Seorang pengusaha harus memiliki napas yang panjang dalam mengembangkan bisnisnya hingga bisnis itu bisa sukses. Napas panjang di sini, termasuk tidak mudah putus asa ketika menghadapi tantangan dan selalu bekerja keras pantang menyerah.
Caping Gunung Indonesia - Hampir semua orang terkaya di dunia, berhasil membangun kerajaan bisnis berkat kegigihan dan kerja keras mereka membangun usaha. Sangat jarang orang terkaya di dunia yang berstatus sebagai karyawan.
Ya, membangun bisnis memang bisa menjadi peluang terbaik bagi seseorang untuk memiliki kekayaan berlimpah. Ini karena dalam bisnis, tidak ada batasan keuntungan. Namun, menjadi pengusaha atau pebisnis bukanlah hal gampang. Perlu kegigihan dan kerja keras juga keberuntungan supaya usaha yang dirintis bisa menjadi usaha yang sukses.
Bila saat ini Anda tengah merintis usaha, yakinilah usaha tersebut memiliki prospek menjadi usaha yang sukses. Agar jalan kesuksesan semakin terbuka lebar, Anda perlu menghindari jebakan kegagalan usaha.
1. Ingin kaya dengan cepat
Cita-cita menjadi orang kaya itu sangat manusiawi. Namun, bila Anda berpikir bisa menjadi kaya raya dalam waktu singkat hanya karena Anda membuka usaha sendiri, maka pikiran itu kurang tepat.
Seorang pengusaha harus memiliki napas yang panjang dalam mengembangkan bisnisnya hingga bisnis itu bisa sukses. Napas panjang di sini, termasuk tidak mudah putus asa ketika menghadapi tantangan dan selalu bekerja keras pantang menyerah.
2. Tidak mewaspadai persaingan
Persaingan selalu ada. Walau Anda menilai bisnis yang Anda bangun memiliki diferensiasi yang kuat dan unik, jangan lengah pada potensi pesaing. Pelajari kelebihan dan kekurangan para pesaing kamu, sehingga Anda bisa membuat strategi pemasaran yang terbaik.
3. Menjual terlalu murah
Harga barang atau jasa yang lebih murah akan mendatangkan penjualan lebih banyak, demikian keyakinan banyak orang. Tetapi, Anda perlu ingat, rumus itu tidak selalu berlaku. Di era media sosial seperti saat ini, para pembeli semakin selektif menilai kualitas sebuah barang atau jasa.
Banyak pembeli potensial yang tidak keberatan membayar harga lebih mahal asalkan kualitas barang dan layanan oke. Jadi, gunakan strategi yang paling tepat sesuai target pasar yang Anda bidik sekaligus positioning produk Anda.
4. Tujuan bisnis terlalu dangkal
Miliki tujuan lebih dalam dari sekadar mengumpulkan uang banyak dari bisnis. Banyak usaha bermodal kecil yang akhirnya sukses menjadi besar karena dimulai dengan visi yang besar dan mulia. Misalnya, Anda membuka bisnis dengan harapan bisa membantu penyerapan tenaga kerja di sekitar Anda, dan sebagainya.
5. Abai dengan pengelolaan keuangan
Pengelolaan keuangan usaha sering diremehkan oleh para pengusaha pemula. Padahal, ini sangat penting. Anda yang baru merintis usaha sudah harus memulai disiplin pengelolaan keuangan, agar tidak campur aduk dengan keuangan pribadi. Pisahkan rekening bisnis dengan rekening pribadi, rajinlah mencatat arus kas perusahaan, dan lain-lain.#Lilis_cgo
Cita-cita menjadi orang kaya itu sangat manusiawi. Namun, bila Anda berpikir bisa menjadi kaya raya dalam waktu singkat hanya karena Anda membuka usaha sendiri, maka pikiran itu kurang tepat.
Seorang pengusaha harus memiliki napas yang panjang dalam mengembangkan bisnisnya hingga bisnis itu bisa sukses. Napas panjang di sini, termasuk tidak mudah putus asa ketika menghadapi tantangan dan selalu bekerja keras pantang menyerah.
2. Tidak mewaspadai persaingan
Persaingan selalu ada. Walau Anda menilai bisnis yang Anda bangun memiliki diferensiasi yang kuat dan unik, jangan lengah pada potensi pesaing. Pelajari kelebihan dan kekurangan para pesaing kamu, sehingga Anda bisa membuat strategi pemasaran yang terbaik.
3. Menjual terlalu murah
Harga barang atau jasa yang lebih murah akan mendatangkan penjualan lebih banyak, demikian keyakinan banyak orang. Tetapi, Anda perlu ingat, rumus itu tidak selalu berlaku. Di era media sosial seperti saat ini, para pembeli semakin selektif menilai kualitas sebuah barang atau jasa.
Banyak pembeli potensial yang tidak keberatan membayar harga lebih mahal asalkan kualitas barang dan layanan oke. Jadi, gunakan strategi yang paling tepat sesuai target pasar yang Anda bidik sekaligus positioning produk Anda.
4. Tujuan bisnis terlalu dangkal
Miliki tujuan lebih dalam dari sekadar mengumpulkan uang banyak dari bisnis. Banyak usaha bermodal kecil yang akhirnya sukses menjadi besar karena dimulai dengan visi yang besar dan mulia. Misalnya, Anda membuka bisnis dengan harapan bisa membantu penyerapan tenaga kerja di sekitar Anda, dan sebagainya.
5. Abai dengan pengelolaan keuangan
Pengelolaan keuangan usaha sering diremehkan oleh para pengusaha pemula. Padahal, ini sangat penting. Anda yang baru merintis usaha sudah harus memulai disiplin pengelolaan keuangan, agar tidak campur aduk dengan keuangan pribadi. Pisahkan rekening bisnis dengan rekening pribadi, rajinlah mencatat arus kas perusahaan, dan lain-lain.#Lilis_cgo
0 comments:
Posting Komentar