Ing Ngarsa Sung Pawarta Ing Madya Mangun Karya Tut Wuri Jaya-jaya Wijayanti

our facebook page

6 Hari Dirawat Inilah Akhir Perjuangan Ibu Nurhidayati

 6 Hari Dirawat Inilah Akhir Perjuangan Ibu Nurhidayati
"Itu pun sakit di kakinya dirasakan hanya satu minggu. Istri saya pun kembali beraktivitas. Saat dirasakan sakit, kakinya ternyata bengkak. Itu dirasakan 6 bulan lalu. Saat itu hanya disuntik terus sembuh,"
Caping Gunung Indonesia - Perjuangan Nurhidayati Khusnul berakhir sudah. Wanita obesitas berbobot 200 kg asal Lamongan itu tidak kuasa melawan komplikasi yang menyerang tubuhnya.

Selasa (19/3), Nurhidayati Khusnul dilarikan ke RSUD dr Soegiri, Lamongan. Warga Desa Kebalandono, Kecamatan Babat dibawa ke rumah sakit setelah mengalami gangguan pernapasan selama 3 hari.

"Dibawa ke rumah sakit karena sakit gangguan pernapasan. Sudah sejak kecil mengalami kegemukan, dari usia 14 tahun," kata sang bibi, Martiah saat mengantar keponakannya ke RSUD dr Soegiri beberapa waktu lalu.

Martiah menambahkan, berat badan Nurhidayati diperkirakan hampir 200 kg. Wanita berusia 31 tahun itu kemudian dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) di RSUD dr Soegiri. Kabid Pelayanan RSUD dr Soegiri Lamongan dr Maya Hangraningrum menyatakan ibu satu anak itu terdeteksi obesitas."Pasien memang obesitas. Tapi tidak ada tanda-tanda diabetes, tekanan darah pasien juga masih normal," kata Maya kepada detikcom.

Maya melanjutkan, Nurhidayati sempat menjalani perawatan di ruang IGD selama beberapa jam. Namun kini warga Desa Kebalandono, Kecamatan Babat kini sudah dipindah dan dirawat intensif.

"Ibu Nurhidayati saat ini menjalani perawatan intensif di ruang ICU RSUD dr Soegiri," imbuh Maya.

Selain sesak nafas, ibu satu anak tersebut juga mengalami luka di beberapa titik punggung. Diduga luka itu muncul lantaran si pasien tidak menggerakkan tubuhnya.Nurhidayati pernah mengalami pembengkakan kaki sebelum sesak napas dan obesitas. Seperti yang disampaikan sang suami, Maskur (40). Ibu satu anak itu mengalami pembengkakan kaki pada 6 bulan lalu.

"Itu pun sakit di kakinya dirasakan hanya satu minggu. Istri saya pun kembali beraktivitas. Saat dirasakan sakit, kakinya ternyata bengkak. Itu dirasakan 6 bulan lalu. Saat itu hanya disuntik terus sembuh," kata Maskur (40) kepada detikcom saat menunggu istrinya di ruang ICU RSUD dr Soegiri Lamongan, Kamis (21/3).

Dinas Kesehatan Lamongan membentuk tim untuk memantau perkembangan Nurhidayati. Kepala Dinas Kesehatan Lamongan, Taufik Hidayat mengatakan tim tersebut memantau komposisi gizi untuk pasien.

"Dinkes membentuk tim sekembalinya dari rumah sakit, khususnya gizi, asupan kalorinya, serta komposisinya akan kami pantau," kata Taufik kepada wartawan di kantornya.Namun Minggu (24/3), Nurhidayati menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD dr Soegiri. Kabid Pelayanan RSUD dr Soegiri Lamongan, dr Maya Hangraningrum membenarkan informasi tentang meninggalnya Nurhidayati Khusnul ini.

"Ya mas, keadaan atau kondisi pasien semakin turun sekitar jam 14.00 WIB dan meninggal dunia pada pukul 15.00 WIB," kata Maya saat dihubungi detikcom.

Maya mengatakan kondisi pasien obesitas drop sejak Minggu siang dan sebenarnya pasien sudah dibantu alat pernafasan sejak Kamis lalu. Kondisi pasien, kata Maya semakin menurun dan ditambah komplikasi penyakit yang diderita oleh pasien.

"Selain sesak nafas, pasien juga mengidap sepsis. Komplikasi berbahaya akibat infeksi," jelasnya.Komplikasi infeksi tersebut, menurut Maya, menimbulkan tekanan darah turun drastis serta kerusakan pada banyak organ. "Tidak ada penyakit baru, tapi komplikasi dan infeksi sebelum-sebelumnya sudah parah," pungkasnya.#nur_cgo
 
Sumber, Berita Indonesia
Share:

0 comments:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List

Support