Caping Gunung Indonesia - Masih ingat sejumlah trotoar di Trenggalek dilengkapi guiding block mengarah ke pohon atau tiang listrik? Ya, Pemkab Trenggalek akhirnya memilih memotong sejumlah pohon tepat di tengah trotoar yang menghalangi guiding block bagi penyandang tuna netra.
Kabag Protokol dan Rumah Tangga Pemkab Trenggaek, Triadi Atmono mengatakan pemotongan tiga pohon tersebut sengaja dilakukan untuk memaksimalkan fungsi trotoar. Sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik para pejalan kaki, termasuk difabel. "Jadi keputusan untuk menebang itu ada beberapa kajian, selain untuk menyempurnakan fungsi trotoar, di situ saat ini sudah ada pohon pengganti yang tertanam di pinggir trotoar dan sudah mulai besar juga," kata Triadi kepada detikcom saat dihubungi, Kamis
Pemotongan juga mempertimbangkan kondisi pohon yang telah tua dan saatnya untuk dilakukan peremajaan. Sehingga tidak sampai roboh maupun membahayakan para pengguna jalan yang ada di sekitarnya. Terlebih dalam beberapa minggu terakhir kondisi cuaca dan angin di Trenggalek cukup kencang.
"Kami harap langkah antisipasi ini bisa memberikan dampak baik untuk semua pihak. Pemotongan pohon di pinggir jalan tidak hanya di Ahmad Yani saja, tapi di beberapa lokasi apabila sudah tua dan bahaya maka akan dipotong dan diremajakan," ujarnya.
Triadi menjelaskan, pemerintah berkomitmen dan berusaha melakukan perbaikan fasilitas publik sehingga bisa digunakan secara maksimal dan nyaman. Di sisi lain pemerintah juga berupaya melakukan penghijuan di kawasan kota. Pemasangan guiding block di atas trotoar yang digunakan penunjuk jalan penyandang tuna netra menjadi sorotan aktivis peduli difabel, karena menabrak pohon. Kondisi tersebut membahayakan para tuna netra.
Di sisi lain posisi pohon yang tepat di atas trotoar menghalangi para pejalan kaki, sehingga fungsi trotoar tidak bisa digunakan secara maksimal oleh masyarakat di Trenggalek.
"Kami harap langkah antisipasi ini bisa memberikan dampak baik untuk semua pihak. Pemotongan pohon di pinggir jalan tidak hanya di Ahmad Yani saja, tapi di beberapa lokasi apabila sudah tua dan bahaya maka akan dipotong dan diremajakan," ujarnya.
Triadi menjelaskan, pemerintah berkomitmen dan berusaha melakukan perbaikan fasilitas publik sehingga bisa digunakan secara maksimal dan nyaman. Di sisi lain pemerintah juga berupaya melakukan penghijuan di kawasan kota. Pemasangan guiding block di atas trotoar yang digunakan penunjuk jalan penyandang tuna netra menjadi sorotan aktivis peduli difabel, karena menabrak pohon. Kondisi tersebut membahayakan para tuna netra.
Di sisi lain posisi pohon yang tepat di atas trotoar menghalangi para pejalan kaki, sehingga fungsi trotoar tidak bisa digunakan secara maksimal oleh masyarakat di Trenggalek.
0 comments:
Posting Komentar