Caping Gunung Indonesia - Trenggalek, Pemkab Trenggalek berusaha meningkatkan produksi dan pamor batik lokal. Ini agar bisa bersaing dan dipasarkan di berbagai daerah melalui sistem 'Communal Branding'.
Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak mengatakan, pemerintah akan menggunakan merek bersama 'Batik Teranggalih' untuk dipakai batik-batik tulis lokal yang memiliki standar tinggi. Sehingga mampu mengangkat citra batik Trenggalek pada level premium.
"Batik tulis itu sebenarnya segmennya adalah premium, karena membutuhkan tenaga pikiran dan waktu yang ekstra untuk mengerjakannya, makanya tidak bisa massal. Kita harus bisa mengangkat segmen batik tulis ini ke level yang tinggi, kasihan kalau tidak bisa mendapatkan penghasilan yang seimbang," kata Bupati Emil Dardak saat ditemui detikcom di Gedung DPRD setempat, Senin (2/10/2017).
Dia mengaku, telah menjalin kerjasama dengan Sarinah. Rencananya, batik tulis Trenggalek akan dilakukan seleksi oleh para kurator atau ahli batik lokal serta Sarinah. Nantinya karya yang memenuhi standar akan dipasarkan di mall tersebut dengan merek Teranggalih.
Di sisi lain, pemerintah daerah juga terus mendorong para pengrajin batik khas Trenggalek untuk menggarap segmen menengah dan bawah dengan memproduksi batik dengan harga yang relatif terjangkau. Salah satu dengan meggenjot produksi batik cap.
"Batik cap itu bisa diproduksi secara massal, selain itu harga juga bisa lebih ditekan," imbuhnya.
Suami Arumi Bachsin ini menambahkan, untuk merangsang pecinta maupuh pengrajin batik, Dekranasda Trenggalek akan segera menggelar lomba desain batik. Harapannya akan muncul ide-ide baru yang bisa diaplikasikan dalam seni membatik.
Pihaknya mengakui, saat ini gerai batik lokal masih cukup minim, terutama di kawasan wisata. Padahal lokasi tersebut memiliki potensi yang cukup besar untuk memasarkan aneka karya batik khas Trenggalek.
"Sekarang misalkan kita ke Prigi, di sana tidak ada gerai batik Trenggalek, nah inilah yang akan kami coba, mengubah kawasan wisata dengan menambah gerai untuk jualan batik, yang harganya terjangkau namun kualitasnya tetap bagus," jelasnya.
Orang nomor satu di Pemkab Trenggalek ini mengklaim saat ini produksi batik di wilayahnya terus berkembang, terbukti dengan bertambahnya jumlah pemesanan di sentra-sentra pengrajin batik. #nurul_cgo
Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak mengatakan, pemerintah akan menggunakan merek bersama 'Batik Teranggalih' untuk dipakai batik-batik tulis lokal yang memiliki standar tinggi. Sehingga mampu mengangkat citra batik Trenggalek pada level premium.
"Batik tulis itu sebenarnya segmennya adalah premium, karena membutuhkan tenaga pikiran dan waktu yang ekstra untuk mengerjakannya, makanya tidak bisa massal. Kita harus bisa mengangkat segmen batik tulis ini ke level yang tinggi, kasihan kalau tidak bisa mendapatkan penghasilan yang seimbang," kata Bupati Emil Dardak saat ditemui detikcom di Gedung DPRD setempat, Senin (2/10/2017).
Dia mengaku, telah menjalin kerjasama dengan Sarinah. Rencananya, batik tulis Trenggalek akan dilakukan seleksi oleh para kurator atau ahli batik lokal serta Sarinah. Nantinya karya yang memenuhi standar akan dipasarkan di mall tersebut dengan merek Teranggalih.
Di sisi lain, pemerintah daerah juga terus mendorong para pengrajin batik khas Trenggalek untuk menggarap segmen menengah dan bawah dengan memproduksi batik dengan harga yang relatif terjangkau. Salah satu dengan meggenjot produksi batik cap.
"Batik cap itu bisa diproduksi secara massal, selain itu harga juga bisa lebih ditekan," imbuhnya.
Suami Arumi Bachsin ini menambahkan, untuk merangsang pecinta maupuh pengrajin batik, Dekranasda Trenggalek akan segera menggelar lomba desain batik. Harapannya akan muncul ide-ide baru yang bisa diaplikasikan dalam seni membatik.
Pihaknya mengakui, saat ini gerai batik lokal masih cukup minim, terutama di kawasan wisata. Padahal lokasi tersebut memiliki potensi yang cukup besar untuk memasarkan aneka karya batik khas Trenggalek.
"Sekarang misalkan kita ke Prigi, di sana tidak ada gerai batik Trenggalek, nah inilah yang akan kami coba, mengubah kawasan wisata dengan menambah gerai untuk jualan batik, yang harganya terjangkau namun kualitasnya tetap bagus," jelasnya.
Orang nomor satu di Pemkab Trenggalek ini mengklaim saat ini produksi batik di wilayahnya terus berkembang, terbukti dengan bertambahnya jumlah pemesanan di sentra-sentra pengrajin batik. #nurul_cgo
0 comments:
Posting Komentar