Caping Gunung Indonesia – Internal Golkar hasil Munas Bali tengah membicarakan soal penguatan peran Dewan Pertimbangan (Wantim). Muncul pula wacana bahwa Aburizal Bakrie akan melepaskan posisi ketum, lalu duduk di kursi ketua Wantim.
"Kalau Bang Ical mau mundur, tapi kewenangan wantim lebih besar. Ada wacana seperti itu," kata Waketum Golkar hasil Munas Bali, Ahmadi Noor Supit saat dihubungi, Sabtu (23/1/2016).
Supit menuturkan, saat ini peran Wantim hanya memberikan pertimbangan kepada ketum. Namun, tidak memiliki kuasa apakah pertimbangan itu akan dijalankan.
Penguatan Wantim ini harus dilakukan lewat revisi AD/ART. Yang memiliki kuasa revisi itu adalah forum munas, bukan rapimnas.
"Kalau munas ada perubahan AD/ART, itu bisa. Disesuaikan dulu, siapa yang akan menjadi wantim, siapa yang jadi ketum," ucapnya.
Menurut Supit, wacana yang berkembang masih sangat banyak. Semua masih bisa berubah tergantung dengan dinamika yang ada. Selain Ical, bisa juga posisi Wantim diisi sosok lain.
"Oh iya pasti (Ical di bursa ketua Wantim). Bisa JK, Bang Akbar lagi. Mungkin buat lembaga baru yang bisa tampung semuanya," ungkap Supit.
Sebelumnya, Sekjen Golkar kubu Aburizal Bakrie, Idrus Marham membuka pintu soal gagasan penguatan Wantim. Wacana itu pun bisa disampaikan di Rapimnas yang akan dibuka malam ini.
"Itu punya gagasan, pikiran, yang mungkin jadi rekomendasi. SC tidak menyiapkan khusus," ujar Idrus terpisah.
Rapimnas merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi kedua setelah Munas. Jika gagasan ini ternyata disetujui oleh forum, maka bisa saja menjadi kenyataan.
"Rapimnas itu tertinggi kedua. Bila ada gagasan yang disampaikan dan setelah didiskusikan, boleh itu jadi salah satu rekomendasi," ucapnya. #Yunia_CGO
0 comments:
Posting Komentar