nelayan lainnya berusaha mencari korban, namun tidak ketemu. Tim gabungan terdiri dari Basarnas, BPBD Kabupaten Blitar, Tagana dan PMI Blitar.#nur_cgo
0 comments:
Posting Komentar