Caping Gunung Indonesia - Delapan hari yang lalu setelah sempat terisolasi selama dua hari akibat banjir dan longsor, sekitar 80 ribu warga Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek, bisa beraktivitas kembali. Upaya petugas Badan Penanggulangan Bencana dan Basarnas Trenggalek membuka jalur Munjungan-Kampak di tebing gunung membuahkan hasil.
Sejak banjir dan longsor terjadi pada Rabu, 17 Agustus 2016, petugas berjuang membersihkan batu dan tanah liat yang memutus jalur tersebut. “Hari ini jalan sudah bisa dibuka dan dilewati,” kata Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak kepada Tempo, Sabtu, 20 Agustus 2016.
Menurut Emil, sekitar 80 ribu warga Munjungan yang sempat tidak bisa ke mana-mana karena jalan tertimbun material, kini tak lagi terisolasi. Sebelumnya, mereka menggantungkan kebutuhan makanan sehari-hari dari bantuan pemerintah daerah maupun dapur umum.
Emil menambahkan, upaya membuka jalan dari timbunan material bisa diwujudkan dua hari lebih cepat dari rencana awal. Sebab upaya petugas membersihkan material banjir dan longsoran dipengaruhi cuaca. “Selama tidak hujan, petugas masih bisa bekerja,” katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Trenggalek Joko Rusianto mengimbuhkan, meski berhasil dibuka, tapi kondisi jalan di jalan masih cukup licin. Sisa-sisa lumpur yang melekat di jalan aspal tidak dengan mudah bisa dibersihkan dengan air. “Masyarakat harus hati-hati saat melintas,” katanya.
Ada dua titik longsor di sepanjang jalur utama menuju Munjungan yang berhasil dibersihkan, yakni di jalan menanjak dan berkelok serta di jalur di antara tebing dan jurang yang cukup curam wilayah Kecamatan Kampak.
Pemerintah Kabupaten Trenggalek masih menginventarisasi kerusakan yang terjadi akibat banjir tersebut. Data sementara menyebutkan seorang warga tewas tertimpa reruntuhan rumah, satu gedung sekolah rata dengan tanah, dan empat jembatan di Munjungan rusak. Jumlah itu belum terhitung rumah penduduk dan areal tanaman yang rusak tergenang air.#Lilis_cgo
0 comments:
Posting Komentar