Ing Ngarsa Sung Pawarta Ing Madya Mangun Karya Tut Wuri Jaya-jaya Wijayanti

our facebook page

Pilot Wanita TNI AU : Lembut Di Rumah, Tangguh Di Udara


Pilot Wanita TNI AU : Lembut Di Rumah, Tangguh Di Udara

Pilot Wanita TNI AU : Lembut Di Rumah, Tangguh Di UdaraPilot Wanita TNI AU : Lembut Di Rumah, Tangguh Di Udara
Caping Gunung Indonesia_ Menjadi pilot pesawat TNI AU sekaligus seorang ibu bukan perkara mudah bagi seorang Kapten Pnb Sekti Ambarwaty. Namun demi tugas dan pengabdian kepada negara, tak ada kata 'tidak mau' terucap darinya.

Wanita yang akrab disapa Ambar ini berbagi kisahnya. Sebelum menjadi seorang penerbang, ia merupakan prajurit Wanita Angkatan Udara (Wara) yang masuk ke matra TNI AU melalui jalur bintara.

"Saya Bintara Wara angkatan 27, tahun 2003. Sempat dinas aktif 8 bulan," ungkap Ambar, Sabtu (23/4/2016) malam.

Sebenarnya perempuan asal Malang ini tidak pernah memiliki cita-cita sebagai seorang penerbang. Namun karena pimpinannya kala itu melihat prestasi Ambar, dia akhirnya mengikuti pendidikan.

"Saya tidak pernah punya keinginan (untuk jadi pilot). Saya dikasih perintah untuk ikut tes dan masuk, dan dari sekian orang, saya masuk. Maka saya laksanakan tugas pimpinan," jelasnya.

Ambar menempuh pendidikan di Sekolah Penerbang TNI AU pada tahun 2005 dan lulus pada 2007. Sejak lulus hingga saat ini, ia bertugas di Skadron 2 Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Sehari-harinya, ibu satu anak itu membawa pesawat angkut CN-235.

Ambar mengaku sempat merasa berat ketika mengawali kariernya sebagai seorang pilot. Sebab kala itu, ia belum lama berdinas aktif sebagai Wara. Apalagi saat di sekolah penerbang, pendidikan lebih banyak dilalui bersama laki-laki.

"Awal masuk pendidikan (penerbang), saya akui memang berat. Baru operasional kerja, tiba-tiba kita harus pendidikan lagi, sama laki-laki . Awalnya memang agak nggak nyaman, tapi sambil berjalannya waktu dan sudah jadi rutinitas akhirnya justru jadi tantangan," kisah Ambar.

Apalagi dengan menjadi penerbang TNI AU, itu dapat membawa kebahagiaan bagi keluarganya. Ambar sendiri merupakan puteri dari seorang PNS di salah satu sekolah yang ada di Malang.

"Senang karena bisa menjadi kebanggaan juga untuk orangtua. Walau almarhum bapak tidak sempat melihat saya setelah menjadi pilot," tutur dia.

Perempuan kelahiran 18 Oktober 1983 tersebut dalam tugasnya kerap menjadi pimpinan penerbangan. Padahal kru-kru di bawahnya mayoritas adalah pria. Apakah pernah ada rasa terintimidasi atau sungkan jika harus menyuruh-nyuruh anak buah?

"Kalau saya sih nggak sungkan walau yang lain pria, tapi mereka kadang yang suka sungkan kayaknya. Soalnya aku lebih banyak cerewet," jawab Ambar sambil tertawa.

Meski seorang perempuan, istri dari Kapten Nav Prasetyo Sudi Wicaksono tersebut mengaku tidak pernah merasa disepelekan oleh rekan-rekan atau anak buahnya yang rat-rata lelaki. Ambar selalu dapat berkoordinasi dengan baik oleh para rekan kerjanya.

"Mereka menghargai saya, kru-kru, teknisi, dan yang lain. Karena posisi nya kan saya kapten (pimpinan penerbang) nya. Segala sesuatu dikoordinasikan ke saya. Kita bekerja profesional aja," ucapnya.

Meski bekerja sebagai seorang penerbang TNI AU, itu tak membuat Ambar melupakan tugasnya sebagai seorang ibu dan suami. Hanya saja, diakui ibu dari Atha Pratama Sudi Ambara itu, ia kerap merasa rindu jika lama tidak terbang.

"Mungkin itu merupakan bagian dari rutinas, kalau nggak terbang lama, kangen juga rasanya," tutup Ambar. #Yunia_cgo

Sumber, Berita Indonesia 

Share:

0 comments:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List

Support