Ing Ngarsa Sung Pawarta Ing Madya Mangun Karya Tut Wuri Jaya-jaya Wijayanti

our facebook page

Kebiasaan ini Beresiko anak tumbuh Pendek



Caping Gunung Indonesia - Tampaknya sepele, namun hal kecil yang diabaikan bisa menimbulkan dampak yang tidak main-main. Misalnya saja kebiasaan-kebiasaan yang justru berdampak pada tinggi badan anak. Kebiasaan seperti apa?

1. Kebiasaan Main di Dalam Rumah Saja

Matahari pagi sebenarnya baik untuk tulang karena mengandung vitamin D. Sayangnya, masih ada anak yang diajak bermain di dalam rumah saja seharian sehingga melewatkan paparan vitamin D dari matahari.

"Kalau kurang (vitamin D) di tubuh kasih dong vitamin D. Karena kalau kurang vitamin D, tulangnya bisa pendek dan bisa patah-patah," ucap Dr dr Aman Bhakti Pulungan, SpA (K) dalam acara International Growth Awareness Day 2016: Pentingnya Memonitor Pertumbuhan Anak di Gedung Tempo Pavilion 2, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Kamis (15/9/2016).

Pengukuran tinggi badan anak secara berkala sangat penting untuk memantau perkembangannya. Nah, ketika tinggi badan anak di bawah kurva yang seharusnya, salah satu hal yang dicurigai adalah karena kurangnya vitamin D.

Selain itu tanda lainnya, tinggi anak tidak mencapai target umurnya dan kecepatan tumbuh tinggi badannya di bawah lima centimeter per tahun. Jadi jangan gunakan pendapat 'nanti kalau puber juga tambah tinggi' sebagai pembenar untuk tidak mengoptimalkan tinggi badan anak.


2. Kurangnya Waktu Tidur

Selain itu menurut dr Aman yang paling banyak dilupakan orang adalah kurangnya waktu tidur anak. Karena waktu tidur juga memengaruhi perkembangan dan tumbuh kembang seorang anak.

"Tidur itu paketnya 8-10 jam, bahkan anak di bawah 10 tahun 9-10 jam. Kalau waktu tidur terganggu hormon pubertas ikut terganggu dan memengaruhi hormon perkembangan.

Share:

0 comments:

Posting Komentar

Definition List

Unordered List

Support