"Angin kencang ini juga memperparah kebakaran hutan. Hutan yang sedang terbakar kemudian apinya membesar karena hembusan angin ini," lanjutnya.
Camat Batur, Imron Rosyadi, mengatakan api diperkirakan mulai menyala sekitar pukul 21.00 WIB pada Minggu (20/10) malam. Namun, kebakaran hutan ini diperparah dengan terjadinya angin kencang.
"Karena tadi malam tidak memungkinkan, upaya pemadaman dilakukan hari ini," Kasatgaskom RAPI Wilayah 33 Banjarnegara, Tejo Sumarno, mengatakan api merembet ke arah barat. Pantuan di lokasi, kebakaran semakin luas akibat angin kencang.
"Kondisi vegetasi hutan yang kering karena kemarau, membuat api dengan mudah cepat menyebar. Adapun hutan yang terbakar adalah hutan pinus milik Perhutani," terangnya.
"Angin kencang ini juga memperparah kebakaran hutan. Hutan yang sedang terbakar kemudian apinya membesar karena hembusan angin ini," lanjutnya.
Kemudian api merembet ke arah barat. Pantauan di lokasi, kebakaran semakin luas akibat angin kencang.Upaya pemadaman menghadapi sejumlah kendala. Antara lain medan yang sulit dan pasokan air yang terbatas serta peristiwa kebakaran terjadi pada malam hari.
"Medannya sulit dan pasokan air yang terbatas. Ini yang menjadi kendala saat pemadaman api di Gunung Petarangan," tuturnya.
Selain kebakaran hutan, akibat hembusan angin kencang ini membuat atap rumah warga beterbangan serta pohon tumbang.#nur_cgo
Sumber, berita Indonesia
0 comments:
Posting Komentar