(30 Juli 2015 ) “Korban saat itu bersama dua orang temannya. Lokasi sekolah berada di selatan jalan, korban dan temannya hendak menyeberang ke utara jalan dan korban menyeberang paling depan. Ketika korban mulai menyeberang tiba-tiba ada bus yang melaju kencang dari arah barat dan langsung menabrak korban. Korban tewas di tempat.
Caping Gunung Indonesia _BLITAR - Nasib naas dialami oleh Allycia Putri Lahury, gadis berusia 10 tahun yang tewas tertabrak bus Dahlia Indah dengan plat nomor AG 7558 UR Jurusan Tulungagung-Jember saat pulang dari sekolah, Rabu (29/7) sekitar pukul 11 siang.
Gadis mungil siswi dari SD Klemunan Wlingi 1 itu tewas ditabrak bus di jalan raya utama yang menghubungkan Wlingi-Kesamben, lokasi sekolah memang berada pada titik ramai yang merupakan jalan raya provinsi.
Menurut Didik (38) warga Klemunan yang merupakan salah satu saksi dari kejadian ini mengatakan, saat itu korban bersama 2 orang temannya akan menyeberang jalan.
Korban biasanya dijemput oleh orang tuanya yang juga warga Klemunan, tapi siang itu korban tidak dijemput dan hendak pulang ke rumah dengan berjalan kaki.
Naas bagi korban, ketika menyeberang dirinya dihantam oleh bus yang melaju cukup kencang dari arah barat.
“Korban saat itu bersama dua orang temannya. Lokasi sekolah berada di selatan jalan, korban dan temannya hendak menyeberang ke utara jalan dan korban menyeberang paling depan. Ketika korban mulai menyeberang tiba-tiba ada bus yang melaju kencang dari arah barat dan langsung menabrak korban. Korban tewas di tempat. Jarak antara TKP dengan sekolah hanya 100 meter,” jelas Didik.
Pasca kejadian, warga setempat langsung menuju tempat kejadian, namun sopir bus melarikan diri. Warga yang marah karena mengetahui sopir bus melarikan diri, langsung memukuli kenek bus. Beruntung polisi segera datang dan mengamankan sang kenek.
Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Istini, ibunda korban terus menangis disamping jenazah anaknya.
Beberapa sanak keluarga memeluk Istini dengan berurai air mata, sementara beberapa guru dari SD Klemunan ikut mendampingi dan menenangkan mereka.
Tidak ada anggota keluarga yang dapat dimintai keterangan oleh pewarta yang menunggu di kamar jenazah.
“Warga Klemunan itu terkenal keras, jika ada kejadian tanpa ada pertanggunjawaban mereka itu gampang naik darah,” kata Didik.
Bus beserta kondektur dan kenek selanjutnya diamankan Polisi di pos polisi Beru Wlingi. Berikutnya diketahui sopir bus bernama Syaiful Arifin (25) adalah warga Dusun Krajan RT 1 RW 1 Kecamatan Kademangan, Kabupaten Probolinggo. Dari pengakuan Syaiful, bus yang dikemudikannya langsung berhenti setelah mengetahui menabrak orang.
“Sebenarnya saya cuma mengemudikan bus dengan kecepatan 50 km/jam. Saya melihat posisi korban sudah dalam jarak sangat dekat, tidak mungkin saya mengerem kendaraan karena itu percuma. Akhirnya ya korban tertabrak, setelah tertabrak kami berhenti dan melihat kondisi korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” jelas Syaiful.
Dijelaskan Syaiful, pasca kejadian itu dirinya mengaku panik dan langsung mencegat mobil dan menuju ke Polsek Wlingi untuk mengamankan diri.
“Saya mengetahui warga sekitar marah, saya panik dan mencegat mobil avanza dan langsung menuju Polsek Wlingi dan melaporkan kejadian,” kata Syaiful.
Dikatakan oleh Kapolsek Wlingi Kompol Harry Mudjiarso, SH Polisi saat ini telah mengamankan bus dan sopirnya. Sopir bus saat ini tengah intens diperiksa dalam penyidikan.
“Sopir bus tengah kami periksa. Yang bersangkutan dijadikan tersangka atau tidak, menunggu dari hasil penyidikan,” kata Kompol Harry Mudjiarso,SH.#Yunia_cgo
0 comments:
Posting Komentar