Caping Gunung Indonesia - Menko Polhukam Wiranto ditusuk oleh orang tak dikenal saat berkunjung ke wilayah Menes, Pandeglang, Banten pada Kamis (10/10/2019) siang. Kejadian ini disaksikan langsung oleh warga dan juga anak-anak sekolah yang kebetulan ada di lokasi.
"Memang beliau berkehendak menyapa. Terutama ada anak sekolah cukup banyak sambil memegang kamera HP. Kemudian melaksanakan ingin bersalaman atau berfoto," kata Kapolda Banten Irjen Tomsi Tohir kepada wartawan.
Terkait hal tersebut psikolog Rafika Ariani dari Tiga Generasi menjelaskan ada kemungkinan peristiwa menimbulkan dampak psikologis pada anak-anak. Saat peristiwa yang menghebohkan terjadi anak bisa merasa kaget, panik, takut, hingga tidak menutup kemungkinan trauma.
"Itu bentuk kekerasan di depan mata, buat anak-anak pasti ada efek psikologis," kata wanita yang akrab disapa Fika ini.
"Pertama mereka bisa kaget dulu, ketakutan juga melihat kejadian tersebut. Pasti panik karena semua heboh Pak Wiranto ditusuk," lanjutnya
Setelah kejadian berlalu, maka berikutnya tergantung dari kondisi tiap anak dan lingkungan sekitar. Penting bagi orang tua atau orang dewasa lainnya memberi anak penjelasan dan rasa aman agar ketakutan tidak lanjut berkembang menjadi trauma.
Anak-anak yang mengalami trauma bisa menunjukkan perubahan perilaku. Fika memberi contoh misalnya seorang anak jadi tidak mau keluar rumah, sering menangis, hingga berpikir berlebihan.
"Perhatikan bila ada perubahan perilaku anak karena takutnya ya bisa jadi trauma. Kalau sudah ada perubahan perilaku ya mungkin harus butuh penangan psikolog," pungkas Fika. Shelyn_cgo
"Memang beliau berkehendak menyapa. Terutama ada anak sekolah cukup banyak sambil memegang kamera HP. Kemudian melaksanakan ingin bersalaman atau berfoto," kata Kapolda Banten Irjen Tomsi Tohir kepada wartawan.
Terkait hal tersebut psikolog Rafika Ariani dari Tiga Generasi menjelaskan ada kemungkinan peristiwa menimbulkan dampak psikologis pada anak-anak. Saat peristiwa yang menghebohkan terjadi anak bisa merasa kaget, panik, takut, hingga tidak menutup kemungkinan trauma.
"Itu bentuk kekerasan di depan mata, buat anak-anak pasti ada efek psikologis," kata wanita yang akrab disapa Fika ini.
"Pertama mereka bisa kaget dulu, ketakutan juga melihat kejadian tersebut. Pasti panik karena semua heboh Pak Wiranto ditusuk," lanjutnya
Setelah kejadian berlalu, maka berikutnya tergantung dari kondisi tiap anak dan lingkungan sekitar. Penting bagi orang tua atau orang dewasa lainnya memberi anak penjelasan dan rasa aman agar ketakutan tidak lanjut berkembang menjadi trauma.
Anak-anak yang mengalami trauma bisa menunjukkan perubahan perilaku. Fika memberi contoh misalnya seorang anak jadi tidak mau keluar rumah, sering menangis, hingga berpikir berlebihan.
"Perhatikan bila ada perubahan perilaku anak karena takutnya ya bisa jadi trauma. Kalau sudah ada perubahan perilaku ya mungkin harus butuh penangan psikolog," pungkas Fika. Shelyn_cgo
Sumber.Berita Indonesia
0 comments:
Posting Komentar