"Saya ndredeg (deg-degan, red), kalau di hadapan pak polisi dan hakim biasa saja, tapi pas diceramahi pak ustadz soal dosa, hadist nabi patuhi agama, orang tua dan pemerintah, entah kenapa saya ndredeg dan takut," ujar Roby.
Keringat dingin pun mengucur dari wajah Robi (25), seorang pengendara sepeda motor asal Mojo, Kabupaten Kediri. Pria ini mengaku lebih takut kepada ustaz daripada polisi.
"Saya ndredeg (deg-degan, red), kalau di hadapan pak polisi dan hakim biasa saja, tapi pas diceramahi pak ustadz soal dosa, hadist nabi patuhi agama, orang tua dan pemerintah, entah kenapa saya ndredeg dan takut," ujar Roby.
Pria ini dikenai sangsi tilang oleh kepolisian karena tidak membawa SIM. Setelah menjalani sidang di tempat, Roby dikenai denda sebesar Rp. 80.000.Hadirnya tokoh agama atau ustaz dalam operasi ini bertujuan memberikan taisiyah dan pemahaman kepada pengguna kendaraan yang melanggar dan dikenai sangsi oleh kepolisian.
Total yang mendapatkan siraman rohani dari ustaz Mohammad Solikin dalam Operasi Patuh Semeru 2018 hari ini ada 50 orang, dari 150 pelanggar lalu lintas yang terjaring razia."Ini upaya kami dalam Operasi Patuh Semeru 2018, selain itu kami juga lengkapi dengan sidang di tempat bersama dengan hakim, kejaksaan dan pihak bank untuk pembayaran denda tilangnya," papar Kapolres Kediri Kota,
Polisi pun berharap kehadiran tokoh agama dan ustaz dalam Operasi Patuh Semeru 2018 di Mako Lantas Polres Kediri Kota dapat menyadarkan pengguna jalan agar lebih patuh dan taat kepada peraturan lalu lintas dengan pendekatan agama dan tausiyah.
"Ini terobosan baru kami agar pengguna lalu lintas yang melanggar dapat sadar dan tidak lagi melakukan kesalahan melalui tausiyah agama yang disampaikan ustadz," timpal AKP Adi Nugroho, selaku Kasatlantas Polres Kediri Kota.#nur_cgo
0 comments:
Posting Komentar