Walau tidak dapat dipungkiri mereka saudara sesama pemeluk agama Islam dengan saya, tapi ini sudah merupakan isu kemanusiaan dan para pihak yang membela nasib pengungsi Rohingya juga datang dari seluruh lapisan masyarakat dunia terlepas dari latar belakang agama.
Caping Gunung Indonesia - Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak menentang pembantaian yang terjadi di Myanmar. Dia mendesak pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi untuk mengambil sikap tegas terhadap pembantaian yang terjadi.
Menurut Bupati Emil, pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi, adalah lulusan universitas terbaik dunia, Oxford University di Inggris. Emil Dardak baru-baru ini juga menyelesaikan gelar master keduanya dari universitas yang sama.
"Beliau sebagai peraih nobel Perdamaian tentu merupakan alumnus kebanggaan kampus kami. Bahkan di buku wisuda saya saja ada profil beliau. Tetapi dalam hal ini, saya secara pribadi sama sekali tidak membela beliau," tegas Bupati Emil saat berbincang dengan detikcom, Minggu (3/9/2017) malam.
Suami Arumi Bachsin ini mengatakan Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, bahkan sudah mendesak Aung San Suu Kyi mengambil sikap tegas, dan beberapa peraih nobel juga telah menyatakan sikap keras terhadap Aung San.
Bupati Emil mengakui Aung San bukanlah Presiden Myanmar, tetapi secara de facto sebagai pimpinan partai pemenang pemilu dan menduduki jabatan State Counsellor yang membuatnya secara de facto menjadi kepala pemerintahan Myanmar setara dengan Perdana Menteri.
"Walau tidak dapat dipungkiri mereka saudara sesama pemeluk agama Islam dengan saya, tapi ini sudah merupakan isu kemanusiaan dan para pihak yang membela nasib pengungsi Rohingya juga datang dari seluruh lapisan masyarakat dunia terlepas dari latar belakang agama. Kita tentu bangga Bapak Marzuki Darusman dipilih PBB untuk memimpin investigasi pelanggaran HAM di sana, semoga beliau bisa berhasil," terang Bupati Emil.
Dia mengakui tahu bahwa ada argumen dari pihak Myanmar bahwa penyerangan dilakukan terhadap gerombolan militan Rohingya ke kantor polisi dan militer Myanmar. Namun Bupati Emil mempertanyakan kenapa masyarakat banyak sampai harus mengalami teror sedemikian berat, hingga puluhan ribu orang terpaksa mengungsi ke negara lain.
"Bahkan menurut data PBB sebagaimana dikutip New York Times, pengungsi ke Bangladesh mencapai 76 ribu orang. Apa iya sebegitu banyaknya orang semuanya pasukan pemberontak?" tanya Bupati Emil.
Saat ditanya soal sikap resmi Universitas Oxford, Bupati Emil mengatakan itu wewenang pihak universitas meski memandang sikap resmi Menlu Inggris kemungkinan memiliki pengaruh kepada sikap dari pihak universitas.#nur_cgo
0 comments:
Posting Komentar