Kemenperin mencatat, perkembangan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) selama dua tahun terakhir cenderung stagnan, baik di pasar domestik maupun internasional. Hal ini merupakan akibat dari melambatnya perekonomian dunia.
Caping Gunung Indonesia - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong industri tekstil di Indonesia agar melakukan pengembangan atau diversifikasi produk untuk kebutuhan fesyen. Langkah ini dinilai seiring dengan berkembangnya industri fesyen dan kreasi desain oleh para desainer.
“Diversifikasi itu menjadi langkah strategis,” ujar Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam siaran pers, Sabtu, 26 Juni 2016.
Saleh menuturkan, alasannya diversifikasi menjadi langkah strategis adalah karena saat ini perkembangan permintaan pasar terhadap bahan baku untuk kepentingan fesyen relatif semakin tinggi. Namun sayangnya sebagian besar dipenuhi dari impor.
Kemenperin mencatat, perkembangan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) selama dua tahun terakhir cenderung stagnan, baik di pasar domestik maupun internasional. Hal ini merupakan akibat dari melambatnya perekonomian dunia.
Itu sebabnya, ujar Saleh, pemerintah mengeluarkan berbagai paket kebijakan guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Beberapa cara yang dilakukan, antara lain melakukan deregulasi, memangkas berbagai peraturan, perizinan, dan birokrasi yang masih dirasa menghambat di berbagai kementerian dan lembaga.
Selain itu, pemerintah juga menyusun sistem pengupahan untuk menjamin kepastian bagi tenaga kerja dan pelaku usaha. Juga menurunkan harga gas, memberikan diskon dan penundaan pembayaran rekening listrik bagi industri, serta beberapa kebijakan lainnya.#Lilis_cgo
0 comments:
Posting Komentar