Caping Gunung Indonesia - Ratusan peternak ayam petelor di Kabupaten Blitar, terpaksa memberi makan ayamnya beras jatah orang miskin (raskin), menyusul kelangkaan jagung beberapa bulan terakhir.
Itu diungkapkan para pengusaha ternak ayam saat berdemo ke Pemkab Blitar, Senin (1/2) siang.
Pendemo mendatangi Pemkab Blitar mengendarai 10 truk dan puluhan sepeda motor. Namun, mereka tak bisa masuk ke halaman pemkab karena dihadang petugas Polres Blitar dan Satpol PP.
Akhirnya, mereka menggelar orasi di depan pintu gerbang pemkab, sambil membentangkan beberapa poster. Di antaranya bertulis "Pantaskah Pak Amran jadi menteri, pak presiden mana janjimu, tak ada jagung ayam kami akan bingung".
Mereka menunjukkan kekesalannya pada pemerintah, dengan membawa puluhan bangkai ayam dan telornya, serta kandang ayamnya. Barang-barang Itu ditaruh di depan pintu gerbang pemkab.
Melihat pendemo menunjukkan bangkai ayam, yang sudah bau, petugas yang menjaganya, hanya diam saja.
Selain membawa bangkai ayam, mereka juga membawa ayam yang masih hidup. Namun, kondisinya kurang sehat karena tak diberi makan jagung, melainkan beras raskin.
Ditambahkan, saat ini harga jagung naik dua kali lipat dibandingkan dua bulan lalu. Jika sebelumnya, Rp 3.200 per kg, kini jadi Rp 7 ribu.
Akhirnya, perwakilan pendemo diterima Palal Ali Santoso, Sekda. Di depan Palal, pendemo yang tergabung paguyupan peternak unggas (PPU) itu menuntut Pemkab Blitar, agar secepatnya mengatasi kelangkaan jagung.
Menanggapi keluhan pendemo, Palal dengan nada tinggi, langsung memerintahkan Drs Molan, Kadisperindag, dan Eko Priyo Utomo, Kadis Pertanian, yang duduk di dekatnya, agar segera menemui Menteri Pertanian, Amran.
Mendapat jawaban seperti itu, pendemo yang diwakili Sukarman, sepertinya belum puas karena khawatir pemkab itu hanya bosa-basi saja.
Sumber,berita indonesia
0 comments:
Posting Komentar