Ing Ngarsa Sung Pawarta Ing Madya Mangun Karya Tut Wuri Jaya-jaya Wijayanti

our facebook page

Mitos Gerhana Matahari

Mitos Gerhana Matahari
Pesan penting dari GMT, kata dia, adalah pentingnya menghormati waktu, apalagi dengan segala sesuatu yang sifatnya hanya duniawi. Dalam sebuah pantun Sunda saja nyata, bahwa dunia hanyalah tempat kita berkelana. 
Caping Gunung Indonesia_Fenomena alam seperti gerhana matahari total (GMT) memang tidak bisa lepas dengan cerita rakyat dan mitos yang berseliweran. Salah satunya adalah Batara Kala atau Dewa Waktu.

Gerhana matahari ini bisa dikatakan sebagai tenggelamnya perputaran waktu di mana keburukan harus dihapuskan dengan suatu kebaikan.

Dalam sehari, bumi berputar 24 jam saja, ada kalanya matahari 'beristirahat' menyinari bumi dan lenyap saat bulan menerangi gelapnya langit.

Demikian dikatakan Budayawan Mas Nanu Muda, saat berbincang dengan merdeka.com, di Bandung, Sabtu (5/4).

"Ketika matahari tenggelam artinya termakan oleh waktu, ada suatu perputaran di mana salah satu contohya orang kebanyakan mengais rezeki pada siang hari, sedangkan tidur di malam hari," tutur Bah Nanu.

Tapi justru orang tidak sedikit menghargai waktu yang telah diberikan Tuhan. Di mana malam juga manusia termakan waktu, sehingga melupakan makna 'kebaikan' untuk dirinya sendiri.

"Jangan terlena dengan waktu orang bekerja dengan hal yang nantinya malah menjadi membawa keburukan," ucapnya.

Pesan penting dari GMT, kata dia, adalah pentingnya menghormati waktu, apalagi dengan segala sesuatu yang sifatnya hanya duniawi. Dalam sebuah pantun Sunda saja nyata, bahwa dunia hanyalah tempat kita berkelana. 

Aya lumut dina batu aya kuya di muara. Kedah emut kana waktu di dunya urang ngumbara. (lumut di batu, kura-kura di muara. harus ingat pada waktu, di dunia kita hanya berkelana).

Pantun itu kata dia sejalan dengan surat Al Ashr ayat 1-3 : Demi masa! Sesungguhnya manusia kerugian. Kecuali orang yang beriman dan beramal salih dan berpesan dengan kebenaran dan kesabaran.

"Jadi gerhana menunjukkan perputaran waktu. Ketika manusia waktu digunakan tidak baik manusia akan termakan waktu. Orang kerja, orang malas, orang tidak baik pada akhirnya akan dimakan waktu," katanya.

Batara Kala dalam istilah Sunda disebut juga buta atau raksasa. Batara Kala ini diidentikkan dengan tokoh jahat. Biasanya Batara bersahabat dan mencari mangsa manusia-manusia yang lalai dengan waktu.

Nanu yang kerap melakukan prosesi ruwatan tidak jarang menyimbolkan Batara sebagai sesuatu yang buruk dan harus disingkirkan. Mereka yang diruwat harus dihilangkan hal buruknya.

"Jika termakan Batara Kala intinya termakan waktu. Waktu harus digunakan sebaik-baiknya, jangan sampai termakan kala," katanya.#Yunia_cgo

Share:

0 comments:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List

Support